ARLEEN'50

3.1K 82 12
                                    

✨Happy Reading!✨
.
.
.
Warning typo bertebaran!

Suara mesin detak jantung memenuhi sebuah ruangan. Terdapat seorang gadis yang masih setia memejamkan matanya dengan alat oksigen yang terpasang. Di sampingnya terdapat seorang remaja laki-laki yang selalu setia menunggu gadis itu untuk membuka mata.

Satu minggu sudah berlalu namun Aileen tidak kunjung membuka matanya. Sejak Aileen sampai di Singapura, ia langsung dilarikan ke rumah sakit ternama untuk penanganan lebih lanjut. Kondisi Aileen kian memburuk, bahkan Aileen dinyatakan koma.

Aileen banyak melewatkan kemo terapinya saat di Indonesia, ia hanya bergantung dengan obat untuk meredakan rasa sakitnya. Aileen benar-benar menyembunyikan hal ini pada keluarganya bahkan pada Arsen.

Tanpa Arsen sadari, Varo sedari tadi memperhatikannya. Varo tidak tega melihat kondisi Aileen, namun kondisi sahabatnya juga memprihatinkan.

Arsen tidak ingin kembali ke Indonesia, bahkan ia absen selama sekolah. Makan pun susah dan harus dipaksa. Arsen terlihat lemah saat ini.

"Gue mau ngomong sama lo!"

Perkataan Varo tidak direspon oleh Arsen, ia sibuk menatap Aileen dan menggenggam tangannya.

Varo menghela nafasnya, "Lo harus balik ke Indo Ar! Aileen biar gue yang nemenin, ada Bunda sama Ayah juga,"

"Gue gamau!"

"Lo punya tanggung jawab disana Ar, anak-anak butuh lo!" ujar Varo yang membuat Arsen menatapnya.

"Lo gatau perasaan gue Ro!"

"Gue tau dan gue paham! Tapi Aileen pasti gamau liat lo kayak gini Ar!" sarkas Varo.

"Gue gamau tau, ntar malem lo balik! Mulai hidup lo kayak biasanya, gue bakal kabarin terus tentang Aileen!" lanjutnya.

Arsen menatap Varo tajam, "Lo gabisa maksa gue!"

"Gue lakuin ini demi kebaikan lo! Scorpio butuh pemimpin Ar, jangan sampai mereka nganggep Aileen sebagai penghambat antara lo dan Scorpio," ujar Varo yang mampu membuat Arsen terdiam hingga kalimat berikutnya yang ia dengar membuat Arsen mengepalkan kedua tangannya.

"Jangan sampai Ayah turun tangan dan ga bolehin lo ketemu Aileen lagi!"

◐.̃◐

Suara deruman motor memenuhi gerbang masuk GHS. Terlihat motor anggota inti Scorpio memasuki halaman sekolah dengan sang ketua yang memimpin dengan motor ninja hitamnya.

Arsen memarkirkan motornya di parkiran khusus anggota Scorpio dan diikuti anggota inti yang lain. Para siswa dan siswi yang melihatnya saling berbisik. Sudah seminggu ketua Scorpio itu tidak menampakkan diri di sekolah. Apalagi kini tidak ada lagi seorang gadis cantik yang berada di boncengannya. Bahkan wakil Scorpio juga tidak menampakkan batang hidungnya.

"AAAA ARSEN GANTENG BANGETT!"

"UDAH SEMINGGU GA LIAT KETUA SCORPIO!"

"ARSENN JOK BELAKANG KOSONG, BOLEH GUE ISI GA?"

"ARSEN GUE SIAP JADI SELINGKUHAN LO!"

Banyak teriakan dari siswi yang membuat Arsen mendengus malas. Ia mulai melangkahkan kakinya menuju kelasnya, tidak menghiraukan berbagai bisikan yang dapat ia dengar dengan jelas.

"Arsen udah balik?"

"Ketua Scorpio darimana aja?"

"Aileen mana? Varo juga gaada!"

"Apa mereka udah putus?"

Arsen berjalan dengan langkah lebarnya dan juga mata tajamnya yang memancarkan aura intimidasi yang kuat. Tubuh proposional itu berjalan dengan santai dengan tas yang menyampir di bahu kanannya. Dengan seragam seperti biasa yang tidak ia masukkan dan rambut yang berantakan menambah kesan bad boy pada dirinya.

Kelima anggota inti Scorpio hanya mengikuti sang ketua dari belakang. Tidak ada lagi candaan yang menggiring langkah mereka. Berjalan dengan langkah pasti dan tegas. Kelima anggota inti Scorpio mengikuti langkah ketua mereka dengan aura yang sama.

"Ntar malem ada balapan bos, yang turun ketua geng masing-masing! Gas ga?" tanya Seto saat mereka sudah sampai di kelas.

"Kemungkinan besar semua ketua ikut, kayak tahun lalu!"

Didit mengangguk menyetujui ucapan Bisma, "Ketua Blood pasti ikut juga!"

"Kalau mau skip juga gapapa Ar, takutnya lo malah ga konsen!" ujar Gavin saat melihat Arsen yang terus menatap ponselnya seakan menantikan seseorang menghubunginya.

Arsen meletakkan ponselnya kasar, tidak peduli jika ponsel itu akan rusak nantinya.

"Gue ikut, urus aja!"

"Lo yakin?" tanya Vino memastikan yang dijawab anggukan oleh Arsen.

Setelah itu Arsen beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan kelas.

Bisma menghela nafasnya kasar, "Aileen kapan balik sih!"

"Baru juga pergi!" jawab Vino.

◐.̃◐

Bel masuk sudah berbunyi sedari tadi, namun Arsen masih setia bermain dengan bola orange yang menemaninya. Tidak ada yang berani menegur Arsen, kalau ada yang berani pun itu percuma karena Arsen tidak akan mendengarkannya.

Arsen menggiring dan memasukkan bola basket dengan lincah. Dengan seragam sekolah yang ia lepas dan menyisakan kaos hitam polosnya, Arsen nampak berkali-kali lipat lebih tampan.

"Jangan suka dia!"

Ucapan seseorang membuat seorang gadis yang sedari tadi memperhatikan Arsen terkejud.

Gadis itu menatap seseorang di depannya bingung, "Lo siapa?" tanya nya yang dijawab uluran tangan memperkenalkan diri.

"Gue Mita, kita sekelas btw!"

Mita memperhatikan gadis itu yang terus menatap Arsen kagum, hingga akhirnya Arsen pergi karena diajak teman-temannya. Entah pergi kemana.

"Lo udah gue peringatin, dia udah ada cewek. Kalau mau hidup lo tenang jangan usik ketua Scorpio!" ujar Mita sekali lagi.

"Lo murid baru, banyak yang belum lo tau! Jadi lebih baik lo hindarin Scorpio!" imbuhnya lalu pergi meninggalkan gadis itu seorang diri.

◐.̃◐

Hallo gaess
Gimana kabar kaliann
Dah lama nunggu Arleen update yaa?
Huhu maaf ya gaess
Aku baru sibuk kuliah hihii
Tapi tenang aja aku udah siapin next part nyaa👌

Spam vote and komen kalau mau lanjutt👊🏻
See u guysss❤

ARLEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang