Part 12

8.4K 733 20
                                    

"SABAR!!"

* * * *

Greesel bergegas membuka Seatbeltnya setelah sampai di pekarangan rumahnya. Ingin cepat-cepat menjauh dari perempuan itu. Rasa-rasanya nafasnya sudah sesak setelah berlama-lama berada disebelah Cynthia. Ditambah sepanjangan jalan tadi Cynthia terus menggodanya untuk memberikan Kiss hingga menyentuh bibir. Sebab itu mobilnya lecet karna tidak fokus menyetir hingga berujung menyerempet pengendara lain. Mau tidak mau ia harus mengganti rugi semua kerusakannya. Sadar jika memang dia yang salah. Padahal ia juga sama ruginya. Bukan soal mobilnya yang lecet, tapi soal Papanya yang pasti akan menduga bahwa dia kebut-kebutan dijalanan. Hah.. Bertambah lagi masalahnya. Dan itu gara-gara gadis pembawa sial ini.

Tap..

Cynthia mengulurkan tangannya untuk menahan Greesel agar tetap berada didalam mobilnya. Merasa printilannya itu akan membuatnya kesal lagi, ia menghela nafas. Kemudian menyandarkan kepalanya yang terasa pusing dikursi mobil. Berharap jika cobaan kali ini tidak begitu berat. Karna energinya benar-benar habis dibuat perempuan satu ini. Belum lagi ia harus mempersiapkan mental untuk berhadapan dengan Papanya nanti.

"Apaaa?" ucap Greesel malas. Ia memejamkan matanya agar tidak melihat wajah gadis yang tampak menyebalkan itu. Mengingatnya saja sudah membuat kepalanya berdenyut kencang.

"Aku udah cantik belom?"

Mendadak Greesel mengangkat kepalanya sambil menautkan tatapannya pada Cynthia. Ia mengerutkan dahi. Kemudian melirik gadis itu dari atas sampai bawah. Cobaan apalagi ini? Tidak bisakah dia berkaca lalu menilai dirinya sendiri? Dasar manusia tukang menyusahkan orang.

"Lo, liat! Disini banyak kaca. Lo bisa ngaca tanpa harus nanya gue!!" Greesel memberikan sebuah kaca berbentuk persegi yang sejak tadi memang terletak diatas Dashboard mobil.

"Aku udah ngaca, Cel. Tapi aku juga butuh validasi dari kamu"

Greesel langsung memberikan tatapan sinisnya berserta mulut yang menyinyir merasa jijik. Terlalu lebay menurutnya.

"Gak penting, lo tau? Gak PEN-TING!!"

"Iih!! Penting tau.. Kan aku mau ketemu Papa sama Mama mertua aku, jadi harus tetep keliatan cantik dong!" ujarnya terlihat cemberut.

"Pfftt.. Apa lo bilang? Papa Mama mertua? Siapa juga yang mau ngangkat lo jadi menantunya. Gak usah ngarep!!" Greesel lagi-lagi ingin beranjak dari kursinya. Namun nihil, Cynthia justru menahannya semakin keras. Seolah Greesel harus menuruti semua permintaan yang dia mau.

"Apalagi sih!!"

"Pilih jawab, atau Papa kamu bakal liat video itu"

Greesel langsung memberikan tatapan kekesalannya pada Cynthia. Yang benar saja, bahkan ia sudah berani untuk mengancamnya. Ingin sekali ia menjambak rambut gadis itu. Tapi mau tidak mau ia harus menuruti agar Cynthia tidak bertindak lebih parah lagi dari ini. Bisa-bisa ia membocorkan rahasia malam itu pada Papanya.

Gaboleh, Ini Punyaku!! (GreCyn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang