ARLEEN'2

10.8K 249 1
                                    

✨Happy Reading!✨

.
.
.

Seorang gadis cantik dengan koper disebelah kanannya tengah menggerutu kesal. Tak lama setelah itu, bibir yang semula melengkung kebawah kini berubah membentuk senyuman manis.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, seorang lelaki mendekatinya dengan langkah lebar. Setelah sampai didepannya ia langsung memeluknya erat, melepas rindu setelah sekian lama mereka dipisahkan oleh jarak.

"I really miss you," ungkap lelaki itu sambil mencium kening gadis itu lembut.

"I miss you so much too," gadis yang dipeluk pun membalas pelukan lelaki didekapannya tak kalah erat. Mereka tak peduli jika sudah menjadi pusat perhatian, biarkan mereka melepas rindu setelah lama tidak bertemu.

"Ayo kita pulang, bunda udah nunggu kamu Princess!" lelaki itu mengambil koper yang dibawa gadis itu, lalu sebelah tangannya yang terbebas ia gunakan untuk menggandeng tangan mungil gadis itu..

Gadis yang dipanggil Princess menanggapinya dengan tersenyum manis. Ia sudah tidak sabar bertemu bundanya dan bertemu dia? Maybe.

◐.̃◐

Seorang murid laki–laki dengan santainya berjalan dikoridor sekolah yang sudah sepi. Bagaimana tidak sepi, saat ini jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi lebih 17 menit. Dimana kegiatan belajar mengajar sudah dimulai sejak tadi.

Ia membelokkan langkahnya menuju lapangan outdoor, ia memposisikan dirinya disebelah teman–temannya yang dihukum karena terlambat masuk ke kelas.

Guru yang sedang berjaga pun langsung menggelengkan kepalanya, meskipun begitu ia tidak memungkiri jika ia bangga pada muridnya yang satu itu. Meskipun berandal, namun mempunyai sikap tanggung jawab yang tinggi.

"Arsen kenapa kamu terlambat masuk ke kelas?" tanya Bu Sugeng selaku guru BK GHS. Galaxy High School.

"Kesiangan," jawaban Arsen membuat guru itu menghela nafasnya lelah, ia sudah lelah jika berurusan dengan seorang Arsenio.

"Kalian berenam ibu hukum sampai jam istirahat pertama. Jangan ada yang mencoba untuk lari dari hukuman! Mengerti?" ucap Bu Sugeng memperingati.

"Tidakk!" jawaban serentak dari kelima siswa didepannya itu seketika membuat darah tingginya naik.

"SETO, DIDIT, BISMA, VINO, GAVINNN!" teriakan Bu Sugeng sukses membuat mereka berenam menutup telinganya rapat–rapat, terkecuali Arsen.

"IYAA BUUU?" Bu Sugeng memelototkan matanya.

"KENAPA KALIAN JUGA IKUT TERIAK HAAA?"

"Lah ibu tadi aja teriak," ucap Seto santai sambil bertolak pinggang.

"Berani kamu sama ibu?" Seto menggelengkan kepalanya polos.

"Sudahlah, ibu pusing mengurusi kalian. Kalian boleh kembali ke kelas!" ucap Bu Sugeng lalu meninggalkan lapangan outdoor.

"Lahh, yang suruh ngurusin kita siapa juga?" gerutu Didit dengan nada pelannya.

Jika Bu Sugeng tau, sudah bisa dipastikan bahwa ia akan mendapatkan siraman rohani tujuh hari tujuh malam. Apalagi dengan kondisi fisik Bu Sugeng yang berlemak itu, tambah menyeramkan.

ARLEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang