KCA 17

49 9 4
                                    

"Kak, ajakin adek tidur di kamar Tante Adel." Titah Riska via sambungan telepon.

"Hah?!"

"Udah jangan banyak omong. Cepetan keburu tidur Tante Adelnya."

"Iya, Umi."

"Ehh tunggu."

"Apa, Umi?"

"Adek aja, kakak tetep tidur di kamar itu. Bilang ke adek, kalau ditanya sama Tante Adel bilang aja adek pengen tidur sama Tante."

"Ok, Mi." Tutup Alma.

Riska tersenyum menang. Dengan begitu kekhawatirannya sedikit terkikis. Ya, ia khawatir Yusuf menyambangi kamar Adel. Untuk itu, ia pun segera meletakkan kembali ponselnya sebelum Yusuf keluar dari kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, sembari memakai pakaian setelah mandi, Yusuf berpikir keras. Ia merasa terancam dengan kehadiran Xiang lagi di hidup Adel.

Aku harus gimana ya? Jalan satu-satunya Adel kayaknya harus punya anak dari aku biar dia berat ninggalin aku apalagi buat kembali ke mantannya itu. Lagian ngapain sih dia ke sini? Emang dia nggak ada kerjaan di sana? Batin Yusuf.

***

"Tan..." Sapa Alma saat pintu kamar Adel terbuka.

"Ehh kakak. Ada apa?"

"Ini adek pengen tidur sama Tante." Ujar Alma sembari merangkul adiknya itu.

Haikal tersenyum lebar. Sebenarnya ia bersyukur diminta sang ibu tidur dengan Adel. Itu yang ia mau karena ia merasa disayang jika tidur dengan Adel. Adel seringkali mengeloninya sampai ia benar-benar terlelap pulas.

"Boleh kan, Bu?" Haikal memastikan.

"Boleh. Ayo." Angguk Adel hangat.

"Ya udah kakak ke kamar lagi ya?!"

"Iya, dadaahh..." Seru Haikal sembari melambaikan tangan.

"Tan...?!" Alma mengangguk tanda pamit.

"Iya." Sahut Adel. "Ya udah ayo, adek masuk. Kita tidur."

"Ayo."

Malam beranjak larut, mendadak Adel semakin menarik selimut. Ujung jari-jarinya baik kaki maupun tangan mulai mendingin. Adel menggigil.

"Ibu kenapa?"

Adel tidak menjawab, ia hanya menggeleng sembari tersenyum menahan dingin yang ia rasa. Haikal khawatir juga panik, ia lantas menghubungi kakaknya. Tidak ada respon. Lalu ia menelepon Yusuf.

"Siapa?" Tanya Riska yang terbangun karena ponsel Yusuf berdering.

"A-del." Jawab Yusuf terbata dengan kerutan di dahi.

"Mau apa?" Tanya Riska bete.

"Bentar ya, Aby angkat dulu."

"Ugh...." Riska merajuk.

"Kenapa, Del?" Tanya Yusuf yang antara terkejut dan senang dihubungi Adel.

"Aby, ini adek." Ujar di seberang telepon sana.

"Adek? Kenapa, Dek? Kok hp Tante Adel bisa dipake adek?" Tanya Yusuf beruntun.

"Ibu sakit, dari tadi kedinginan."

"Ibu sakit?!" Yusuf langsung terduduk.

"Iya." Sahut Haikal.

"Oke. Aby ke situ sekarang." Putus Yusuf.

"By...?!" Lirih Riska.

"Adel sakit." Ujar Yusuf sembari bersiap beranjak keluar kamar. Riska bergeming tapi tampak wajahnya keberatan Yusuf pergi meninggalkannya. Yusuf menarik nafas. "Umi istirahat duluan ya?! Aby liat Adel dulu. Bagaimana pun Adel kan istri Aby juga."

Kisah Cinta AdeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang