Part 6

8.5K 701 25
                                    

"Oohh" paham Indira. Padahal yang dipahami tidaklah seperti apa yang tengah dipikirkannya.

Beberapa menit kemudian semua sudah balik ke Basecamp. Lyn membawa banyak Snack dan beberapa minuman. Sementara Amanda menyusun permainannya diatas meja.

"Nah oke jadi permainannya gini, ini ada sejenis pensil yang nantinya bakal diputar, nah kalo ujung pensil ini nunjuk satu orang, orang itu bebas milih kartu Truth Or Dare, oke guys" kata Amanda menjelaskan.

"Siip aja saya mah ayok" ucap Ella yang tak sabar ingin bermain.

"Oke gue puter yaa"

Mereka duduk melingkar mengelilingi permainan itu. Pensil kemudian diputar oleh Amanda dan berujung mengarah ke Ella. Baru saja permainan diputar, tapi pensil sepertinya reflek menunjuk kearah gadis si tukang heboh itu. Pembukaan yang sungguh epik.

"Ayo Ella pilih Truth Or Dare?" tanya Callie.

Ella mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk seraya berpikir.

"Kayanya Dare lebih seru. Dare aja deh" ucapnya kemudian.

"Oke Dare yaa" Callie mengambil satu kartu Dare yang ada dimeja dan mulai membacakannya.

"Peluk teman yang paling kamu sayang disini" ucap Callie seraya membaca.

"Teman kan?"

"Iyaa"

Tanpa basa-basi Ella langsung menghampiri Indira yang memang duduk didepannya. Kemudian ia memeluknya, tapi Indira malah menatap heran kearah teman-temannya yang lain.

"Aku saaayangg Indira. Muach" dengan singkat Ella mencium. Membuat Indira merasa sedikit aneh jika dicium temannya.

"Iiihh.. Tapi gue gak sayang sama lo" Indira langsung mendorong kepala Ella agar menjauh dari wajahnya. Dengan hitungan detik, wajah Ella yang tadinya penuh kasih sayang seketika berubah menjadi sinis. Temannya itu memang tidak bisa diajak bekerja sama. Apa salahnya membuat Gimmick sebentar. Benar-benar menyebalkan. Dia jadi merasa malu sekarang.

"Kasian banget tertolak, ahaha.." Lyn mengomentari. Kata-katanya itu membuat teman-temannya yang lain juga ikut tertawa. Ella hanya cemberut meratapi dirinya yang sangat malu.

"Bercandaa" ucap Indira diakhir tawanya.

"Hadeuhh capek gue ketawa, yaudah lanjut yukk" ucap Amanda memecahkan. Dirinya kembali mengambil lagi pensil itu dan kemudian memutarnya. Yap, ujung pensil saat ini terhenti tepat didepan Indira. Mau tidak mau ia harus memilih agar permainan tetap berjalan.

"Aku pilih Truth dehh" jawabnya setelah berpikir.

Callie kemudian mengambil salah satu kartu dari tumpukan kartu Truth lainnya.

"Pasti ada kan orang yang lo suka diantara kita?" tanya Callie yang memang melontarkan pertanyaan dari sebuah kartu itu.

"Emm.. Ada. Tapi aku ga bakal kasih tau orangnya siapa" jawab Indira mengecoh.

"Spil dong spil!" ucap Ella.

Gaboleh, Ini Punyaku!! (GreCyn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang