I'm Yours?

10 0 0
                                    

gak pacaran, sih, tapi punya someone to deeptalk enak ya :v

Sahara A._

~~~


"Oh ini tempatnya?"


Sahara turun dari jok motor belakang, melepas helm yang ia kenakan kemudian menaruh di spion. Begitu pula dengan Delvin. Lelaki itu sibuk menata rambut sebelum masuk warung.

"Lo gapapa makan di tempat kek gini, Ra?"

"Gapapalah!"

"Dulu pertama kali kenal gue ngajak di tempat ayam geprek paling mewah di kota."

Gadis itu menatap penuh arti dan tangan mendarat di bahu Delvin. "Bukan berarti gue ga bisa makan di tempat ginian. Gue lebih sering makan di tempat gini."

Delvin meraih tangan Sahara kemudian menggandengnya. "Thanks, Sahara Aurelia."

Beberapa menit kemudian mereka sibuk memakan makanan yang telah di pesan. Di sela kegiatan makan, gadis pemilik rambut hitam legam itu membuka suara. Lebih tepatnya menanyakan perihal masa lalu lelaki di depannya.

Mungkin ini kali kelimanya menanyakan tentang masa lalu Delvin. Sebenarnya ia tidak begitu antusias, tapi karena banyak yang beranggapan Delvin dan Sahara kekasih semenjak bangku SMA--membuatnya penasaran pada masa lalu lelaki yang kini menjadi teman dekatnya.

"Vin gue mau nanya sesuatu deh," ujar Sahara di sela mengunyah tusukan sate telur.

"Telen dulu, Ra."

Buru-buru gadis itu menelan paksa makanannya hingga miris tersedak. Delvin sigap memberikan segelas teh hangat yang ia pesan. Gelas itu langsung diterima dan diteguk pelan, tak peduli itu bekas Delvin.

"Mantan lo berapa?"

Lelaki itu menghela napas. Tampaknya ia sudah menduga apa yang dipikirkan gadis di hadapannya. Alih-alih menjawab, Delvin justru melanjutkan makan. Sesekali ia menyeka sudut bibir barangkali ada sisa makanan tertempel.

"Vin ga asik lo, berapa?"

"Kepo banget."

"Enggak sih, cuma kepikiran aja."

"Apa?"

"Tadi siang Azarine nanya--kalian tuh pacaran SMA? Padahal kan lo udah pernah bilang ke dosen kalo baru kenal pas ospek."

Delvin mengangguk. Kini makanannya telah habis, tangannya sibuk berberes kemudian merebut milik Sahara dan menyuapinya sembari mendengarkan gadis itu berceloteh.

"Jadi gue kepo sama orang yang pernah ada di masa lalu lo." Sahara menahan Delvin untuk menyuapinya. "Ga mungkin lo gapernah pacaran. Pasti lo manis banget. Sama temen aja semanis ini."

Lelaki itu tersenyum tipis. Tangannya kembali menyendok makanan lalu menyuapkan pada Sahara.

"Past is past, gak perlu di bahas lagi. Sekarang kan gue sama lo apa itu masih kurang, Ra?"

Gadis itu diam seperkian detik. Tubuhnya mengalami perubahan suhu secara drastis. Detakan jantungnya bekerja dua kali lipat lebih cepat. Berulang kali ia menahan gejolak ini agar tetap santai, tapi nyatanya tidak mudah, semudah lelaki selingkuh. Eh.

"Curang! Lo tahu cerita gue, tapi gue gak tahu cerita lo," kata Sahara berusaha menutupi segala kegugupan.

"Mas mas yang ninggalin lo tunangan?" ledek Delvin.

NARASI DELVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang