ARLEEN'15

5K 82 0
                                    

✨Hppy Reading!✨

.
.
.

"Jadi?" tanya Aileen saat Arsen hanya diam saja seraya memeluknya.

Sekarang mereka tengah berada di ruang tamu, tepatnya duduk di salah satu sofa panjang di apart milik Arsen. Arsen duduk menyender ke samping dengan Aileen yang menyender di bahunya.

"Aku gamau bahas itu Al."

Aileen mendengus, "Itu urusan aku Ar, aku gamau kamu ikut campur lagi!"

Dahi Arsen mengernyit tak suka, "Apapun menyangkut kamu itu urusan aku juga Al!"

"Kalau kamu gasuka gausah buat ulah!" lanjutnya kesal.

Sontak Aileen melepas pelukan Arsen paksa, ia menatap Arsen tajam.

"Kalau aku buat ulah kenapa? Aku juga ga nyuruh kamu buat ikut campur!" sentaknya lalu pergi meninggalkan ruang tamu.

Arsen mengacak rambutnya frustasi, "Anjing salah ngomong gue!"

Arsen menyusul Aileen ke kamar, ia melihat Aileen yang sudah memakai kaos kebesaran miliknya yang Aileen ambil dari lemari.

"Aku mau pulang!"

Aileen memberontak saat Arsen memeluknya erat, menyembunyikan kepalanya di ceruk leher milik Aileen.

"Maaf Al, bukan gitu maksud aku."

Merasa tidak ada pemberontakan, Arsen pun melanjutkan ucapannya, "Aku gasuka kamu bilang kayak tadi, seolah-olah kamu ga anggap aku,-" Arsen menjeda ucapannya.

"Aku gamau bahas orang lain disaat kita lagi berdua Al, aku gasuka. Urusan kamu itu urusan aku juga Al, kamu itu cuma milik aku. Milik Arsen!" lanjutnya tegas.

Aileen melepaskan pelukan Arsen, ia menatap Arsen dalam dan Arsen tidak berani menatap mata itu.

"Liat aku Ar!"

Arsen pun menuruti perintah gadisnya, ia menatap Aileen dengan mata tajamnya.

"Aku gapernah nyari masalah kecuali orang itu ngusik aku duluan Ar, dan kamu tau itu. Kalau emang kamu gasuka yaudah gausah urusin aku!"

Ucapan Aileen membuat Arsen kalang kabut, "Engga Al, bukan gitu maksud aku. Aku ga masalah kamu mau cari masalah ke siapa aja, aku sama sekali ga keberatan. Kamu salah ngartiin ucapan aku Al,"

Arsen berkata jujur, ia tidak masalah Aileen mau mencari masalah ke siapa saja. Arsen hanya khawatir kalau Aileen terluka lagi.

Aileen mau mencari masalah dengan siapapun itu juga Arsen tidak keberatan, karna Arsen akan selalu bersama dengan Aileen. Arsen bisa membereskan semua masalah hanya dengan hitungan detik saja.

"Jangan gini sayang, jangan marah."

Aileen membuang wajahnya, sial kenapa Arsen jadi gemesin gini, batinnya kesal.

"Aku mau pulang!"

"Aku anter!"

"Aku sama bang Varo,"

ARLEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang