KCA 19 🔞

170 10 10
                                    

"Del, sarapan di rumah. Kamu baru sembuh juga." Seloroh Yusuf saat tahu pagi ini Adel hendak berangkat kerja seperti biasa, tanpa sarapan.

"Hmmm..." Adel serba salah, ia terlihat hendak membantah dengan menjadikan ojek online sebagai alasan.

"Cancel." Titah Yusuf singkat.

"Udah terlanjur....."

"Sini hpnya." Pinta Yusuf.

Adel bergeming membuat Yusuf memutuskan untuk merebut ponsel Adel. Ia lalu melihat sekilas layar ponsel Adel sesaat sebelum diletakkannya ponsel tersebut di atas meja makan. Sedang Yusuf kini tengah menghampiri driver ojek online yang sudah sampai di depan rumah.

Riska yang tengah membawakan segelas teh manis hangat untuk Yusuf tidak sengaja melihat notifikasi pesan masuk di ponsel Adel yang digeletakan begitu saja oleh Yusuf tadi. Riska mencoba membaca pesan tersebut. Adel sendiri tengah berada di dapur, hendak mengambil piring. Karena dirinya jarang ikut sarapan, Mimin jarang menyiapkan piring kosong di meja makan untuk dirinya sarapan.

Xiang? Adel janjian sama mantan suaminya? Dia ada di Indonesia? Mau ngapain mereka janjian ketemu segala. Mereka CLBK? Batin Riska.

Riska segera beranjak dari posisinya saat mengetahui Adel kini tengah berjalan menghampirinya.

"Del, nanti makan malam di rumah kan?" Pancing Riska.

"Maaf kayaknya nggak, Teh?!" Sahut Adel. Yusuf yang baru kembali dan sempat mendengar hanya bisa mengerutkan dahi.

"Kenapa?"

"Aku ada janji sama temen, Teh. Mau makan malam di luar." Ujar Adel yang terdengar oleh Yusuf yang sudah kembali dari luar rumah.

"Ohh, iya boleh."

Yusuf tidak menjawab ia hanya mendelik sebentar lalu fokus menyantap sarapannya.

***

"Permisi, saya mau menanyakan apa surat ini asli?!" Tanya Yusuf pagi ini pada seorang petugas di rumah sakit yang sempat mengeluarkan surat keterangan untuk Riska.

"Hmmm.... Ini kan....?!" Petugas itu tampak syok.

"Asli atau rekayasa ya, Sus?!" Desak Yusuf.

Setelah menimbang baik dan buruk petugas tersebut menceritakan kejadiannya pada Yusuf dan meminta Yusuf merahasiakan itu.

Jadi Riska nggak sakit?! Aku harus gerak cepat. Kalau nggak aku bisa kehilangan Adel. Bukan hanya karena adanya Xiang tapi juga karena fakta kalau Riska tidak sakit. Batin Yusuf yang merasa terancam.

"Del."

"A Yusuf?!"

"Yuk?!" Ajak Yusuf.

"Yuk?!" Ulang Adel memastikan.

"Iya, ayo."

"Aku nggak pulang dulu, aku..."

"Iya tahu, ayo."

"A, aku ada janji." Ujar Adel.

"Iya kamu janji sama aku kan?!"

"Serius, A."

"Emang ada yang lebih penting daripada janji sama suami?!" Tanya Yuusf sembari mengangkat alis.

"A...."

"Yuk?!" Yusuf kembali menarik Adel hingga masuk ke dalam mobil. "Aku mau nagih janji nih." Sambung Yusuf ssetelah selama perjalanan membisu.

"Aku...."

"Apa?!"

"Aku belum selesai haid, A."

"Kok?! Katanya tiga hari, hitungan aku udah lho."

"Nggak tahu, kemarin capek kali makanya masih keluar."

"Kamu nggak lagi nunda-nunda hak aku kan?!" Tanya Yusuf dengan tatapan menusuk tajam.

"Nggak, A."

"Ya udah ayo."

"A...."

"Aku periksa ya?!"

"A Yusuf." Yusuf kembali menatap tajam Adel. "Jangan suka bohong, Del. Tadi subuh aku sempet liat kamu pakai mukena." Seloroh Yusuf.

Adel menelan saliva. Ia salah tingkah akhirnya memilih duduk di sofa.

Duuuhh gimana ini, emang sih itu hak dia. Mau itu siri atau resmi tetep aja dia itu posisinya suami. Tapi kan aku....

Yusuf menggeleng. Ia sebenarnya sudah kesal dan ingin memberi hukuman pada Adel. Tapi ditahannya. Ia bertekad membuat Adel bertekuk lutut padanya bukan trauma padanya.

Yusuf ikut duduk. Merapat bahkan sangat rapat. Jantung Adel berdebar terlebih saat Yusuf mengunci posisi Adel agar ia leluasa melumat bibir tersebut.

Yusuf mencumbu Adel lembut membuat Adel kepayahan. Melihat Adel mulai terangsang. Yusuf menyeringai.

"Mau di sini atau di kamar?!"

"Hah?!"

"Mau di sini atau di kamar?!" Ulang Yusuf.

Duuuh... Diturutin gimana, nggak diturutin gimana.

"Mau di mana?"

Adel tidak menjawab ia malah fokus menghentikan tangan Yusuf yang tengah bekerja di bawah sana.

"A.... Udah."

"Sakit?!"

Bukan sakit tapi ada rasa sensasi geli dan nikmat yang dirasa Adel. Aku nggak boleh pasrah. Batin Adel.

Tapi terlambat, ia keluar hanya karena permainan Yusuf. Adel mengatur napas setelah pelepasannya itu. Dan itu yang dimanfaatkan oleh Yusuf. Menyerang saat Adel mulai melemah karena baru saja merasakan pelepasannya.

"Aku buat lebih enak dari ini ya?!" Bisik Yusuf. Adel menggeleng tapi Yusuf tidak menggubris, ia malah menggendong istrinya itu ke dalam kamar.

"A, pulang yuk?! Teh Riska pasti nyariin."

"Nggak bakal. Kamu sendiri tadi udah izin bakal pulang telat." Sahut Yusuf.

Perlahan tapi pasti Yusuf siap menggagahi Adel untuk pertama kalinya.

Aku lebih baik kehilangan Riska dari pada kamu, Del. Batin Yusuf.

"A..."

"Aku akan buat kamu mendesah nikmat karena aku, Del." Bisik Yusuf.

***

Momen sakral 🤭🤭🤭
Kejadian nggak?
Riska gimana?
Xiang gimana?

Semua ada di versi full part...

Tamat di KaryaKarsa ya

Terima kasih

Selamat membaca.


Note :
Dapatkan voucher diskon 5.000
Untuk 3 pendukung pertama

Catat cuma untuk 3 pendukung pertama 😁

Kode Voucher KCAGGL1

Kisah Cinta AdeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang