"Semuanya berantakan."
***
Sudah jam 4 pagi Nadi masih berada di perjalanan menuju puncak Semeru. Perjalanan seperti makin jauh menurut Nadi atau perasaannya saja?
"Bang boleh rehat bentar nggak?" tanya Nadi yang berada di barisan ke 5 setelah Janu.
"Boleh tapi kita liat dulu di depan ada tempat buat camp atau nggak," kata Bisma yang menjadi Leader di antara mereka.
Perjalanan semakin cepat buat mencari tempat. Saat itulah Nadi menghela nafasnya, akhirnya ada tempat yang bisa mendirikan tenda.
"Hawanya kenapa semakin panas ya?" tanya Hasta.
"Mungkin perasaan aja, buktinya gue gapapa tuh," kata Yuda yang sedang selonjoran di tanah.
Nadi memilih untuk tiduran di dalam tenda. Sungguh! tubuhnya ingin remuk akibat tidur sebentar, apalagi dirinya memiliki darah rendah.
"Kalian lelah banget ya? Ada minum nggak? Di situ ada danau tuh," ucap Erja yang melihat sebuah danau yang kelihatannya sangat jernih.
"Iya nih, nanti ambil sedikit aja di situ."
Hasta masih berdiam diri di dalam tenda sambil menatap luar, dirinya benar benar ingin kembali namun rasa penasaran nya lebih besar.
"Bang, kita kapan bakal sampai?" tanya Hasta yang menyembulkan kepalanya sambil menatap Bisma.
Bisma mengulum bibirnya, dia bingung seharusnya Erja yang menjawab namun anak itu sedang pergi bersama Wajendra untuk mengambil kayu.
"Kayaknya masih lama," jawab Jiwa yang meminum air mineralnya yang tersisa sedikit.
Hasta menghela nafasnya. Selama itu? namun Hasta benar benar takut jika terjadi sesuatu oleh kakaknya. Bagaimana ini? Hasta harus menyalahkan siapa jika hal ini terjadi? Dirinya?
Hasta merebahkan tidurnya. "Gapapa deh, nanti juga ketemu bang Raden lagi," monolognya untuk menormalkan rasanya yang khawatir dan gelisah.
🥀.
"Bapak pernah bilang kan? Kalau perasaan kita nggak enak, istighfar banyak banyak nanti pasti tenang."
"Semuanya itu nggak bisa di salahin kalau Hasta sendiri yang keras ingin itu, tapi jangan memaksa ta, kehidupan nggak ada yang tau, hal itu baik atau buruk buat kamu."
Kini jam 7 Hasta sudah mulai berjalan kembali, baru saja 5 menit namun perasaannya lagi lagi ragu, tapi pikiran tidak sinkron dengan hatinya.
"Ya Allah, kenapa rasa Hasta nggak normal lagi? Malah jadi campur aduk gini."
Janu yang berada di belakang nya langsung menepuk pundak Hasta. "Kenapa lo? Nggak enak banget muka lo," tegur Janu yang membuat Hasta tersenyum kecil.
"Gapapa, ada pikiran dikit aja."
"Lo kangen bang Raden ya?" goda Nadi. Ucapan Nadi tidak salah namun Hasta terlalu gengsi untuk mengatakan 'iya' lagi pula siapa sih yang tidak kangen dengan saudara kandungnya?
Sinyal buruk membuat Hasta tidak bisa mengatakan dimana dia sekarang. Hutan yang semakin banyak dia pijak seperti sama saja menurut Hasta, tidak ada yang beda sama sekali.
"Ini kita muter muter ya?"
"Nggak kok," jawab Erja meyakinkan Hasta yang ragu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMERU
Fanfiction•COMPLETE• [FIKSI - FAMILY] ❝Hanya gunung Semeru yang tahu kapan mereka pulang.❞ - 2021 *** Kejadian yang menimpa semuanya hanya Mahameru yang tahu, beribu orang yang gugur karena Mahameru yang menumpahkan semua isinya dan meninggalkan beberapa kena...