Lucas kembali berfokus kepada benda yang dibawakan untuknya yang sempat tertunda untuk dibahas.
"Ini adalah data staf, karyawan, dan pemain yang ada di perusahaan tersebut. Dalam sepuluh tahun sebagian keterangan karyawan dihapuskan begitu saja, tidak ada kejelasan ke mana perginya mereka dari perusahaan. Tidak ada surat keterangan dari perusahaan, lalu diperkuat oleh ini"
Lucas membuka sebuah storage kecil di antara dokumen di meja. "Disk cctv, putra Im Yoona meretas memory yang telah dihapus oleh perusahaan"
Ketujuh pria berada di ruang yang sama mengamati monitor yang Lucas setting untuk mereka. Lucas menampilkan isi dari penyimpanan disk yang diberikan padanya. Clips yang diberikan berisi tayangan asli rekaman sehingga sebagian Lucas harus mengaturnya dengan opsi time lapse dan berhenti pada rekaman-rekaman yang terlihat aneh atau tidak biasa.
"Menambahi latar dari rekaman ini aku dan Xiaojun pergi ke lantai yang tidak ada di daftar lift. Untuk pergi ke sana ada kode tombol pada lift, klien yang memberitahukan tentang itu dan di sana terdapat tempat-tempat lembab yang tidak jauh berbeda dengan rekaman-rekaman ini"
Xiaojun mengangguk menyetujui informasi yang Hendery sampaikan, sang empu menoleh padanya.
"Mengenai yang kami dapatkan di lantai tersebut ada banyak hal yang terjadi"
Sore berjalan tanpa terasa hingga malam menjemput dan selama itu Hendery membahas semua yang terjadi selama ia dan Xiaojun mencari tahu di tenpat tersebut.
Kun menepuk bahu Xiaojun dengan raut yang tidak biasa, Xiaojun tau bahwa Kun menaruh sedikit kekhawatiran padanya, sosok Kun yang dewasa seolah khawatir pada adiknya yang tidak tahu menahu tentang mediasi baru saja melakukan kegiatan tersebut tanpa dampingannya atau siapapun dengan bakat spiritualis tertentu.
"Ingin membicarakannya?" tanya Xiaojun setelah menutup pintu untuk para teman sepekerjaannya.
Hendery menatap Xiaojun dari kursi ruang tamu, tanpa berpindah ia mengangguk.
"Katakan apa saja yang kau rasakan"
Xiaojun duduk di sofa lain di kanan Hendery, rambut semi kecoklatannya ia rapikan agar lebih menutupi balutan luka di dahinya.
"Aku tidak tahu kapan dan bagaimana menjelaskannya, rasanya bingung tapi aku tidak bisa menghentikan perasaan tersebut"
Xiaojun menerawang langit-langit ruang tamu di sana sembari bersandar pelahan. Badannya terasa lelah sekaligus sakit menyeluruh hingga ingin berbaring, ekspresinya mengatakan demikian.
"Seperti saat aku terakhir melihatmu mengamati lukisan itu aku mengikutimu namun kemudian aku tiba-tiba terbangun di pelukanmu, yang kurasakan sangat sedih, rasanya ingin menangis seperti ada seseutau yang menekan dadaku"
Hendery masih diam menanti Xiaojun yang belum menyelesaikan ceritanya. Ia melepaskan jas milik Kun yang masih membungkus kemeja hitamnya.
"Lalu di ruangan aneh itu, aku merasa... aneh? Sesungguhnya aku sudah biasa dengan ruangan gelap hanya saja suasana di sana berbeda, bukan hanya gelap, lalu aku merasakan kemarahan, keputusasaan, dan duka mendalam dari seorang ibu. Ini pertama kalinya aku menangis tapi aku tidak mengeluarkan air mata. Dan ketika aku terbangun aku berada di dalam kolong pantry dengan sebuah sapu tangan dan senter"
Lucas membuka pintu ruangannya, mengalihkan atensi Xiaojun dari fokusnya bercerita.
"Aku sudah menemukan buktinya"
Hendery mengangguk. "Aku periksa nanti" selanya sebelum kembali memperhatikan Xiaojun tanpa mengalihkan pandangannya.
"Sepertinya kita sudah mulai menemukan pola dari kemampuanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Show (Xiaodery/Henxiao ft.WayV) ✅
Fanfiction[ Lanjutan dari 'Ghost x Hunter' ] Mereka kembali disatukan pada misi selanjutnya, Xiaojun yang mengembangkan kemampuan spritiualnya di bawah bimbingan Hendery dan pengawasan Lucas. Kun yang dengan bijak menjadi penengah dari dinginnya pimpinan mere...