CONNECTOR -Agatsuma zenitsu-✔

Berubah.

2 hari.

2 hari lamanya Zenitsu mengisolasi diri di kamar. Bahkan sampai kakeknya dibuat repot. Kaikagu sedikit cemas, meskipun wajahnya tampak berekspresi datar.

Zenitsu keluar ketika malam saja, ketika Kaikagu dan kakeknya tengah tertidur pulas.
.
.
.
Pagi ini ia bersiap untuk berangkat sekolah saat keadaan diluar masih sangat sepi. Terasa hawa yang begitu dingin menyapa kulit bersihnya, membuatnya sedikit menggosokkan kedua tangannya lalu menpelkannya di pipi.

Setibanya di sekolah, ia berpapasan dengan Tamioka, ia hanya membungkukkan badannya dan lanjut pergi ke kelas.

Tamioka terkejut dengan perubahan Zenitsu yang tiba-tiba. 1 hal membuatnya terus menatap bocah kecil tersebut.

Rambut.

Ya, warna rambut Zenitsu yang kuning gemerlap nan cerah tersebut telah berubah menjadi hitam pekat.

Sebagai seorang guru, akan sangat senang ketika muridnya mendengar perkataan gurunya,  berbeda dengan reaksi Tamioka, ia malah terlihat bingung dan bertanya-tanya.

'Kenapa baru sekarang?' Batin Tamioka.
.
.

Kini Zenitsu berada di depan gerbang sekolah, melakukan aktivitas kesehariannya.

Murid-murid yang datang terkejut dengannya perubahan drastis Zenitsu. Malah, Zenitsu terlihat tampan dan keren karena tatapan datar dan rambut hitamnya.

Adkel maupun kakel yang baru datang terheran-heran. Tiba giliran Tanjiro dan Inosuke datang.

Mereka terkejut dan bengong melihat Zenitsu. Zenitsu yang sadar akan kehadiran mereka, langsung menghampirinya.

Zenitsu menarik baju Inosuke dan mengancingnya, serta menyelipkan ke dalam celananya, bahkan Zenitsu membawa dari cadangan dan memakaikannya kepada Inosuke.

Tentu saja Inosuke seharusnya mengamuk, tapi ia sadar ada sesuatu yang berbeda pada Zenitsu.

'Ni anak kepalanya terbentur, napaa yaa??

Tanjiro sebagai sahabat yang baik tentu saja ingin bertanya, namun tak jadi ketika dengan gampangnya Zenitsu mengambil anting hanafuda miliknya.

"Simpan ini, pakai lagi ketika pulang sekolah. " ucap Zenitsu dengan ekspresi datar.

'Perasaan ini... Ia sedang mengalami masalah... ' batin Tanjiro.

Kini beralih pada Nezuko. Ia mengambil roti yang ada di mulutnya, menggantinya dengan harmonika.

"Maaf ya Nezuko-chan"

Mereka bertiga terheran-heran, biasanya Zenitsu akan bermanja jika ada Nezuko, sekarang malah memberikan ekspresi dingin dan datar.

Dimulai dari murid hingga para guru sepertinya kebingungan melihat perubahan Zenitsu tiba-tiba.

"Wahh Tamioka, sepertinya hukuman mu berhasil, apa yang kau berikan padanya sampai ia mau mendengarkanmu.?? " tanya Iguro yang sedang memerhatikan keramaian dan razia besar-besaran di depan gerbang.

"Entahlah.. " Tamioka saja bingung.

Sampai akhirnya Uzui datang, terkejut dengan perubahan sangat pujaan hati. Biasanya mereka berdua akan saling melirik, menatap satu sama lain, sebelum rasa canggung menghampiri mereka, namun untuk saat ini, Zenitsu justru sepertinya tak menyadari eksistensi Uzui.

'Ada apalagi dengannya..?? '  batin Uzui.

Giliran Kaikagu yang datang bersama Gyutaro dan adiknya, Ume, mereka bertiga terkejut melihat Zenitsu dengan wajah datar dan rambut hitam miliknya.

"Ume senpai, tolong turunkan sedikit rokmu, dan Gyutaro senpai tolong masukkan kemejamu. " itu perintah simpel dengan tekanan yang mencekam. Kaikagu mendecih kesal, tak ia sangka ternyata adiknya itu sepertinya merasa download dengan kejadian kemarin.

Tentu saja upset, adik mana coba yg tak tertekan ketika kakinya hanya duduk menonton ketika  sedang dipukuli.??

Mereka hanya menurut, merasa terintimidasi dengan aura baru dari Zenitsu.
.
.
"Woyy kaikagu, napa dah tu bocah??? " tanya Gyutaro ketika sampai di kelas.

"Nggak tau. " seperti biasa jawaban kaikagu, singkat, padat, jelas dan penuh dengan kebohongan.
.
.
.
.
.
Pelajaran kini telah dimulai. Zenitsu mendadak jadi sorotan 1 sekolah. Bahkan guru-guru kebingungan melihat sikap aneh Zenitsu yang dianggap tidak seperti biasanya.

Zenitsu terus menghindari sahabatnya. Sampai akhirnya membuat Tanjiro, Inosuke dan Genya merasa bahwa sepertinya diri merekalah yang membuat Zenitsu seperti itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc........
Jan lupa vomment dan follow yaaaaa🔆🔆