Jeonghan terbangun ketika seseorang menepuk pipinya berulang kali, saat membuka mata rupanya itu adalah Jihoon. Dia membangunkan Jeonghan untuk makan, karena sejak pagi dia belum sempat makan apapun.
Pingsannya Jeonghan berlanjut dengan tidur, sehingga saat senja menyapa dia baru tersadar. Sebenarnya semuanya juga seperti itu, mereka seharian ini hanya tidur. Meskipun para pria bergantian terjaga untuk berjaga jika ada sesuatu.
Seungcheol dan Jaehyun, selaku ketua dan wakil mereka menemui Pak Kades pagi tadi. Tujuannya adalah untuk memberitahukan bahwa hari ini para mahasiswa tidak bisa ikut kegiatan apapun, atau melaksanakan proker yang sudah tersusun. Hal itu disebabkan oleh fisik mereka yang kelelahan setelah rangkaian panen di desa itu, begitulah alibi yang mereka ucapkan.
Pak Kades memaklumi, apalagi mereka tergolong orang kota yang mungkin tidak pernah terlibat dalam kegiatan berat didesa. Kegiatan panen kemarin dan disambut menyiapkan upacara hingga turut andil dalam upacara adat, pasti menguras tenaga mereka. Sehingga Pak Kades pun mengizinkan mereka untuk istirahat terlebih dahulu.
"Jam berapa sekarang?" tanya Jeonghan dengan suara parau khas bangun tidur.
"Jam 4 sore." jawab Jihoon membuat Jeonghan terkejut.
Selama itukah dia tertidur?
"Bukan cuma lo doang kok, yang lain juga seharian ini cuma tidur." ucap Jihoon menyadari raut terkejut Jeonghan.
"Sekarang lo bangun terus bersih-bersih, habis itu kita makan bareng." sambung Jihoon.Singkat cerita mereka sudah selesai makan sore, lantas mereka berkumpul dihalaman belakang karena para pria yang katanya ingin bersantai sambil merokok.
Sebenarnya masih ada rasa takut dalam diri para perempuan, ada rasa trauma ketika harus keluar dari posko. Akan tetapi terus berada didalam posko apalagi setelah tidur seharian, membuat mereka bosen dan sumpek sehingga ikut bergabung dengan para pria di halaman belakang.
"Besok kita balik kegiatan lagi?" tanya Bambam mengepulkan asap rokok dari mulutnya.
Seungcheol dan Jaehyun mengangguk. "Kalau kalian udah pada sanggup, besok bisa lanjut proker lagi." jawabnya.
"Anak-anak lagi pada ujian akhir, jadi abis ini gak ada kegiatan di sekolah. Perpus juga udah rapi." ucap Taeyong selaku perwakilan sub kelompok 4.
"Minggu depan seharusnya ada pemeriksaan rutin buat para lansia, pemeriksaannya dari dinas kesehatan. Kata Pak Kades kita bisa bantu-bantu nanti, biar dia yang koordinasi sama dinkesnya." ucap Jaehyun menyampaikan informasi yang tadi sempat disampaikan oleh Pak Kades kepadanya.
"Anak-anak kesehatan kan berarti yang turun?" tanya Jungkook.
"Yang lain juga bisa bantu. Nanti didata siapa aja yang mau turun bantu." jawab Jaehyun lagi.
"Kelompok tiga?" tanya Seungcheol menatap Eunwoo selaku ketua dari sub kelompok 3.
"Kita sebenarnya udah ngobrol sama Ibu-ibu PKK soal UMKM, tapi mereka pada sibuk sekarang jadi kita susah juga buat ngobrolnya. Palingan gue nanti nyoba follow up lagi sama ketua PKKnya." jawab Eunwoo.
"Kalau kelompok 2 sendiri, seharusnya kita udah turun sih. Apalagi timingnya pas juga abis panen gini, tapi kita gak bisa gerak karena. Ya lo pada tahulah apa yang kita alamin kemarin tuh hectic banget. Jadi kita juga belum sempet turun." jawab Seungcheol.
"Ngomong-ngomong, kak Johnny gimana?" tanya Winwin dengan lirihnya.
Johnny masih terbaring tak berdaya di kamar Seungkwan, yang mereka miliki sekarang hanyalah raga Johnny tanpa jiwa. Sebab sampai saat ini jiwa pria itu masih tertahan entah berada dimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN Di Desa Cikuda | SVT Lokal
HorrorKuliah Kerja Nyata, alias KKN yang berlokasi di Desa Cikuda. Salah satu desa tertinggi yang terletak di Kabupaten S. Siapa sangka jika lokasi KKN yang ditentukan disana, justru membawa malapetaka untuk para mahasiswa. Tujuan KKN yang berpegang pada...