PT 27

20 1 0
                                    

💌 HAPPY READING 💌

malam tiba, mereka semua dibagi tugas secara rata. dan kebetulan arshaka sekelompok dengan Ansel, Aqila, ghio, dan juga sindy untuk mencari kayu di hutan.

ada bahagia tersendiri di dalam diri arshaka saat pembina menyebut nama 'ansel'.

mereka semua pun langsung mencari kayu bersama-sama. pandangan ansel tak luput dari sepasang saudara beda orang tua itu.

ia ingin sekali merasakan posisi Aqila saat ini. "shaka, qila kedinginan" arshaka menoleh lalu ia melepaskan jaket yang melekat di tubuhnya, lalu memasangkan jaketnya ke tubuh sang sepupu.

ghio yang peka bahwa sedari tadi ansel memperhatikan dia orang itu merangkul bahu ansel "ga usah dilihat, anggep aja angin"

sedangkan sindy, ia mencar dari empat orang tersebut, dan tak ada yang menyadari keberadaan.

saat ia memunguti kayu, tak sengaja ia melihat segerombolan serigala yang berjalan kesana-kemari.

ia mendekati para seriga itu, lalu melemparkannya satu batang kayu itu ke arahnya.

serigala itu melihat ke arahnya, sindy mempersiapkan ancang-ancang untuk berlari.

aqila selalu berada di sisi arshaka, ia terus saja bergelanyut manja di lengannya. sehingga untuk membawa kayu saja susah.

tiba-tiba, sindy berlari dengan enam serigala yang mengejarnya. aqila yang melihat itu ketakutan, ia langsung menarik baju arshaka.

arshaka menoleh dan Melihat arah tunjuk Aqila yang menunjukkan enam serigala itu ada di sekitarnya.

satu serigala itu mengaung sangat nyaring yang membuat ghio dan ansel menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah suara.

tubuh Ansel bergetar seketika melihat banyaknya serigala di sekitarnya.

ia berjalan perlahan mendekat ke arah ghio.

sedangkan arshaka ia menggendong aqila dengan ala koala, ia mengambil ancang-ancang untuk berlari.

tetapi belum sempat berlari, serigala itu menyerbu arshaka.

arshaka menurunkan Aqila dan melawan para serigala itu. ghio yang melihat arshaka hanya melawan seorang diri itu, ikut serta melawan.

ansel yang ditinggalkan ghio ditambah ia ketakutan itu, berlari memojok dekat dengan pohon yang sangat besar.

ansel memeluk kakinya dan menggelamkan kepalanya di antar kakinya.

ia tak ingin melihat aksi arshaka dan ghio melewan hewan buas itu.

saat hewan buas itu terkapar lemas, arshaka langsung menggendong aqila di depan, dan Aqila menggelamkan kepalanya di  ceruk leher arshaka.

lalu arshaka berlari yang diikuti oleh ghio yang melupakan ansel.

💌💌💌

ntah sudah berapa lama ia menggelamkan kepalanya, Ansel mendongak saat ada yang menepuk bahunya berkali-kali. ada rasa pusing yang menyerbu kepalanya karena ia terlalu banyak menangis.

ia menerjapkan matanya untuk memfokuskan cahaya yang menerangi dirinya, ia melihat ke arah depan dan langsung memeluk tubuh orang itu.

"kak rafael, ansel takut" lirih ansel, orang yang di peluk itu tentu saja terkejut, tetapi ia membiarkan Ansel untuk memeluknya.

"ansel sendirian di hutan, Ansel ga tau dimana temen-temen Ansel. kemarin ada banyak serigala kak, Ansel takut" ucap Ansel di tengah Isaknya.

orang itu berusaha untuk menjauhkan tubuh ansel, dan usahanya itu berhasil.

ia menangkup kedua pipi ansel dan menatap manik mata ansel "ini Abang bukan Rafael" Ansel menerjapkan matanya yang sembab membuat marvel tersenyum melihat wajah gemas adiknya.

"Abang?" marvel mengangguk.

ansel langsung menubruk dada bidang Marvel dan memeluknga sangat erat, marvel pun memeluk tubuh sang adik.

"ansel kangen Abang..... ansel takut disini..... dan kenapa Abang bisa ada disini?"

ansel mengurai pelukannya dan menatap mata Marvel "kemarin hari kamis, sebenarnya Abang udah pulang ke Indonesia. tapi abang pengen healing bentar sebelum ke rumah. jadi ya, ginilah"

sedangkan di tempat perkemahan, sahabat Ansel itu panik karena tak mendapati keberadaan ansel.

mereka bertiga itu langsung menghampiri arshaka dan teman-temannya yang bergerombol.
"ansel dimana?" tanya nindi yang membuat semua lelaki itu mengernyit bingung.

"bukannya Ansel udah balik?" tany ghio balik.

"kalau dia ada disini, ngapain gue nanyain Ansel goblok. otak lo ketinggalan di sekolah ya" ucap nindi dengan tak santai.

"berarti Ansel ketinggalan di hutan" ketiga sahabat Ansel melotot tak percaya mendengar penuturan ghio.

"gawat, kita harus cari" ucap caca, yang diangguki oleh semuanya terkecuali aqila yang berada di tengah-tengah mereka.

sebelum mereka mencari, Risya memberitahukan kepada pembina bahwa Ansel hilang. jadi pembina dan panitia ikut serta mencari Ansel.

belum melangkahkan kakinya memasuki hutan, mereka disuguhi oleh seorang lelaki yang sedang menggendong tubuh ansel ala koala.

marvel diam di tempat dan menatap satu persatu semua orang yang berada di sekitarnya.

"siapa yang ninggalin adek gue sendirian di hutan" hawa dingin itu langsung memaksa masuk ke tubuh mereka masing-masing.

mereka semua tak ada yang berani berbicara, hingga akhirnya ghio mengangkat tangannya "gue" ghio melangkah maju mendekati Marvel.

marvel menurunkan tubuh ansel dan ia bersembunyi di balik badan Risya.

arshaka menarik mencengkram baju olahraga ghio dan menatapnya dengan tajam. saat ingin melayangkan pukulan di wajah ghio itu terhenti ketika ansel berteriak.

"STOP ABANG!"

"kalau abang mukul ghio, Ansel ga mau ketemu sama abang" sambung ansel.

marvel menghela nafasnya kasar, ia melihat sekilas ghio lalu ia melepaskan cengkramannya dengan kasar.

💌💌💌

"Lo mau kerjasama bareng gue?" tanya seseorang ber-hoodie hitam dengan muka full penutup.

aqila menaikkan salah satu alisnya "kamu siapa?"

"Lo ga perlu tau gue siapa, intinya Lo mau kerjasama bareng gue?"

"kerja sama apa?"

"hancurin hidup Ansel"

"kalau berhasil dapet apa?"

"arshaka, gue tau lo suka arshaka kan?" Aqila diam, ia bimbang dengan pilihannya. tak lama ia mengangguk yang membuat ujung bibir orang tersebit terangkat.

TBC

si arshaka kurang asem banget! siapa disini yg mau hujat shaka?? cung kaki yuk.

jangan lupa follow akun wattpad author dan pencet logo bintang di pojok kiri bawah yawww😉😉

have a nice day semuaaa👋👋👋


PESAN TERAKHIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang