PT 3

50 3 0
                                    

💌 HAPPY READING 💌

arshaka yang melihat ansel seorang diri di taman itu menghampirinya.

"jadi pacar gue" ucap arshaka dan ia mendaratkan pantatnya di kursi taman.

ansel yang sedang membaca novel itu melirik sekilas arshaka "gue ga mau.

arshaka tersenyum remeh dan bangkit dari duduknya. lalu ia berjalan mondar-mandir di depan ansel dengan tangan yang bersedekap di depan dada.

"kok bisa Abang gue punya pacar cewek aneh kayak Lo. kalau bukan karena pesan terakhir Abang gue, gue ga mungkin mau pacarin cewek modelan lo gini. cewek yang suka berimajinasi sampai di buat puisi" ucap arshaka.

ansel langsung menutup novel itu dengan kasar, lalu bangkit dari duduknya dan menatap arshaka.
"gue ga minta lo buat pacarin gue! gue juga ga sudi punya cowok yang mulutnya lemes kayak Lo"

arshaka berhenti tepat di depan ansel dan ia memasukkan satu tangannya di saku celana sekolah "harusnya lo tuh bersyukur, untung-untung gue mau jadi pengganti Abang gue. ga semua orang bisa ngelakuin ini, asal Lo tau" ucap arshaka dengan wajah songong-nya.

"pokoknya lo harus jadi pacar gue, gue ga mau di bilang ga amanah hanya karena lo!" sambung arshaka, lalu ia melangkah pergi

"cowok aneh, kenapa kak rafael bisa punya adek kayak dia. sifatnya tolak belakang banget" gumam ansel

belum sempat menghilang dari pandangan ansel, arshaka menghentikan langkahnya "oh iya, satu lagi" arshaka membalikkan badannya menatap ansel.

"gue udah punya pacar, dan pacar gue sekolah disini. jadi gue harap jangan sampek pacar gue tau soal ini, kalau pun dia tahu, lo yang bakalan njelasin semuanya."

ansel berjalan mendekat ke arah arshaka "siapa pacar lo?" tanya ansel.

"cindyra ajeng ranjani, anak kelas XI ips 2" ansel yang mendengarkan itu melotot tak percaya.

ia langsung melemparkan novel itu ke arah arshaka, untung saja arshaka dengan sigap menangkapnya. kalau tidak, novel itu bisa merusak ketampanannya.

"lo gila ya? dia sepupu gue. dan lo nyuruh gue buat jadi pacar lo, secara otomatis gue selingkuhan lo gitu?" arshaka memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"mungkin"

💌💌💌

bel istirahat berbunyi sejak 2 menit lalu, ansel dan ketiga sahabatnya itu ingin mengisi perutnya.

saat sedang asyik memakan hidangan di depan mereka masing-masing, tiba-tiba arshaka dan para kawannya itu datang bersamaan di kantin.

nindi yang melihat itu memukul lengan ansel berkali-kali yang membuat ansel kesakitan "sakit bego"

nindi meng-kode ansel lewat dari lirikan matanya, ansel pun langsung mengikuti arah mata yang dimaksud nindi.

"cowok yang gue ceritain kemarin" ucap nindi, risya dan caca yang kepo itu menoleh ke arah arshaka berada.

"oalah arshaka" ucap caca.

"Lo berdua tau mereka?" tanya caca pada Risya dan ansel.

Risya menggeleng dan ansel hanya diam memakan hidangannya.

"dia adeknya kak rafael coyy" ucap caca antusias.

ansel bangkit dari duduknya karena tak ingin mendengar nama arshaka, lalu menghilang dari hadapan mereka, Mereka yang melihat itu mengernyit bingung dengan sikap ansel

PESAN TERAKHIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang