Chapter 27

11.3K 688 66
                                    

Pagi indah menyambut hari baru, matahari bersinar dan mulai masuk melalui gorden. Eric langsung bangun setelah matahari menyingsing . Sudah berpakaian rapi, berniat hari ini untuk keluar sebentar sebagai refreshing.

Melihat para pengawal, Eric menghembuskan nafas, nampaknya dia akan ditemani mereka.

"Ken..."

"Ya Tuan"

Ken entah dari mana tiba tiba muncul dan diam menunggu instruksi selanjutnya.

"Bisakah aku pergi sendiri? Tanpa pengawal?"

Ken dengan cepat menjawab

"Sesuai instruksi Tuan Elliot, bahwa jika Tuan Eric ingin keluar, diharuskan bersama pengawal agar menjaga keamanan Tuan"

Eric menghembuskan nafas, kenapa juga Elliot sangat protektif?

"Baiklah, aku ingin keluar sekarang"

"Baik Tuan"

Ken langsung mengintruksikan Para pengawal untuk menyiapkan mobil.

Di sisi lain Elliot datang ke ruang interogasi, menatap rumit orang yang diikat di bangku. Orang yang diikat mengangkat kepalanya, terlihat siluet familiar, dia tersenyum dan tertawa seperti orang gila.

"Selamat datang Tuan Elliot, ah harusnya kamu yang menyambutku kan? Aku hanya tamu di sini"

Matanya penuh kegilaan menatap Elliot seolah bisa memangsanya.
Elliot menatapnya dan semakin muram lalu dia membuka mulutnya

"Kenapa kamu melakukan itu...... Julian"

Bukannya menjawab Orang yang di ikat itu, Julian, tertawa terbahak bahak lalu menatapnya dengan penuh dengki.

"Oh kamu tau aku Tuan Elliot? Sudah kuduga tak hanya aku yang 'kembali' khehehehe"

Para pengawal yang menemani Elliot merasa bingung dengan ucapan Julian, tapi Elliot yang mendengarnya langsung memahami itu. Kecurigaannya yang tak pernah mau dia benarkan terjadi.

"Kalian semu keluar"

Titah Elliot kepada para anak buahnya. Mereka saling menatap lalu membungkuk hormat

"Baik Tuan"

Tersisalah Elliot dan Julian yang masih terkikik.

"Sebanyak apa kamu mengingat masa depan"

Ucap Elliot tiba tiba

"Aku ingat semua Elliot..semua...semuanya...SEMUA YANG PERBUAT KEPADAKU!"

Teriak Julian dengan marah, Matanya menatap dengan penuh dendam, kursi yang digunakan untuk menahannya berguncang karena amarahnya, matanya memerah tak lama, Julian kembali tertawa Gila.

"Itu semua terjadi karena kau memulai duluan Julian"

Kata kata dingin Elliot lontarkan lalu menatapnya tajam, Dia tak boleh naik pitam sekarang, karena jika dia marah Julian pasti akan senang melihat kemarahannya, jadi dia akan tetap tenang.

"Itu semua karena kau duluan yang menyebabkan kecelakaannya!"

Suara Elliot tenang, tapi mengandung kemarahan. Mengingat apa yang terjadi dulu. Apa yang telah Julian perbuat kepada Papanya! Orang yang dia cintai!

"Karena aku mencintaimu Elliot!"

Julian berkata seolah tak ada yang salah dengan perbuatannya yang mengatasnamakan 'cinta'

"Dan karena hal itu, KAU MEMBUNUHKU? Menyiksaku di sebuah ruang bawah Tanah? Mempermalukan ku setelah itu? AKU MENINGGAL DALAM KEADAAN TRAGIS DENGAN REPUTASI BURUK KARENAMU!"

Julian kembali menggila, dia berteriak, memaki, memberontak dengan kuat. bangku yang didudukinya jika tak tertahan dengan tali di belakang mungkin akan jatuh karena tindakan ganasnya yang akan menerkam Elliot.

"Karena hal itu?....KARENA HAL ITU AKU KEHILANGAN SEPARUH HIDUPKU! KARENA KAU! KAU YANG MEMBUNUH ERIC SEKARANG APA? KAU MERACUNINYA JUGA!"

Oke, kemarahan Elliot memuncak karena Julian seolah olah menyepelekan apa yang sudah diperbuatnya, seolah olah dia tak salah, padahal dia telah membunuh, membunuh orang yang paling disayanginya. Membunuh Elliot dengan  rencana busuknya dan menyamarkannya sebagai kecelakaan.

Elliot bahkan butuh waktu lama untuk mengetahui kebenaran di balik ini, dia tak menyangka bahwa temannya, orang yang di anggapnya sebagai sahabat yang telah membunuh Eric. Ya, dugaan Eric dahulu tak salah, memang Elliot sebelum mengulang kembali waktu memiliki tiga sahabat.

Tapi setelah kembali ke masa lalu, Elliot tak memiliki niat sama sekali berteman dengan pengkhianat sepertinya.

"Sudah Ku bilah aku mencintaimu Elliot"

Air mata mengalir, dia terisak tiba tiba seolah olah dialah yang paling disakiti di sini

"Kamu yang memberiku cahaya baru untuk hidup, salah kah aku mencintai mu?"

Elliot menatapnya dengan jijik

"Berhentilah bersikap menyedihkan seolah yang salah disini adalah aku, Julian"

Raut wajah Julian langsung berubah menjadi acuh saat mendengarnya, seolah tangisan tadi hanyalah akting.

"Kenapa? Itu sebenarnya bukan salahmu maupun salahku, ITU SALAH AYAH ANGKAT SIALANMU ITU!"

Julian benar benar memendam dendam mendalam terhadap Eric, kalah bukan karena dia semuanya tak akan terjadi.

"DIAM! Eric tak salah apa apa"

"HAHAHA bahkan kau sudah melepaskan penyamaran mu? Tak memanggilnya papa lagi? Seolah olah kamu anak berbakti padahal hanyalah orang bejat yang menginginkan ayah angkatnya sendiri"

Julian mencemooh Elliot dan menatapnya menghina.

"Kalau saja kau tak menolakku, jika sjaa kau tak menolak pernyataan cintaku...Aku tak akan membunuhnya"

"Kamu bahkan berani mengatakan bahwa kamu menyukai ayah angkatmu sendiri? Tak tahu malu!"

"Jadi, setelah hari itu aku sudah berpikir bahwa aku harus membunuh Ayah angkatmu"

Julian manatap kosong langit langit seolah mengenang.

"Eric tak salah apa apa Julian! Begitupula di masa sekarang! Kenapa kau meracuninya? Kau bisa saja hidup tenang!"

Elliot tak habis pikir bahkan dimasa sekarang pun Julian masih ingin menyakiti Eric.

"Karena aku dendam Elliot. KAU HARUS MERASAKAN APA YANG KURASAKAN! Akan kubuat kau menderita dengan Merasa kehilangan kheheheheheeh"

Tawa itu membuat Elliot memiliki firasat buruk

"Apa yang kau lakukan Julian..."

"Kebetulan aku tahu bahwa Ayah angkatmu akan keluar hari ini.."

Firasat buruk Elliot semakin kuat, dia menarik Kerah Julian

"APA YANG KAU LAKUKAN?"

Bukannya menjawab Julian malah tertawa terbahak bahak seolah sedang mengalami hal menggembirakan.

Tak lama ponsel Elliot berbunyi, membawakan firasat yang tak mengenakkan. Menghempaskan Julian, Elliot menjawab telepon dengan tangan bergetar berharap apa yang dipikirkannya tak benar.

"Gawat Tuan, Tuan Eric mengalami kecelakaan!"

Bib





TBC

________________________________________________

Hello, Aku ngilang lagi y, keknya kalian udah bosan sama permintaan maaf ku deh tapi mau gimana lagi Inspirasi susah sekali ngalir.

Dan jujur aku ngerasa cerita ini cringe? Wkwkwkwk greget pen selesaikan tapi bingung gimana namatin cerita ini.

Oiya keknya cerita ini bakal ku buat end beberapa chapter lagi~

Anyway terima kasih sudah menunggu ceritaku, terima kasih dukungan kalian love You all ❤️ silahkan tinggalkan Vote dan komen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang