Part 19 [Belum Revisi]

7.8K 600 15
                                    

"Ch.. Lo pikir lo bisa dapetin Cynthia, kita liat aja nanti" ucap Jeane dengan senyum smirk nya itu.

*Di malam hari, pukul 18.55 sebelum Amanda menjemput Indira*

Greesel

Sel, gimana nih
gue grogi

Rileks aja, tarik nafas
tenangin diri lo

Gue takut Indira
nolak guee

Man, Indira tuh gak
mungkin nolak lo,
Percaya deh sama gue,
jangan biarin rasa grogi
lo itu bikin kacau semuanya

Oke gue coba, tapi lo
sekarang dimana,
gak mau nemenin gue?

Lo itu udah gede Man,
masa harus gue temenin
juga, lagian malem ini
gue udah janji sama
Cynthia buat temenin
dia cari novel

Ah Yaudah deh,
doain gue ya Sel

Iyaa, jangan lupa juga
yang gue bilang ke elu
tadi siang disekolah

Iyaa aman
gue inget kok

* * * *

Tidak seperti malam yang sebelumnya, terlihat malam ini yang begitu indah ditambah bulan sabit yang terkesan cantik menghiasi langit.

Inilah moment yang selama ini Amanda tunggu, dimana ia ingin mengutarakan perasaannya kepada perempuan yang sudah lama ia kagumi.

Dirinya benar-benar mengeluarkan effort lebih untuk menjadi pasangan calon kekasihnya itu.

Di pinggir danau, disinilah tempat saksi mata ia akan membuat moment indah itu. Terlihat beberapa cahaya lampu yang bergantung diatasnya, dengan bunga putih cantik yang melingkar disetiap ranting pohon.

Terdapat juga meja yang berbalut kain putih dengan lilin dan mawar diatasnya, terkesan romantis saat keduanya duduk berhadapan dan Dinner bersama disana.

Keindahan semakin terlihat saat bulan sabit menyinari mereka dari sebrang danau.

"Manda aku mau dibawa kemana sih" ucap Indira dengan matanya yang tertutup sehelai kain putih.

"Bentar lagi nyampe kok" Amanda menuntun Indira untuk sampai ditempat yang sudah ia siapkan.

"Nah kita udah sampe, aku bakal buka penutup mata kamu, tapi kamu jangan buka mata kamu sebelum aku hitung sampe tiga, oke"

"Oke" jawabnya.

Kemudian Amanda dengan hati-hati membuka kain putih yang menutupi matanya itu.

"Oke aku hitung yaa,
Satu... Dua... Tiga"

Kemudian Indira membuka matanya perlahan, ia mengedarkan pandangannya melihat langit-langit yang dihiasi lampu kecil, tak luput juga pandangannya dari danau dan meja untuk mereka berdua duduk disana.

Indira mulai tersenyum melihat benda-benda cantik disekelilingnya.

"Gimana, kamu suka?"

"Suka banget, ini kamu bikin semuanya sendiri?" ucap Indira sumringah.

"Gak semuanya sih, ada beberapa yang dibantu sama orang lain juga, tapi kamu suka kan?"

"Suka banget lah, ini tuh indah banget tau Man" ucap Indira mengedarkan pandangannya lagi.

Gaboleh, Ini Punyaku!! (GreCyn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang