ARLEEN'29

3.9K 70 0
                                    

✨Happy Reading✨
.
.
.
Warning typo bertebaran!

"Lusa kita liburan ke Bali!"

Ucapan sang ketua membuat anggota Scorpio berseru senang. Arsen mengabulkan permintaan gadisnya, daripada Aileen marah dengannya lebih baik ia menurut.

"Asek, ntar nginep di villa lo bos?" tanya Didit yang mendapat anggukan dari Arsen.

Arsen berdehem singkat, "Perjalanan pakai jet pribadi gue!"

Bisma bertepuk tangan, "Ga heran lagi deh gue!" ujarnya.

Seto merangkul Gavin yang hanya diam tidak memberi reaksi lebih, "Berapa hari bos?" tanya Seto.

"Seminggu," bukan Arsen yang menjawab namun Varo.

"Aileen yang minta," lanjutnya menjelaskan.

Sorakan kembali terdengar, kini markas sudah riuh. Mereka sudah mulai menyiapkan barang apa saja yang akan dibawa nanti. Mereka tentu sangat senang mendapatkan Ibu Ketua yang pengertian seperti Aileen.

"Aileen tuh ya emang baik, cantik, pinter, manis, lembut, berbakat, rajin, pokoknya plus plus deh buat dia," ujar Vino sambil membayangkan wajah Aileen.

Hal itu tidak bertahan lama saat sebuah remot tv melayang dan mengenai jidatnya.

Bisma tertawa melihat wajah Vino yang meringis kesakitan, "Mampuss, bangunin singa tidur lo!"

"Sukurinn!" imbuh Seto.

Didit merangkul pundak Vino, "Gapapa Vin, gue dukung lo. Aileen emang sesempurna itu!" ujarnya berada di pihak Vino.

"Adek gue!" sungut Varo bangga.

"Cewe gue!" tegas Arsen.

"Gue ga ikut-ikutan kalau ribut!" kata Seto saat Arsen dan Varo saling melempar tatapan tajam mereka.

"Gimana film kemaren Dit? Kayaknya seru nonton di bioskop,"

Pertanyaan Gavin membuat Didit menatapnya dengan tatapan kaget. Mereka menatap Didit dan Gavin bergantian.

"Ada berita apa nih?" tanya Bisma saat wajah Didit seperti ketangkap basah.

Arsen menatap Didit, "Lo jadian sama Adinda?"

"Uhuk uhuk, apalagi ini bangsatt?!" Seto yang sedang minum pun tersedak oleh perkataan Arsen.

Vino menatap Didit yang hanya diam dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Baru pdkt Ar!" kekehnya.

Bisma mengangguk, "Jangan dimainin Dit, anak orang!" katanya.

Didit menggeplak kepala Bisma, "Gue ga main-main kali ini!" ujarnya serius.

Varo mengangguk, "Aileen juga marah kalau lo sakitin Dinda!"

"Dan kalau Aileen marah-" ujar Seto menggantungkan ucapannya, ia menatap Arsen dan Didit mengerti.

"Gue bakal kasih yang terbaik!" Didit menatap Arsen serius.

◐.̃◐

"IHH SERIUSAN LO NGEDATE AMA KAK DIDIT?!" tanya Tasya dengan teriakannya.

Aileen menjauhkan ponselnya, suara Tasya memekakkan telinga. Saat ini mereka berempat sedang video call karena bosan dan Dinda bercerita bahwa ia kemarin habis ngedate sama Kak Didit.

Dinda menutup wajahnya yang memerah malu, "Iya tauk, gue juga kaget pas Kak Didit ngajakin!" ujarnya senang.

"Akhirnya usaha lo buat deket ga sia-sia," imbuh Bella, gadis itu juga ikut senang jika temannya bahagia.

ARLEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang