Sebuah ruangan pribadi bernuansa hitam merah ditempati sementara oleh Lucas, WinWin, serta Ten. Dapat dikatakan bahwa mereka terjebak dalam pertemuan tak terduga dengan pimpinan Show, Park Jungsoo. Beliau mengidolakan WinWin dan tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan sang idola di kantornya sendiri.
Ten sibuk menjelaskan bahwa kedatangan WinWIn merupakan agenda liburan bersama temannya, Lucas Wong. Seorang teman. Ten sangat cermat untuk tidak menyebutkan teman yang lainnya.
Ia cukup berhati-hati juga untuk tidak terlibat obrolan lebih jauh supaya tidak ada topik yang berkaitan founder Choi alias Pak Choi si pemilik para badut di pertunjukan 'Freeman Show'.
"Kami dengan senang hati menunggu, benar kan, WinWin?" tanya Ten. WinWin mengangguk sembari tersenyum membalasnya.
"Kami bisa berjalan-jalan di tempat lain hingga anda menghubungi kami bila pertunjukan sudah akan dimulai" Sebagai tamu VIP yang mengajak temannya datang untuk menonton bersamanya Lucas memberikan kartu namanya.
"Dengan senang hati tuan Wong, nikmati jalan-jalanmu tuan WinWin"
Ten memberikan deathglare pada Lucas dan WinWin setelah mereka keluar dari ruangan kantor yang cukup mewah tersebut, katakanlah mereka hampir ketahuan hanya karena si pak tua yang mengenali WinWin dan mengira bahwa WinWin sedang dalam syuting mencari arwah seperti pada salah satu acara di TV.
Waktu yang berjalan pada mereka bertepatan dengan Hendery dan Xiaojun yang memasuki ruangan besar, asing, gelap, dan terdapat beberapa suara aneh di dalamnya. Semakin mereka masuk semakin mencekam pula aura yang mereka rasakan.
"Jangan memikirkan hal yang buruk"
Xiaojun mendengus di belakang Hendery. "Bagaimana aku tidak memikirkan hal yang buruk jika di sini sangat gelap? Aku bahkan tidak bisa melihatmu bodoh" dengan kesal celetuk Xiaojun demikian bahkan dengan kesal pula ia terpaksa berpegangan kemeja Hendery.
Klik.
Silau, mata Xiaojun seketika menyipit ketika sebuah sinar menyorot wajahnya. Xiaojun memukul lengan Hendery hingga senter yang menyorot wajahnya turun dan Xiaojun dapat melihat wajah Hendery di dekatnya.
"Dengar, jika kau mendengar suara-suara tadi aku tidak mendengarnya"
"Ha? Apa maksud—"
Srakk.
Senter yang Hendery pegang terarah ke kanan dan kiri sisi mereka, di sisi ruangan menempel dengan dindding terdapat kapling-kapling dengan tralis besi rendah yang terdapat seseorang di dalamnya.
Bukan satu, tapi beberapa, sebagian besar kapling diisi satu orang tiap kapling.
Xiaojun yang terkejut seketika memberingsut merapat pada Hendery. Alih-alih Xiaojun yang siap meledak-ledak memarahi Hendery, kini bibirnya memucat nampak ketakutan melihat pemandangan asing di sekitarnya.
"Kemungkinan besar mereka adalah pemain ilegal yang disekap dan dieksploitasi untuk pertunjukan. Mereka yang tidak tahan dan ingin kabur ditahan hingga stress dan sakit" bisik Hendery.
Terlihat dari kondisi memprihatinkan orang-orang di sana. Kurus, kumuh, dan bau. Dari radius beberapa meter mereka tampak mengenaskan tengah menatap aneh pada kedua orang asing di sana.
Ketika mengamati di sekitar dan bagian belakangnya tiba-tiba seseorang dengan suara cempreng berteriak di belakang Xiaojun. Terkejut membuat Xiaojun reflek terduduk menutup kedua telinganya.
Hendery melihat semuanya, orang yang ditahan itu hendak menyerang Xiaojun namun ia dalam kondisi terkerangkeng kakinya, juga penampilan yang sama mengenaskannya dengan tahanan lainnya. Hanya saja teriakannya cukup mengejutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Show (Xiaodery/Henxiao ft.WayV) ✅
Fanfiction[ Lanjutan dari 'Ghost x Hunter' ] Mereka kembali disatukan pada misi selanjutnya, Xiaojun yang mengembangkan kemampuan spritiualnya di bawah bimbingan Hendery dan pengawasan Lucas. Kun yang dengan bijak menjadi penengah dari dinginnya pimpinan mere...