Teman Baru.

353 26 0
                                    

Tahun demi tahun berganti. Keberadaan Kaikagu sudah lama menghilang dalam kenangan mereka. Zenitsu yang sudah mencari abangnya itu kini telah berumur 16 tahun. Sang kakek yang dulunya masih aktif bergerak, sekarang hanya bisa diam duduk menatap luar dari jendela rumah sakit di sebuah kota.

Hari ini adalah pertemuan penting bagi Zenitsu. Sang kakek ingin ia mengunjungi seseorang. Sang kakek merasa zenitsu sudah cukup pintar untuk bekerja, dan kakeknya rasa pekerjaan ini cocok untuk cucu angkatnya tersebut.

Dan disinilah Zenitsu, berdiri di sebuah rumah besar dengan gaya khas Jepang tradisional. Seperti kuil.

Banyak bunga mawar bahkan dupa dan tak lupa beberapa babi hutan yang lewat, mengingat ini adalah pegunungan dengan hutan lebat di sekelilingnya.

Zenitsu mengetuk pelan rumah tersebut. Tak lama seorang perempuan cantik, mungkin masih berumur sekitar 30-an awal.

"Ada apa..??" Tanyanya lembut. Sempat membuat Zenitsu terpana oleh senyum manis wanita tersebut.

"A-ano..saya Agatsu-"

"Agatsuma Zenitsu yaaa??" Potong nya.

"Eh?? Ma-maksud sa-saya, I-iya.."

"*Gigle*Masuklah nak Agatsuma. Kami semua sudah menunggumu." Wanita tersebut nampak tertawa kecil.

*Eh, menungguku??* Batin zenitsu

"Mari, jangan sungkan.!!" Ucapnya sembari menarik tangan Zenitsu ke dalam rumahnya.

Zenitsu yang ditarik tangannya hanya pasrah. Mulutnya tanpa sadar menganga melihat betapa mewahnya isi dalam rumah ini. Sudah luas, bersih, barangnya cantik dan antik pula.

Ia dibawa ke sebuah ruangan yang dipenuhi rak buku.

"Ahh~pasti ini yang namanya Agatsuma Zenitsu, ya kan??" Tebak seorang pria tinggi dengan mata yang sangat indah, seperti permata yang berwarna pelangi.

Zenitsu berusaha mencerna semua yang ada di otaknya. Pertama wanita cantik, lalu seorang pria tampan nan ramah, lalu rumah mewah yang wahhh. Sebenarnya ada apa?? Lalu yang terbesit di otaknya malah..

*Kyaaaaaa, apa aku akan dijodohkan?? Aduh kakek Sampai segituunya...!! Ahh jadi maluuu....pasti anaknya cantik banget!!!*

Ketika Zenitsu sedang memikirkan yang iya-iya tentang keluarga tersebut, seorang laki-laki muncul dari balik pintu sembari membawa satu mangkuk besar berisi tempura. Bocah tersebut menghampiri mereka.

"Nak Zenitsu, perkenalkan ini anak kami namanya Hashibira Inosuke."

Seketika Kepercayaan diri Zenitsu jatuh ke lantai layaknya air yang tumpah dari gelas.
.
.
Nak Agatsuma, Jigoro-dono telah mempercayakan dirimu pada kami. Katanya umurmu sudah 16 tapi kau tak pernah sekolah, ya kan?

Meski begitu, nilai akedemik mu bagus. Kau berprestasi dalam mata pelajaran yang berhubungan dengan fisik dan pendengaran. Namun sebaliknya, pelajaran dasar seperti Matematika dan sains sedikit buruk bukan??

Mulai saat ini kau akan bekerja di kuil sebagai tukang bersih-bersih. Gajinya dapat kau tabung untuk sekolahmu.

Berhubung inosuke juga akan masuk sekolah yang sama dengan mu, kita akan belajar bersama. Kami akan berusaha sebisa kami untuk membantu mu, mengingat jasa Jigoro-dono sangat besar bagi keluarga kami.

Anggap kami sebagai keluargamu sendiri. Ya, nak Agatsuma.
.
.
.
.

Dan disinilah Zenitsu sedang membersihkan halaman belakang yang penuh dengan daun berguguran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan disinilah Zenitsu sedang membersihkan halaman belakang yang penuh dengan daun berguguran.

Seketika inosuke datang bersama rombongan babi hutannya. Membuat kerja keras Zenitsu menjadi sia-sia.

"Wooyyy!!! Aku baru saja membersihkan area itu!!!!" Zenitsu berteriak kesal sembari membanting sapunya.

"EHHH??? APA-APAAN!!?? BERANINYA KAU BERTERIAK PADAKU!?? AKU INI TUAN MU!!!"

"TUAN KU ITU DOUMA-SAMA DAN KOTOHA-SAMA!!!"

"AKU ANAKNYA MEREKA, YA JADI AKU JUGA TUANMU!!!"

"BUKAN!!!! KAU BUKAN TUAN KUU!!!"

Mereka saling berteriak satu sama lain. Tentu saja itu membuat para babi hutan merasa resah dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Cihh, menyebalkan!! Gara-gara kau, semua teman-teman ku pergi!!" Inosuke membuang muka sembari meng-'hmm' kan Zenitsu.

*Apa-apaan ekspresi itu, jangan meng-'hmm' ku seenaknya!!* Batin Zenitsu, ia kesal setengah mati.

*Eh..tunggu dulu..yang ia maksud teman itu para babi hutan???* Kali ini ia tak bisa menahan tawanya.

"Pftt....."
"HEII??!! APA YANG KAU TERTAWAKAN!!!???"
"Yang kau maksud 'teman' itu para babi hutan?? Mwuahahahahaha kau bodoh atau terlalu pintar????"

Kali ini inosuke tak marah, ia malah sedih dengan ucapan Zenitsu. Entah kenapa rasanya sakit ketika ia bilang begitu. Well,,perkataan memang senjata yang berbahaya.

"Cihh, enak kau bilang begitu. Kau pasti punya banyak teman kan, makanya mengejekku." Ucap Inosuke membuat Zenitsu tutup mulut tak bisa berkta.

Dalam hati kecil Zenitsu ia berfikir semua orang kaya itu mendapat semua yang diinginkan. Layaknya seorang pangeran dengan istana besarnya. Namun setelah melihat Inosuke, ia berfikir bahwa tak semua orang kaya bisa berbahagia sesuka hati mereka.

Zenitsu menghela nafas, lalu duduk disamping Inosuke.

"Maafkan aku" Ucap Zenitsu pelan. Tapi inosuke tak memberikan respon apapun

"..."

"Kau tahu, sekarang kau sudah punya teman yang wujudnya manusia seperti mu."

"HAH?? MANA??" Seketika Inosuke menolehkan kepalanya, mencari-cari seseorang yang dimaksud Zenitsu.

Zenitsu menunjuk dirinya sendiri.

"Kita bertman sekarang. Kau bisa bermain denganku sesuka hatimu. Bawa sini tangan mu. -Zenitsu menarik tangan inosuke-Hup! Ini yang namanya salaman atau jabat tangan. Ini yang teman lakukan pertama kali. Lalu selanjutnya, -Zenitsu berdiri dan membungkuk-perkenalkan, namaku Agatsuma Zenitsu dan kau??"

Inosuke sempat terdiam, ia seperti berada di taman Dandelions, rasanya seperti dibawa terbang. Lalu ia tersadar. Ia meletakkan tangannya di pinggang.

"MWUAHAHAHAHAHA AKU HASHIBIRA INOSUKE, DAN AKU ADALAH RAJA DI GUNUNG INI JADI BERLUTUTLAH DAN PUJI AKU BAIK-BAIK." Dengan bangganya ia berteriak seperti itu di depan Zenitsu.

*Eh apaa njir, pengen batalin tapi kesian....*

Yang pada akhirnya Zenitsu hanya mengalah dan berbicara hal lebih random dengan teman barunya itu.
.
.
"Wahhhh, Kotoha-chan, lihat, mereka jadi akrab dengan sangat cepat." Ucap Douma

"Ara~ aku sih tidak akan terkejut. Melihat dari wajahnya saja, Zenitsu-kun pasti orang yang mudah bergaul. Ya kan??"

"Hmm, hmm!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc......
Jan lupa vote yaaa🔅🔅🔅🔅

CONNECTOR -Agatsuma zenitsu-✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang