page [ 6 ]

104 13 5
                                    

5 Maret 2021

Gue tau Siyeon itu suka sama Jaemin, dia sering perhatiin jaemin diem-diem, bahkan dia juga naruh makanan di loker jaemin, jaemin punya kebiasaan gak isi loker, jadi dia gak pernah buka loker itu karna dia gak pernah gunain lokernya sendiri. Dia bakal kaget banget kalo tiba-tiba di dalem loker dia ada banyak makanan ringan.

Perihal duit, gue udah dapet duitnya. Cukup buat beli alat-alat mesin travell.
Iya. Akhirnya dengan segala kebodohan gue, gue mutusin buat alat ini.
Walaupun gue sendiri tau, resiko resiko dari yang biasa sampe paling buruk.
Tapi dari resiko yang paling gue takutin, gue paling takut sama diri gue yang bakal kejebak disana kalo gue gagal. Diri gue di waktu sekarang bakal mulai muncul raga dengan jiwa yang kosong.
Semakin gue lama di masa lalu, semakin jiwa itu nguasain raga gue. Dengan kata lain gue di kloning di dunia gue, padahal gue yang asli masih ada di antah-berantah mana.

— Jeno Dirgantara.

.

.

"Hahahaha, Siyeon suka lo jaem?" Tanya Sunwoo dengan nada mengejek.

Sedangkan yang di tanya itu hanya menatap tidak peduli, pikiran nya masih berkelana jauh perihal 'orang yang mirip jeno' kemarin di dekat penjual bakso bakar.

Renjun menatap jaemin dengan penuh selidik "Kemarin lo juga liat kloningan jeno?" Tanyanya.

Dan di angguki oleh Jaemin.

"Waduh, jaem itu bukan Jeno" celetuk sunwoo.

"itu raga jeno tanpa jiwa" kini soobin yang berbicara, dia masih mengamati buku harian yang bentuknya biasa saja itu. Buku ini memiliki halaman yang tipis, tetapi kertasnya seperti kertas kuno. Apa buku ini di beli Jeno di toko barang-barang antik? Pikirnya.

Jaemin mematung, bagaimana jika raga Jeno tanpa jiwa itu di kuasai oleh roh jahat, Jeno asli yang sudah tidak beres, makin tidak beres nanti prilakunya.

"Mending sekarang buka loker lo dulu dah" Ajakan dari soobin mengalihkan atensinya.

Sebenarnya Jaemin juga penasaran, apakah benar siyeon memberikan dia setiap hari makanan ringan. Dia tidak begitu mengenal siyeon, hanya tahu jika dia adalah sekretaris OSIS, yang tiap hari menjaga di depan gerbang, sambil memberikan hukuman murid-murid yang telat.

"Let's gooour~~" Sunwoo mengajak mereka dengan semangat menuju loker, di depan kelas Jaemin.

.

"Kenapa gue ngerasa dari kelas ke kantin jauh ya?"

"Lo aja yang gak punya tenaga, woo"

"5 menit lagi jam masuk bin"

"Gue tau kalik"

Ocehan di atas adalah argumen dari Soobin dan Sunwoo yang sepanjang berjalan menuju loker jaemin tidak berhenti berbicara

sesampainya di depan loker, Jaemin berhenti sejenak, ada sekitar 30 loker di depan kelasnya. Loker itu adalah loker milik teman sekelas Jaemin.
"Loker gue yang sebelah mana dah?" Jaemin menggaruk kepalanya bingung, ia lupa lokernya sebelah mana, seingatnya dulu dia menempelkan stiker dengan inisial J di pintu lokernya. Matanya menamati loker dengan seksama.

Mata Jaemin seketika mendelik kala melihat salah satu loker dengan stiker inisal J di pintu loker itu, dan juga beberapa stiker kartun moomin disana. Sudah dapat di pastikan siapa pelaku yang menempelkan stiker-stiker itu di sana. Renjun adalah orang yang sangat menyukai kartun moomin, karena disana hanya 2 loker yang pintunya di penuhi oleh stiker moomin "Ren, yang bener aja sih ren" sinis Jaemin sembari membuka pintu lokernya yang tidak pernah di kunci itu.

[1]Diaries ; Jeno Lee (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang