KCA 10

47 8 12
                                    

"Hai..." Sapa Adel riang.

"Hai."

"Capek ya?" Tanya Adel.

"Iya." Jawab Xiang singkat.

"Mau aku siapin sesuatu?" Adel kembali bertanya sembari mengambil kemeja yang dilepas Xiang.

"Siapin diri kamu aja."

"Heh...?!" Adel mengernyitkan kening.

"Kenapa?" Tanya Xiang melihat ekspresi Adel seperti itu. Adel menggeleng.

"Ayo mandi dulu." Titah Adel.

"Iya." Jawab Xiang sembari berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

Dan selepas mandi juga makan malam, Xiang memang benar-benar meminta Adel menemaninya. Ia melepaskan apa yang ingin ia lepaskan. Hasrat juga amarah yang tiba-tiba muncul begitu saja.

Kamu sempet menolak tidur sama aku karena belum resmi menikah tapi kamu bisa tidur sama laki-laki lain begitu saja di hotel. Ckck. Xiang mengatupkan rahangnya kuat.

Adel meringis kesakitan, Xiang bermain terlalu brutal malam ini. Entah rindu entah memang sedang ingin bergaya liar. Adel tidak kuasa, ia meneteskan airmatanya.

"Kenapa?"

"Sa-kit."

"Mau berhenti sekarang?"

"Kamu udah puas?" Adel balik bertanya.

"Belum."

"Lanjut aja tapi pelan-pelan." Lirih Adel.

Xiang melemah, Adelia sosok perempuan yang menawan hatinya. Xiang pun memperhalus permainannya. Membuat perih yang dirasa Adel berubah menjadi sebuah kenikmatan tiada tara.

"Xiang... A-ku...."

"Kenapa?"

"Aku nggak kuat, pengen keluar."

"Aku bantu?" Tanya Xiang, Adel mengangguk.

Itu pelepasan terdahsyat yang pernah Adel alamai setelah menikah beberapa hari dengan Xiang. Begitu pun Xiang, ia merasa sangat lega malam ini.

Setelah mencapai puncak secara bersamaan, keduanya kini terlelap begitu saja. Dan saat pagi menjelang, Xiang yang bangun terlebih dahulu langsung mengecup bibir Adel.

"Ehh...." Adel terperanjat.

"Morning." Bisik Xiang.

"Morning." Sahut Adel bersamaan dengan Xiang menyingkap selimut lalu menyesap. "Xiang...."

"Hmmm..."

"Geli." Adel meliuk. Xiang pun menghentikan perbuatannya lalu menatap lekat Adel.

"Aku cinta kamu. Sungguh-sungguh cinta. Sekarang silakan pergi."

"Xiang?!"

"Aku ceraikan kamu hari ini juga."

"Xiang?! Kamu...."

Xiang beringsut, ia segera masuk kamar mandi. Sedang Adel, ia membeku di atas tempat tidur. Ia mendadak mati rasa. Yang ia rasakan hatinya mendadak sakit. Pandanganya pun berkabut. Perlahan ia singkap selimut.

Apa yang salah? Batin Adel tidak habis pikir.

Semenjak pagi itu Xiang pergi, kembali ke negaranya. Nomor teleponnya tidak lagi bisa Adel hubungi. Media sosial Adel pun diblokir sehingga mereka tidak bisa saling kontak lagi.

Kai prihatin, ia lalu mencoba menjadi mediator di antara mereka. Tapi ternyata tidak banyak membantu. Xiang pergi. Menyibukkan diri di negaranya. Bahkan tersiar rumor ia kencan dengan Hein.

Kisah Cinta AdeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang