BRAKKK
Suara debuman yang kencang itu membuat mereka lantas berlari menuju hutan, tanpa mempedulikan jalanan didepan mereka. Satu hal yang ada dipikiran mereka adalah melarikan diri, apapun yang terjadi mereka hanya harus terus berlari ke depan tanpa peduli apapun.
Kaki mereka terus menembus jalan setapak menuju hujan, sedangkan tangan mereka menerjang semak-semak yang menjulur menghalangi pandangan. Entah suara apa yang mereka dengar, tapi suara debuman itu membuat mereka benar-benar ketakutan hingga berlari terpontang-panting.
Tap tap tap
Sregg sreggKrakkk..
"AWASS!!"
BRUGHH
"AAAAA.."
Sebuah pohon besar tiba-tiba saja tumban menghalangi jalan mereka. Beruntung suara runtuhan pohon itu terdengar hingga mereka sempat untuk menghindar.
Tubuh mereka meringkuk tetap beberapa centi dari lokasi terjatuhnya pohon itu. Jika mereka tidak memiliki refleks yang bagus, bisa saja tiga orang yang ada didepan kini tertimpa oleh pohon besar itu.
"Kalian gak papa?" setelah menetralkan detak jantungnya Seungcheol bangkit untuk memeriksa yang lain.
Mereka tampak masih membeku ditempat dengan wajah yang sangat shock, bahkan tangan merekapun terlihat gemetaran. Namun segera mereka bangkit berdiri, tapi dibelakang Wonwoo tampak meringis.
"Akhh." ringis Wonwoo merasakan pergelangan kaki kanannya sakit.
"Kenapa Won?" tanya Jun yang tepat berada disamping Wonwoo.
"Kaki gue sakit, kayaknya keseleo." jawab Wonwoo masih dengan ringisannya.
Jaehyun lantas membantu memijat kaki Wonwoo, sedangkan gadis itu di dudukkan disana dengan bersandar kepada Jihoon.
"Sakit banget." rintih Wonwoo menggengam erat tangan Jihoon.
"Tahan ya Won." ujar Jaehyun memberikan aba-aba sebelum dia mulai mengurut kaki Wonwoo.
"Ahhmmpp." teriakan Wonwoo segera teredam oleh sapu tangan Jihoon yang dia gigit. Tidak mau menimbulkan suara teriakan yang cukup membahayakan mereka, takut lokasi mereka ketahuan oleh orang lain.
"Gimana Jae? Kakinya Wonwoo keseleo doang kan? Dia akan bisa jalan atau enggak?" tanya Seungcheol.
Jaehyun menengok. "Kakinya cuma keseleo, gak papa kok nanti juga sembuh. Tapi kalau dipaksain jalan sekarang, takutnya malah jadi bengkak." jawab Jaehyun.
Tapi mereka tidak bisa berlama-lama berada disana, mereka harus segera pergi dan menjauh dari Desa. Cukup beresiko dan berbahaya jika mereka tetap berada disana. Tapi juga mereka tidak bisa memaksakan diri dengan kondisi kaki Wonwoo yang seperti itu, akan menyiksa gadis itu pada akhirnya.
"Kita lanjut aja, Wonwoo biar gue gendong." ujar Mingyu mengajukan diri.
"Nah bener, badan si Mingyu kayak titan bisa lah ya gendong Wonwoo sampe keluar dari hutan ini. Atau gak sampe kita nemuin tempat yang aman buat istirahat." ucap Yuta.
Mingyu lekas mengangguk, dia memukul dadanya sendiri dengan bangga. "Jangankan sampe keluar hutan ini, gendong Wonwoo sampe pelaminan juga gue sanggup." jawabnya dengan senyuman tengil.
"Perbaiki dulu deh penampilan lo, Wonwoo gak suka cowok dekil kayak lo." sahut Myungho.
"Dih gue mah udah ganteng dari lahir." ujar Mingyu.
Mereka melanjutkan perjalanan pada akhirnya, karena pohon yang tumbang menutupi jalan itu berukuran besar dan sulit untuk mereka lewati. Pada akhirnya mereka memilih jalan lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
KKN Di Desa Cikuda | SVT Lokal
TerrorKuliah Kerja Nyata, alias KKN yang berlokasi di Desa Cikuda. Salah satu desa tertinggi yang terletak di Kabupaten S. Siapa sangka jika lokasi KKN yang ditentukan disana, justru membawa malapetaka untuk para mahasiswa. Tujuan KKN yang berpegang pada...