14.-Handkerchiefs

112 13 2
                                    

Malam yang tak pernah Xiaojun bayangkan telah terjadi, seseorang yang paling mudah membuatnya kesal kini menjadi orang yang paling dekat dengannya bahkan hingga mengubah status keduanya, dan malam tersebut terisi olehnya dan sang kekasih.

Tidak banyak, hanya tidur bersebelahan dengan kecupan lembut sebelum kesadaran xiaojun menghilang. Manis, pikirnya.

Xiaojun mengucek matanya saat teringat bahwa ia mengizinkan Hendery untuk bermalam di kamarnya.

"Tidurmu seperti beruang"

Hendery terlihat melipat kakinya di atas sofa milik Xiaojun dengan buku bacaan yang terambil dari rak buku mini Xiao. Terlihat seperti anak rumahan meski tak lepas dari pakaian serba hitamnya.

"Dari jutaan kata selamat pagi di dunia ini aku tidak tahu kenapa kau memilih yang satu itu" dengus Xiaojun sembari melangkah ke dapur mininya, ia meneguk air dengan rakus setelah memanaskan sebuah pot.

"Eh?" Xiaojun mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru kamar dan menemukan bahwa kamar sewanya rapi dari ujung ke ujung, bahkan setiap sudutnya terlihat telah tersapu tanpa debu.

"Kau membersihkan kamarku? kenapa?"

"Siapa yang bisa tidur di tempat serapi itu?" sarkas Hendery tanpa menoleh, ia bahkan membalik halaman demi halaman dengan anggun seolah Xiaojun hanya angin yang sampai di telinganya.

Xiaojun merotasikan matanya, "Itu hanya berantakan, bukan kotor, kurasa menjadi berantakan sekali juga tidak msalah" Dumal Xiaojun dengan tangan bergerak menuang air panas dari pot ke sebuah teko kecil. 

Dibawakannya cangkir lengkap dengan tatakannya ke meja kecil di sebelah sofa. Hendery mengangkat wajahnya dari bacaan ringan tersebut, Xiaojun menemukannya setelah berhati-hati meletakkan benda panas tersebut.

"Kau bukan asistenku"

Seketika Xiaojun menatap cangkir yang baru saja berpindah dari tangannya, menyadari bahwa ucapan Hendery benar adanya namun ia tetap mengerjakan hal yang biasa ia lakukan untuk Hendery.

"Aku terbiasa untuk itu, anggap saja bayaran karena kau sudah membersihkan kamarku"

Hendery menghela napas lalu berdiri dari duduk nyamannya, "Tidak setimpal".

"Anggap sajaㅡchup"

Xiaojun terkejut saat hendak memprotes karena tiba-tiba mendapatlan sebuah kecupan pada bibirnya. Hendery memberikan 5 detik dalam hidup Xiaojun untuk menjeda napasnya dan mencerna apa yang terjadi, setelahnya dengan cekatan Hendery berbalik untuk meletakkan kembali buku pada tempatnya dan pergi ke toilet.

"Aku pinjam kamar mandimu"

Wajah yang masih menyimpan kantuk itu memerah begitu saja, "Dia tidak baik untuk jantungku".

Agenda pagi xiaojun rutin dengan membersihkan wajah dan membuat sesuatu untuk di makan, toast dan omellete tersaji cepat di meja makan bahkan ketika Hendery belum selesai dengan kamar mandi, Xiaojun mengambil keranjang kosong untuk mengambil laundrynya yang sudah lebih dulu ia masukkan ke dalam mesin otomastis.

Hendery menemukan balkon yang terbuka degan mudah menemukan Xiaojun di balik tirai berwarna hijau daun yang membungkus permukaan pintu kaca tersebut.

"Bos muda sudah selesai dengan acara mandinya, huh? atau mungkin ada spa dan tukang pijat di kamar mandiku?" ledek Xiaojun sembari menjemur beberapa pakaiannya.

"Kau tidak merawat kamar mandimu"

"Jangan bilang kau membersihkan setiap inci kamar mandiku? asal kau tahu saja aku belum sempat membersihkannya karena aku sering tertidur di kantormu yang mewah itu" Xiaojun selesai menggantung pakaiannya lalu melipat dadanya seolah menantang Hndery dalam perdebatan pagi mereka.

The Show (Xiaodery/Henxiao ft.WayV) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang