ARLEEN'60

2K 79 8
                                    

✨Happy Reading!✨
.
.
.
Warning typo bertebaran!

Suara deruman motor sport melaju melewati gerbang GHS. Anggota inti Scorpio memarkirkan motor mereka di parkiran khusus seperti biasanya. Hal itu sudah biasa disaksikan siswa siswi GHS.

Saat mereka melangkahkan kaki di koridor banyak orang berbisik tentang mereka, apalagi seminggu ini anggota Scorpio lengkap dengan ketujuh intinya. Mereka hanya mengganggap bisikan itu sebagai angin lalu dan tidak memikirkannya.

Sudah satu minggu sejak kepulangan Varo, mereka semakin giat berlatih untuk turnamen yang tinggal satu minggu lagi. Semalam mereka berkumpul dengan geng yang lain dan melakukan balapan, tapi pagi ini mereka sudah sampai di sekolah sebelum bel berbunyi. Itu hal yang langka.

"Lo yakin Ar nanti ikut latihan?" tanya Vino saat mereka sudah berada di kelas.

"Muka lo pucet," imbuh Didit yang diangguki oleh Seto.

Varo menghela nafasnya, "Biar gue yang handle nanti, lo izin aja dulu!"

"Gue gapapa,"

Bisma mendecak, "Dari tadi gapapa mulu, gue laporin Bu Ketua juga lo!"

Arsen hanya diam dengan posisi kepala yang beralaskan tangan di atas meja. Kepala Arsen benar-benar pusing saat ini, ia merasa demam saat ini.

"Salah siapa semalem mabuk,"

Ucapan Gavin membuat Arsen tambah pusing, dirinya bahkan belum memberi kabar Aileen dan berbohong mengenai balapan semalam.

"Kalau Aileen tau lo semalem mabuk dah habis lo Ar!"

"Diem bangsat!" gertak Arsen yang membuat Seto mendengus.

"Bolos aja anjir, jangan sampe lo tumbang Ar!"

"Ntar malu-maluin," lanjut Vino.

Didit mengangguk setuju, "Masa nanti ada berita Ketua Scorpio Pingsan Karena Demam,"

"Ayo, gue anter ke UKS aja!"

Arsen menuruti ucapan Varo, dirinya bergerak mengikuti langkah Varo yang menuntunnya ke UKS. Dirinya tidak mengambil pusing tatapan yang mengarah padanya, lagipula tidak ada yang perlu ia takutkan. Kecuali Aileen.

"Mau gue colok tuh mata, ngeliatin mulu!" ketus Didit membuat siswa siswi mengalihkan pandangannya.

"Jangan serem-serem Dit, muka lo ga mendukung!" ujar Seto.

"Sialan lo!"

Setelah sampai di UKS Arsen langsung menidurkan tubuhnya, kini dirinya sangat lemas saat ini. Sedangkan sahabatnya yang lain dengan setia menjaganya, itung-itung bolos kata mereka.

"Gue beliin bubur buat lo ya Ar? Abis itu minum obat," ujar Gavin yang tidak mendapatkan respon.

Vino berjalan mendekati Arsen, "Tidur Gav dia,"

Gavin mengangguk lalu berjalan keluar diikuti Didit yang senantiasa mengekorinya.

"Aileen Ro?" tanya Seto saat melihat Varo mengangkat telepon dari seseorang.

Varo mengangguk dan langsung menjawab panggilan dari adiknya itu, "Dia di UKS Al,"

"Baru mau dibeliin bubur, abis itu minum obat,"

"Dia takut sama kamu, beneran mabuk semalem!"

"Emang dibolehin Ayah?"

"Gausah aneh-aneh kamu, Abang gasuka!"

Vino dan Seto saling bertatapan saat nada suara Varo terdengar tidak suka. Varo pun langsung menutup telepon, tidak peduli jika Aileen akan marah padanya.

ARLEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang