KKN : Hari Pertama

1.6K 173 24
                                    

Pagi telah tiba, hari pertama KKN mereka akan telah dimulai. Setelah persiapan, para mahasiswa itu bergegas menuju kantor Kepala Desa. Agenda hari ini adalah meninjau titik lokasi pertanian yang akan mereka garap, sesuai dengan program kerja yang sudah mereka susun.

Jihoon menyadari bahwa di kantor Desa kini dipenuhi oleh warga. Awalnya dia pikir itu semacam penyambutan kedua untuk mereka, tapi rupanya para warga itu malah masuk ke dalam aula tanpa basa basi.

Pintu aula tertutup rapat bahkan tanpa ada suara apapun yang terdengar, padahal seharusnya ada suara kebisingan orang mengobrol ataupun pengeras suara. Tapi kesunyian justru yang terasa disana.

"Ada kegiatan apa sih? Kenapa pada masuk ke aula?" gumam Jihoon dengan rasa penasaran yang tinggi, gadis bertubuh mungil itu hendak melangkahkan kakinya mendekat akan tetapi segera Jungkook tahan.

"Itu buka urusan kita, ayo." ucap gadis itu menarik Jihoon menjauh.

Tidak ada yang aneh sepanjang hari pertama ini, Pak Kades yang di wakili oleh Pak Sekdes meninjau area perkebunan disana. Perkebunan yang didominasi oleh sayuran juga tembakau di area atas.

"Gue pernah ikutan riset Dosen, bikin permen tembakau." ucap Bambam.

"Hah? Emang bisa?" sahut Jisoo.

"Bisa, permennya jadi kayak jeli gitu. Nanti gue tunjukin pas di posko." Ucap pria itu.

"Cakep, ntar kita omongin di rapat." sahut Jaehyun menaikturunkan alisnya.

"Pak Sekdes." panggil Wonwoo tunjuk tangan.

"Kenapa Nak Wonwoo." jawab Pak Sekdes.

Wonwoo melangkah ke depan supaya lebih dekat dengan Pak Sekdes. "Pak, sebelumnya saya sudah browsing tentang Desa ini di website arsip. Dan katanya disini ada menara ya, Pak? Sama pernah ada akses kereta api juga?" tanya Wonwoo.

Pak Sekdes terlihat terkejut sebelum dia kemudian mengulas senyum tipis, dia lantas menjawan pertanyaan Wonwoo. "Iya betul, ada menara disini namanya menara loji. Sempet juga ada peneliti yang datang kesini untuk meneliti peninggalan Belanda itu."

Pak Sekdes kemudian lanjut menceritakan sedikit banyak yang dia ketahui mengenai asal usul Desanya itu. Seperti yang Wonwoo baca di arsip, rupanya Desa ini dulunya merupakan perkebunan Teh dan Karet, ada juga perkebunan Kopi dan lainnya yang saat adanya kebijakan Preangerstelsel pada abad ke-18

Akses kereta api dibangun atas perintah Pemerintah Hindia Belanda, sebab dulu Cikuda merupakan salah satu daerah yang memiliki hasil perkebunan cukup tinggi. Setiap tahunnya hasil panen selalu meningkat dengan kualitas yang bagus, karena itulah ada juga pos militer Belanda untuk turut berjaga disana.

Stasiun dan akses kereta api dibangun sekitar tahun 1916, dan mulai aktif sejak 1921. Itu artinya sudah lebih dari 100 tahun yang lalu, bahwa pernah ada akses kereta api ke tempat ini. Akan tetapi, karena adanya penurunan hasil panen membuat operasi kereta api itu dihentikan tahun 1942.

Sementara itu Menara dibangun pada tahun 1800-an, menara itu dibangun didepan sebuah rumah milik atasan disana, atau seorang Tuan disana bernama Willem Abraham van der Lijn, atau yang sering disapa Baron van der Lijn. Menara itu dulunya berfungsi sebagai penanda kapan waktunya bekerja, istirahat, juga penanda untuk pulang.

"Dulu itu diatas menara ada loncengnya, sebagai pengingat waktu atau kalau bahasa jaman sekarang tuh bel. Tapi katanya tahun 1980-an ada nyuri jadi sekarang cuma tinggal menaranya aja." lanjut Pak Sekdes.

"Terus kenapa perkebunannya gak dilanjut, Pak? Atau mungkin masyarakat disini nyoba untuk melanjutkan perkebunan sebelumnya kalau memang hasil panennya bagus dan banyak." tanya Bambam.

KKN Di Desa Cikuda | SVT LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang