Malam telah tiba, semilir angin terasa menakutkan membuat suasana terasa semakin mencekam. Mereka berkumpul di ruang tengah, duduk melingkar dengan wajah yang tampak serius, tapi tidak dapat menutupi rasa takut mereka.
"Yang menjemput kak Johnny harus perempuan, tidak boleh laki-laki karena takutnya malah ikut terjebak disana." ucap Seungkwan membuka suara.
Mereka saling memandang, terutama para gadis yang terlihat ragu siapa yang harus merelakan diri untuk menjemput Johnny. Namun mereka pun tidak bisa membiarkan Johnny begitu saja, tapi disisi lain mereka takut.
"Gue aja." Jungkook angkat suara.
Seungkwan mengangguk. "Boleh siapa saja, asal jangan yang sedang halangan. Dan-" Seungkwan terdiam sejenak.
"Yang sudah tidak perawan kalau bisa.""Kenapa harus yang udah gak perawan, Kwan?" tanya Jun menaikkan alisnya.
"Dalam dunia lelembut, salah satu hal yang paling mereka sukai adalah darah menstruasi. Selain itu, mereka juga suka terhadap perawan dan ibu hamil. Darah perawan itu sangat harum bagi mereka, jadi ditakutkan malah akan mengundang mereka saat perjalanan menjemput kak Johnny tadi." jelas Seungkwan.
Mereka kembali saling bertatapan, terutama pandangan mereka tertuju kepada para perempuan.
"Kook, lo pernah hs sama Yugyeom kan pas malam dies natalis kampus." tunjuk Seokmin pada Jungkook.
Pletak
Jungkook menjitak kepala Seokmin dengan keras.
"Sembarangan ya lo dasar kuda liar! Mana ada gue hs sama gigolo kayak dia!" seru Jungkook tidak terima."Si Yugyeom bilang dia check-in room sama lo." ujar Mingyu menambahkan.
Jungkook berdesis. "Sialan emang tuh si gigolo! Dia ninggalin gue di warung pecel, bilangnya jemput nyokap. Si anjing gue ditipu, dia make nama gue buat check-in room. Awas aja tuh gigolo satu, pulang dari sini gue sunatin sampe abis." omel Jungkook geram mengetahui fakta namanya digunakan untuk check-in room.
"Gue ikut prihatin dan ngakak, Kookie." ucap Myungho menepuk bahu Jungkook dengan diselingi tawa.
"Gue tahu ini privasi, tapi boleh kalian jujur? Kita bersumpah gak akan bicarain privasi kalian itu dilusr forum ini." ucap Seungcheol menengahi.
"Gue masih perawan, sumpah." ujar Jisoo, yang lain pun ikut mengakui bahwa mereka masih perawan. Kecuali..
"Jeonghan?" panggil Jaehyun ketika Jeonghan justru malah diam saja ketika para gadis membuat pengakuan bahwa mereka masih perawan.
"Jeonghan aja kalau gitu yang pergi." ucap Taeyong tiba-tiba mengundang atensi mereka.
"Maksud-"
"Jeonghan udah gak perawan, dia juga indigo setidaknya Jeonghan-" Taeyong memotong ucapan Jaehyun yang hendak menyela.
"Wah kak, lo jangan fitnah gitu dong. Jeonghan-" Jisoo hendak membela tapi..
"Iya gue aja." ucap Jeonghan dengan tegas dan yakin.
"Han kamu-" Jaehyun tampak tercekat.
Jeonghan menghela nafas, dia merasa bahwa dirinya sudah tidak perawan. Meskipun tidak ada perbedaan signifikan yang bisa membuktikan bahwa dia perawan atau tidak, tapi ingatan Jeonghan mengatakan bahwa dia sudah tidak perawan.
"Gue udah gak perawan." tegas Jeonghan semakin membuat mereka memekik terkejut.
"Biar gue aja yang pergi, Kwan. Vernon kan yang akan nuntun ke lokasi Johnny di kurung? Gue ngerasa udah akrab sama Vernon jadi komunikasi akan lancar. Gue udah terbiasa melihat makhluk halus, jadi gak akan terlalu shock. Lagipula gue punya penjaga kan? Nenek gue pasti bantu dan jagain gue selama ngejemput Johnny." jelas Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN Di Desa Cikuda | SVT Lokal
HorreurKuliah Kerja Nyata, alias KKN yang berlokasi di Desa Cikuda. Salah satu desa tertinggi yang terletak di Kabupaten S. Siapa sangka jika lokasi KKN yang ditentukan disana, justru membawa malapetaka untuk para mahasiswa. Tujuan KKN yang berpegang pada...