04 . The Day After Yesterday

61 5 4
                                    

-o-

"Changbin Hyung?! Changbin Hyung?!"

Hari masih pagi, tetapi kegaduhan sudah terjadi di tempat Yeji menuntut ilmu. Bersamaan dengan datangnya panggilan sarat kepanikan itu, Yeji dan Ryujin yang sedang menikmati awal hari di meja masing-masing langsung memusatkan perhatian ke siswa yang tengah berlari ke meja Changbin; di salah satu bangku dari barisan terakhir.

"Apa Hyung sudah tahu berita itu?"

"Berita apa?" Terkesan acuh, Changbin menanggapi siswa tersebut.

"Berita tentang Yeonjun," katanya masih diikuti kepanikan yang bercampur rasa excited.

Kening Changbin berkerut. Katanya, "Memang kenapa dengan anak itu?"

"Dia babak belur, Hyung. Apa Hyung belum bertemu dengannya hari ini?"

Mendengarnya, Changbin langsung menyeringai. "Apa? Babak belur? Hehehe. Apa separah itu?"

"Yak, Hyung. Kau bukan dalang dari masalah itu, 'kan?" Si adik menatap curiga.

"YAK! Apa kau gila, Han? Mana mungkin aku melakukannya?"

"Hyung kemarin, 'kan, ada masalah dengan dia," jawab siswa ber-title Han itu dengan polos. Dia tidak sedikit pun mempermasalahkan cuitan Hyung-nya yang mempertanyakan kewarasannya.

"Tidak. Masalahku sudah selesai dengan dia," tutur Changbin dan kembali berkutat dengan ponselnya.

"Oh, baguslah kalau begitu, Hyung."

Ditempatnya, diam-diam Yeji meremat ujung roknya. Ia cemas akan kondisi Yeonjun yang memang tidak bisa dibilang baik. Dia juga tidak menyangka bahwa Yeonjun akan masuk sekolah setelah incident semalam. Di dalam hati, Yeji ingin sekali melihat keadaan pemuda itu, tetapi ia tidak bisa melakukannya sekarang.

"Yeji?" Sedikit terkejut, Yeji langsung menoleh ke Ryujin. "Kamu melamun?" tanya Ryujin khawatir.

"Ah, tidak. Tadi kamu bilang apa?"

"Apa yang terjadi dengan Yeonjun?"

Yeji menggeleng. "Aku tidak tahu," dustanya.

Tiba-tiba, Ryujin melebarkan kelopak mata. Bersama tangan yang menepuk lengan kiri Yeji dengan cepat, Ryujin menggerakkan bibir tanpa suara, "Yeon-jun."

Gadis bermarga Shin yang duduk di sebelah jendela memang akan dengan mudah melihat keluar kelas jika sedang menghadap Yeji. Maka dari itu, dengan speechless yang menyerang diri saat melihat Yeonjun dan Beomgyu melintas di depan kelas, ia mencoba memberitahu Yeji. Dan tanpa menunggu lama, Yeji bisa melihat kedua pemuda berjalan seolah tidak terjadi apa pun, meski sebenarnya mereka berhasil menarik semua atensi manusia di koridor akibat luka di wajah Yeonjun.

"Wah! Anak itu memang pandai mencari sensasi," kicau Changbin dan membuat Yeji melihatnya sekilas.

Ryujin memegang pundak Yeji. Menggeleng kecil dengan senyum simpul, dia mencoba berbicara menggunakan tatapan. Dan Yeji tahu maksud sahabatnya; jangan dengarkan Changbin!

•••

Seperti biasa, keadaan cafetaria akan ramai saat jam pembelajaran sedang tidak berlangsung. Dan untuk hari ini, keadaannya berbeda. Hanya satu, ya, hanya satu dari banyaknya topik pembicaraan yang bisa di bahas oleh para insan di sana. Ialah, sang ketua tim basket mereka, Choi Yeonjun.

"Apa kau sudah melihatnya?"

"Uh, itu terlihat sangat menyakitkan."

"Apa dia baik-baik saja?

Èvasion • Yeji&YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang