25.

153 6 0
                                    

Suasana masih hening, sejak pertanyaan dari kitashin Hanya terdengar riuh pikuk orang orang yang kian mendikit.

2 insan yang terduduk di bangku itu masih bisu untuk sekarang, mereka sama sekali Belum ada niat untuk membuka  pembicaraan.

Yang satu bingung bagaimana mengatakan apa yang ada di pikirannya, dan yang satunya masih setia menunggu.

Menunggu, menunggu, menunggu hingga si Surai senja itu mengatakan yang ia pikirkan.

Kitashin masih diam ketika melihat Hinata yang melamun, lantas ia memilih untuk memperhatikan bunga yg ia dapat dari anak kecil tadi siang.

Anyelir putih

Angin cukup berdesir kuat menyejukkan badan Surai abu abu dengan ujung hitam.

Sekarang sudah sore, waktu telah banyak berlalu tanpa disadari oleh keduanya.

Hingga suara dentingan mengambil atensi Kitashin.

Sebuah pesan tertera jelas di layar handphone milik Kitashin, Suna mengabari untuk berkumpul lagi.

“Hinata, ayo. Yang lain sudah menunggu kita berdua” tak ada jawaban apapun. Kening ny bahkan berkedut dengan bibir yg manyun.

Kekehan terdengar. Lalu Hinata melirik Kitashin ketika menyadari rasa hangat yang muncul akan sentuhan di kepalanya.

“Jangan terlalu dipikirkan apa yang kukatakan Hinata. Karena Aku akan selalu menunggu perasaan mu walaupun itu tak akan pernah terjadi”

Netra madu bergradasi jingga  itu mulai berkaca kaca Hinata benar benar merasa bersalah karena disukai oleh orang sebaik Kitashin.

Berikan aku waktu...


“AKWOAKOWKAOWKOAOW!!! SIPIT!”

Suna mengerutkan wajah Kesal dengan Laki-laki bermarga Miya yang berada tepat di depannya. Tertawa terbahak bahak tanpa mempedulikan sekitar.

“AWOAKOWKSOWK!!! LU DENGER G KATA ANAK KECIL TADI SUN! K—"  Plak!

Perkataan dengan volume tinggi itu terhenti ketika Atsumu merintih sekaligus berdecak kesal memegang kepalanya dibagian belakang yg di lemparkan sesuatu.

Ia menoleh ke bagian belakang kakinya terlihat Tonfa di bawah sana.

“Itu dia orangnya pak”

Mendengar suara Familiar Atsumu menoleh ke sumber suara. Terlihat Kuro dan oikawa yang makan onigiri dan Natsu yang makan es krim bersama dengan  2 polisi.

polisi itu mendekat lalu menatap Atsumu.

“Silahkan ikut saya ke kantor polisi. Anda akan segera di bawa ke rumah sakit jiwa.”
Seru salah satu polisi itu, mulai mendekat untuk memegangi Atsumu.

Kini kedua polisi itu sudah memegangi Atsumu. Setidaknya cukup untuk tak membuat kabur

“Weh Weh Weh pak! Ini ada apa ini? Kok saya mau di bawa ke Rumah sakit jiwa?!!” bentak Atsumu. Kedua polisi itu menulikan telinga lalu tetap Membawa Atsumu ke mobil polisi tak peduli dengan protesan dari yang ditahan.

Sekarang Atsumu telah dibawa ke kantor polisi. Benar benar di bawa ke kantor polisi.

Suna yang sedari tadi merekam kejadian mencoba melihat hasil vidio nya. Wih bagus nih. Lalu ia menatap kuro dan Oikawa yang masih dengan santainya memakan onigiri dengan Natsu yang juga masih memakan es krim.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm a girl from the start [Hinata Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang