"Baiklah kalian semuakan sudah dapat persetujuan, nanti setelah Aji dan Nada lulus kalian akan resmi dan memulai masa trainee. Selamat ya!" Ucap Pak Jhon. "Disini, kalian ga hanya diajarkan vocal dan dance. Tapi semua akan kalian pelajari, termasuk tata krama dan juga pola makan. Ya pokoknya semua hal..."
"Seketat itu pak Jhon?" Tanya Nada, ia benar benar polos sekali.
"Iya.. biar kalian terbiasa saat sudah debut nanti. Jadi bagusnya kalian dilatih dari sekarang, perkiraan kalian akan trainee kurang lebih 2-3tahun. Tapi kalau kalian paham lebih cepat, kemungkinan debut juga dimajukan."
Semuanya hanya mengangguk, baru diumumkan peraturan saja rasanya jantung berdegup kencang. Apalagi nanti saat memulai, apakah jantungnya akan baik baik saja?
Pak Jhon menatap 7dream, "Apa kalian kesulitan? Jujur aja dari sekarang."
"Sebenernya ngga kok, cuman emang belum bisa menyesuaikan aja. Kayanya perlu waktu," ucap Mark.
"Paham, pasti awal awal kalian kaget. Mungkin mau pulang, atau bahkan ngubah cita citanya. Wajar kok, jadi kalian gausah tegang."
"Pak jhon kok jadi serem kalau gini?" Tanya Aji.
"Santai aja Aji, saya hanya menyesuaikan aja. Kalau diluar agensi kita seperti teman, tapi didalam agensi kalian harus menyesuaikan ya."
"Siaap, tapi kita santai dulu aja sekarang ya paak? Takut banget lihat Pak Jhon tegas kaya gini," ucap Haendra. "Saya belum persiapan jantung."
"Iyaa bener, kita kan belum jadi trainee hehe...," Jafar cengengesan.
"Iyaa, santai kali. Pokoknya nanti kita mulai seminggu yang akan datang, kalian persiapan dulu aja."
Semuanya mengangguk.
"Ini udah malem, kalian pulang aja ya? Mau nginep dikafe ini atau gimana?"
"Kita mau pulang ke basecamp aja pak," jelas mark.
"Yaudah kalau begitu, besok kalian dateng ke agensi saya ya. Kita ketemuan disana."
Setelah pertemuan singkat itu 7dream kembali ke basecamp, mereka saling terdiam sebentar. Menatap langit sambil menghela nafas beberapa kali, rasanya memikirkan apa yang dikatakan oleh Pak Jhon membuat lelah.
"Wah gue ga pernah nyangka bisa sampai tahap ini," Jafar memulai pembicaraan.
"Iya.. ternyata gini rasanya."
"Gue kok ga yakin?? Ketat banget."
Mark mendekat kepada Haendra, "dra! Inget tujuan lo, jangan takut duluaan sebelum mencoba."
Rendy mengangguk, "Betul. Yang bikin kita gagal itu rasa takut, jadi jangan takut. Biasaya lo pede aja perasaan."
"Iyasih.. yaudah ayo tidur semangat buat besok."
.
Esoknya 7dream berkumpul diagensi, hanya untuk perkenalan, lagi. Mereka duduk disebuah ruangan yang sekelilingnya dipenuhi oleh kaca besar, dan ada beberapa speaker.
"Hari ini kalian akan belajar dance terlebih dahulu, karena kalau vocal tinggal dilancarkan aja. Kalau dilihat lihat kayanya kalian bakalan kaku kalau dance," ucap Pak Jhon.
"Jangan salaah, Kita pernah dance loh pak Jhon," ucap Jaiz.
"Masa? Kapan? Saya gatau."
"Waktu Pak Jhon pergi, kita pernah dance tau."
"Coba deh sambil nunggu gurunya, kalian dance saya mau lihat."
"Siaap ayo."
7dream memutar sebuah lagu, mereka bersiap di tempatnya masing masing. Saat musik diputar, tubuh mereka ikut bergerak. Kepala hingga kaki bergerak menyesuaikan nada, sangat handal.
"Waah kalian keren! Kalian pernah ikut kelas dance apa gimna?"
"Tuh si haendra tuh jagonya joget, jadi kita ketularan."
"Hehe, soalnya asik."
"Kalau gini debut kalian pasti bakalan lebih cepet!"
"Kita belum kelulusan pak jhon, seminggu lagi..." Nada mengeluh.
"Santaii, tinggal kelulusan ajakan."
Setelah menunggu beberapa menit, seseorang masuk kedalam ruangan. Style nya simpel, namun terlihat keren. Ia tersenyum sesaat, 7dream pun membalasnya.
"Saya tias, salam kenal."
"Halo pak Tias," ucap 7dream.
"Jon kasih tau kenapa si, jangan panggil bapak!" Bisik Tias, tak terima dipanggil Bapak.
"Sabar ias, gue aja dipanggil pak Jhon."
"Pak jhon? Ahahaha NGAKAAKKK!" Pria bernama Tias itu tertawa terbahak bahak, 7dream hanya planga pongo.
"Kalian panggil Tias itu kakak aja, atau apa seenaknya deh. Asal jangan bapak," ucap pak Jhon. "Yaudah mulai ya latihannya, saya ada rapat dikafe dulu."
Kini, 7dream mulai berlatih beberapa gerakan. Tias memperkenalkan banyak sekali gerakan, tak heran dia adalah seorang dancer. Meskipun baru belajar tetapi 7dream dapat memahaminya dengan cepat, Tias senang akan itu.
Setelah selesai berlatih mereka istirahat untuk sementara waktu, tentunya sambil mengobrol.
"Kalian udah pada lulus apa gimana?" Tanya Tias.
"Kita berlima udah, tinggal Aji sama Nada. Minggu depan mereka graduation, jadi kita bakal lebih fokus."
Tias mengangguk, "ooh gitu. Semangat ya, sebentar lagi. Eh, kalian kok bisa kenal joni?"
"Ceritanya panjaaang banget kak, kaya dunia inituh sempit. Soalnya kita ketemunya Pak Jhon terus dimana mana," ucap Haendra.
"Iya, kayanya memang takdir."
"Joni emang suka menjelajah sih, gak heran jadinya."
Suasana hening, Tias fokus dengan handphonenya, sedangkan 7dream sibuk sendiri. Tak ada seorangpun yang berbicara, sampai akhirnya Tias berdiri.
"Eh? Gue duluan ya, kalian semangat latihannya. Meskipun masa trainee kalian belum dimulai, kalian harus banyak latihan juga. Bye guys!"
7Dream melambaikan tangannya, mereka masih canggung dengan suasana ini. Ini bukan mereka yang dulu, 7Dream yang banyak tingkah sudah tak terlihat. Ini adalah 7Dream yang serius untuk menggapai mimpinya.
..............
TBC..
Jangan lupa vote comment nyaa, thankyouu
KAMU SEDANG MEMBACA
7DREAM - NCT DREAM [END]
Fanfiction[❕PERHATIAN JANGAN SAMAKAN CERITA INI SAMA IDOL ASLINYA❗] 7DREAM sebuah grup yang awalnya dibentuk karena hobi dan juga ketidaksengajaan. Kini, Setelah lama mengukir banyak kisah 7DREAM bisa mewujudkan apa yang mereka inginkan. Menjadi sebuah idol...