3.-The Action; knowing them

116 13 1
                                    

Hendery memperlihatkan layar tabletnya, sebuah siaran TV langsung dalam genggamannya.

"Malam ini, sebanyak mungkin kita dapatkan informasi di tempat itu, lalu besok kita akan pergi ke pertunjukan mereka"

Hendery benar-benar mempertimbangkan keamanan, terlihat dari masing-masing dari mereka memakai jubah yang sama dengan yang Ten dan WinWin kenakan. Senter kecil yang redup serta alat komunikasi in-ear talkie monitor yang memudahkan mereka dalam berkomunikasi, masing-masing dari mereka memiliki kamera pada senter yang merekam langkah dan segala objek yang dilihat.

"Tidak jauh dari sini, bukan?" bisik WinWin yang berjalan di depan Xiaojun sementara Kun berada di paling belakang dan Hendery berada di paling depan.

Langkah Xiaojun dipercepat ia meraih pegangan ransel yang WinWin gendong. Xiaojun tahu WinWin kelelahan setelah seharian bekerja sebelum datang menyusul mereka sehingga ia bernisiatif membawakan ransel yang WinWin bawa. Masing-masing dari mereka membawa ransel yang tidak begitu besar berisi perlatan yang Hendery siapkan entah apa saja, sekali lagi demi keamanan.

"Terima kasih" Xiaojun mengangguk lalu berjalan disampingnya.

Hendery memotong tanaman liar yang menahan bagian tengah gerbanbyang bahkan tidak terkunci, hanya bagian tengahnya terjerat tanaman rambat yang terlihat sudah sangat lama menempeli.

"Xiaojun"

Segera setelah mendengar namanya dipanggil ia menghampiri sang empu untuk membantu memindahkan sedikit ujung gerbang yang sudah sangat susah digerakkan namun tenaaga keduanya cukup bekerja untuk itu.

Mereka masuk menyebrangi halaman yang sangat luas tersebut hingga sampai pada pintu utama yang sangat besar.

"Lewat sini"

Hendery berbelok menuju sebuah jendela ukuran sedang di sisi kiri pintu, ia menyentuh tiap tepi jendela dan berkahir berhenti pada jendela ketiga. Hendery menyungkil sisi kunci jendela dan membuka paksa dengan hati-hati. Kun bertugas memperhatikan sekitar sementara Xiaojun bertugas membantu Hendery.

Keempatnya memasuki sebuah ruangan melalui jendela tersebut. Sangat nampak bahwa ruangan tersebut telah lama ditinggalkan, bau serangga dan kelebabab luar biasa tercium di sana. Xiaojun dan Kun mencari sesuatu yang biasa diselidiki.

"WinWin" giliran Hendery memanggil WinWin dan segera ia memejamkan matanya.

Xiaojun membuka lantai kayu yang rapuh setelah diinjak, ia membukanya dan menemukan sebuah rongga yang tidak semestinya. Kun melihatnya dan segera membantu Xiaojun menggali rongga tersebut.

"Sedikit lagi" bisiknya sembari berusaha menyungkil tanah dibalik lantai kayu yang rusak. Ada tekstur lain di dalamnya.

Xiaojun menginjakkan ujung linggis dengan lebih kuat dan Kun menarik benda yang tertanaman dalam rongga tersebut.

Sebuah kotak besi.

"Buruk. Ada banyak arwah di tempat ini, semakin banyak jika kita masuk lebih dalam"

Hendery mengawasi ketiganya sebelum memutuskan menjelajah lebih dalam, ia membuka pintu tak terkunci di ruangan tersebut yang terhubung pada ruang lain di dalam gedung besar tersebut.

"Wah, terhubung dengan aula?"

Masing-masing senter yang dipegang menyorot pada sisi yang berbeda, memutuskan untuk pergi berpasangan dalam mencari tahu tempat tersebut. Bau lembabnya ruangan memenuhi indera penciuman mereka, debu dan material alam lain seolah mulai merambahi tempat tersebut karena ditinggalkan oleh manusia.

Jepret

Jepret

Flash dari kamera Hendery mengejutkan ketiganya, namun seketika mereka paham itu adalah dokumentasi. Beberapa kali shutter yang sangat terang membuat ruangan besar tersebut nampak dalam sepersekian detik dari pandangan mereka. Sehingga mereka dapat melihat dalam sekilas benda-benda yang ditinggalkan seperti trampolin raksasa, tiang-tiang pole yang mencapai langit-langit gedung, bola bola yang kempis, hingga kostum kostum badut yang sudah tak berbentuk.

The Show (Xiaodery/Henxiao ft.WayV) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang