PT 41

19 2 0
                                    

💌 HAPPY READING 💌

arshaka melihat sekeliling ruangan yang sudah lama tak ia kunjungi
"maaf ya, sebagian bunganya ada yang tante buang. karena layu" ucap gladis.

arshaka tersenyum sangat manis "gapapa Tan"

"Shaka, sudahi kegiatan mu untuk membeli bunga. ruangan Ansel jadi sempit karena bunga itu, kamu udah membeli bunga sebanyak 250."

"baik om, saya bakalan jarang membeli bunga untuk Ansel"

"ya sudah, om dan tante pergi dulu. kita titip ansel" ucap farel, lalu gladis dan farel berlalu keluar dari ruangan.

arshaka tersenyum melihat ansel dari jauh, perlahan langkahnya membawa ia mendekati ansel.

"hai sayang, udah lama kita ga berjumpa" arshaka mengelus kening perempuan itu.

"Lo kapan bangun? betah banget tidur"

"habis ini ujian sekolah sel, Lo ga ada niatan ikut?"

"udah 9 bulan lebih Lo ga buka mata, gue kangen mata lo sel, gue kangen tatapan lo" perlahan air matanya keluar.

perlahan demi perlahan, kantuk menyerang arshaka. Arshaka menutup matanya perlahan hingga akhirnya ia tertidur dengan posisi duduk.

💌💌💌

arshaka masih nyaman dengan selimutnya, ia sudah bebas dengan ujiannya. ia tinggal menunggumu beberapa Minggu saja untuk lulus.

ponselnya sedari tadi berdering, tetapi arshaka tak menghiraukannya. ia malah menutup telinga dengan bantal seolah tidurnya tak ingin di ganggu.

sedangkan di rumah sakit, Ansel sudah sadar dari komanya. seseorang yang pertama kali ia cari adalah, arshaka.

"nanti kita telpon arshaka lagi ya, sekarang kamu makan dulu" bujuk gladis.

"ga mau, Ansel cuma mau arshaka" tangan ansel bersedekap di depan dada dengan memanyunkan bibirnya.

marvel menghela nafasnya berat, ia sudah berkali-kali menelpon kekasih adiknya ini, tapi tak ada jawaban dari sebrang sana.

"assalamualaikum" pekik caca, nindi, dan Risya bersamaan, semua orang yang berada di dalam ruangan itu menutup telinga saking kerasmya suara mereka.

mereka meringis tak bersalah, mereka bertiga pun menghampiri farel dan gladis untuk mencium punggung tangan mereka berdua.

setelah itu, mereka bertiga berpelukan dengan Ansel menyalurkan rasa rindunya. "kangen banget sama pacar gue satu ini" ucap caca, ia Paing erat memeluk ansel.

"najis" gumam ansel, walaupun Caca mendengarkan tapi ia tak memasukkannya di hati.

karena tak ada pilihan lain, marvel menelpon rasyaka untuk menjemput arshaka di rumahnya. ia bisa saja menjemput arshaka, tapi sayangnya ia tak tahu alamat rumah arshaka.

"udah satu tahun lo koma, gue kangen banget" ucap nindi.

"gue juga kangen sama kalian kok" ucap Ansel dengan tersenyum manis walau bibirnya itu pucat pasti.

lalu ansel dan ketiga sahabatnya itu berbincang hangat, sesekali diantara mereka itu membujuk Ansel untuk makan. tapi lagi dan lagi ansel menolak, karena ia hanya ingin arshaka di sampingnya.

PESAN TERAKHIR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang