ARLEEN'45

2.9K 66 1
                                    

✨Happy Reading!✨
.
.
.
Warning typo bertebaran!

"Arsen bangun gak!" teriak Aileen kesal kepada kekasihnya itu yang masih bergelung dengan selimut tebalnya.

Sudah hampir sepuluh menit Aileen membangunkan Arsen namun Arsen tidak kunjung bangun, padahal sebentar lagi bel masuk akan segera berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir sepuluh menit Aileen membangunkan Arsen namun Arsen tidak kunjung bangun, padahal sebentar lagi bel masuk akan segera berbunyi.

Dengan kesal Aileen keluar dari kamar Arsen dan menuju kamar Varo. Aileen kembali menghela nafas saat melihat Varo masih di alam bawah sadarnya.

Bukh

Aileen memukul wajah Varo menggunakan guling namun Varo tidak terusik sama sekali.

"Abangg!"

"Ayo bangun, bentar lagi masuk!"

Varo menggeliat saat telinganya berdengung karena teriakan adiknya itu, "Sama Arsen aja Al!" gumam Varo lalu kembali melanjutkan tidurnya.

Menyerah, Aileen lalu pergi ke bawah berharap ada seseorang yang bisa ia tumpangi. Aileen tadi sempat menghubungi para sahabatnya, namun mereka sudah berada di sekolah. Bagaimana tidak? Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh lebih, hampir jam tujuh.

"Rajaa!" teriak Aileen saat menemukan Raja yang sedang terburu-buru itu.

"Jangan nebeng gue Al, gue bareng Rifky!" teriaknya lalu berlari pergi saat mendengar klakson motor.

"Heh anjir!" Aileen mengumpat saat Raja dan Rifky pergi begitu saja.

Aileen bisa saja menggunakan motor atau mobil milik Arsen maupun milik Varo, namun masalahnya ia tidak tahu dimana cowok-cowok itu menyimpan kunci mereka.

"Bareng gue Al, cepet!" Gavin datang dengan tas yang tersampir di bahu kanannya, langkahnya juga terburu-buru.

Aileen langsung mengambil helm dan memakainya, ia menaiki motor Gavin dan berpegangan pada pundak cowok itu karena Aileen tahu jika Gavin akan mengendarai motornya diatas rata-rata.

Tidak membutuhkan waktu lama mereka tiba di sekolah, namun gerbang sudah ditutup. Gavin memberhentikan motornya dan turun dari motornya menghampiri pos satpam.

Aileen turun dan dapat melihat Gavin sedang memberikan sekotak rokok dan juga beberapa lembar uang berwarna merah kepada satpam itu. Tidak lama gerbang pun terbuka namun hanya sedikit.

Gavin tersenyum kecil dibalik helm full face miliknya, ia mendorong motor sport miliknya dan memarkirkannya di dekat pos satpam. Aileen hanya mengekori Gavin dari belakang tanpa memiliki niat bertanya.

"Biasanya Pak!" ujar Gavin sambil memberikan kunci motornya.

Gavin melepaskan helm miliknya, "Helm nya lepas dulu Al!"

Aileen yang tersadar pun langsung melepaskan helm itu dan memberikannya ke Gavin. Setelah urusannya selesai Gavin langsung mengajak Aileen untuk pergi ke kelasnya sebelum Bu Sugeng melihat mereka.

ARLEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang