Cemburu

2.1K 173 0
                                    

"Kenapa kau tampak gelisah sepanjang saat" Tanya Pichy menatap kegelisahan pada engfa saat ini.

"Aku baik baik saja, tak perlu khawatir" Kata engfa, menatap kini Charlotte duduk tak jauh dari mereka, engfa dengan sengaja menggenggam jemari Pichy agar dekat dengan nya.

"Aku akan ke toilet sebentar, kau tunggu disini" Kata engfa mengecup dahi Pichy sebelum dia bangkit dan pergi ke kamar kecil dengan terburu-buru.

Charlotte mengikuti pergerakan nya dan bangkit mengikuti, dia melihat engfa memasuki toilet dan menunggu nya sampai dia keluar.

Engfa terkejut melihat Charlotte di depan pintu sambil mengelus dadanya karena terkejut.

"Permisi, aku buru buru" Katanya.

"Bisakah kita bicara? " Tanya Charlotte menangkap lengan nya.

Engfa menghadapi nya.

"Kau berkencan dengan pichy?" Tanya Charlotte menatap nya dalam dalam.

"Aku berkencan dengan nya selama beberapa tahun belakangan, apa ada yang salah dengan itu? " Kata engfa lagi.

"Aku tidak pernah tahu" Kata Charlotte.

"Kau menghilang Charlotte! " Ejek engfa "dan seperti yang aku lihat, kau kini dekat dengan P'faye, kenapa kau begitu perduli dengan siapa aku berkencan"

Charlotte menggelengkan kepalanya dia mulai terbata bata mencoba menjelaskan.

"Aku tidak berkencan dengan nya, dia memang sedang mendekati ku, tapi aku tidak tertarik sama sekali, aku mencintai orang lain"

Engfa tertawa.

" Aku tidak perduli kau mencintai siapa, itu bukan urusan ku lagi pula"  Kata engfa lalu dia segera meninggal kan Charlotte seorang diri.

Engfa berjalan melewati gerumulan orang berdansa menggapai lengan Pichy.

"Ayo berdansa" Ajaknya menarik Pichy ke lantai dansa, dia melihat Charlotte berjalan dan duduk di sebelah nudee, dia menuangkan beberapa minuman alkoholnya ke gelas Charlotte, dan berusaha tidak memperdulikan.

Semakin malam semakin panas, Charlotte benar benar di luar kontrol nya, dia mulai mabuk dan menari kesana kemari, Heidi berkali kali menunjuk nya dan menggelengkan kepalanya bahkan dia berbisik pada engfa.

"Ini pertama kalinya aku lihat dia seperti itu, apa dia baik baik saja? " Bisik Heidi pada engfa.

Engfa hanya mengangkat bahunya
Berusa fokus pada pasangan dansa walau beberapa kali matanya tidak bisa tidak menangkap pergerakan charlotte yang kini dalam dekapan erat faye.

Engfa menolak untuk cemburu pada situasi nya tapi tetap saja saat itu juga hatinya mencelos mendapati charlotte yang mabuk berat tampak di jamah di manfaatkan, orang yang dulu pernah sangat di jaga nya beberapa waktu silam, begitu di hormati nya bahkan dia tidak akan berani menjatuhkan sehelai rambutnya pun.

Dia menyuruh pichy untuk duduk dan menunggu nya sebentar lalu dia menarik charlotte yang masih asik berdansa dengan faye.

"Aku pinjam dia sebentar" Katanya tersenyum pada faye, faye yang tampaknya mabuk juga hanya mengangguk sedangkan charlotte, saat engfa menariknya ke dalam dekapan nya hanya bisa pasrah, engfa membawa ke sudut ruangan yang sepi.

"Hentikan kebodohan ini" Katanya menangkup wajah gadis yang mabuk itu dengan kedua wajahnya,mata mereka bertemu keduanya saling tatap dengan pandangan saling merindukan satu sama lain, engfa menutup mata saat gadis beraroma nafas alkohol di depan bergerak perlahan menghampiri nya menempelkan bibir tebal nya empuk pada bibir engfa.

Awalan hanya sebuah tempelan bibir dan rasa hangat menjalajar kedua tubuh kedua orang itu sampai rasa perut mulai menggelitik nya, seperti kupu kupu bertebangan di dasar perutnya.

Engfa mencoba menahan dirinya, tapi tampak nya Charlotte berhasil menemukan titik kelemahan gadis berambut sebahu itu dan berhasil mendominasi nya, lidahnya menerobos masuk Perlahan-lahan.

*******

Charlotte bangun pagi harinya kepala pusing dan berat, ditambah lagi dia tampak bingung dimana dia berada sekarang.

Sambil memijat kepala nya dia mengambil sebuah minuman yang tampak nya sudah di siapkan untuk dengan sebuah obat sakit kepala di sebalah gelas orange juice nya.

Gadis meminum nya dan bangkit untuk ke toilet, beberapa menit kemudian setelah mencoba mengingat kejadian semalam tapi tidak berhasil di temukan nya, dia memutuskan untuk keluar kamar asing tersebut.

Charlotte menganalisa rumah mewah tersebut dan senyuman muncul di wajahnya, di tambah lagi saat dia bisa mendengar suara senandung dari dapur tampak engfa sedang memasak sesuatu masih mengenakan pakaian tidur nya.

"Pagi" Sapa engfa.

"Pagi... " Sapa Charlotte kembali sambil duduk di bangku meja makan di hadapan nya.

"Kau mau apa sarapan apa?" Kata engfa menghampiri meja makan dan menyajikan masakan yang di buatnya pagi itu, ada bubur, roti dengan telur mata sapi, serta omelette.

"Ehmm sepertinya lezat" Kata Charlotte melihat masakan buatan engfa sambil membelalakan matanya.

Engfa tersenyum sambil menuangkan susu pada gelasnya dan menaruh di sebelah nya, setelahnya dia mengambil bangku di sebelah nya.

"Akan kuantar kau pulang siang ini sebelum aku pergi untuk sebuah pemotretan pukul 11" Kata engfa sambil memotong telur omelette nya.

Charlotte menganggukmengangguk dia melahap sarapan dengan antusias, mereka menghabiskan sarapan dalam diam selama beberapa saat, sampai bunyi ponsel milik engfa mengacaukan suasana mereka.

Mood milik Charlotte otomatis hilang saat melihat nama pichy muncul di layar ponsel milik engfa, bahkan yg lebih menyakitkan engfa bangkit untuk mengangkat panggilannya.

Engfa bergerak cepat dan berjalan ke ruangan lain untuk mengangkat panggilannya.

"Kau meninggalkan aku semalam dan aku bahkan tidak mendapatkan pesan permintaan maaf dari mu setelahnya? " Protes pichy suaranya terdengar kesal.

Engfa bahkan tidak bisa berkata apapun sedang sang mantan masih saja terus nyereocos panjang lebar, yg membuatnya mengalihkan adalah sosok Charlotte berjalan tergesa-gesa meninggalkan area parkir mobil nya.

"Bisa kah kita bicara lagi nanti pichy?" Kata engfa langsung mematikan ponsel secara sepihak dan mendapati dirinya mengejar Charlotte yang sedang berdiri menunggu kemungkinan orderan jemputan nya menjemputnya.

"Ku pikir kau akan tinggal sedikit lebih lama lagi" Tanya nya agak terengah-engah berhasil mengejar Charlotte.

"Suruh saja kekasih mu itu tinggal dengan mu" Ketua Charlotte.

Engfa menengadahkan wajahnya tersenyum mendengar kata kata gadis di hadapan nya.

"Jangan bilang kau kembali cemburu pada pichy seperti waktu dulu" Jawab engfa terkekeh.


"Seperti dulu? Jadi kau memang sudah punya perasaan kepada nya sedari dulu"


"Hubungan ku dengan nya mulai saat kau pergi Charlotte, pichy dan aku hanya teman biasa sebelumnya, kau bahkan tahu bahwa kita dilarang berkencan selama menjabat" Kata engfa.

"Yah, dan kau masih saja tetap mengganggunya setiap saat di depan mata ku"

Belum pernah dia terlihat se cemburu ini sebelum nya yang selama engfa tau, Charlotte yg dulu dia kenal tidak pernah memberikan nya batasan untuk bergaul kepada siapapun selama dia nyaman.




Tbc






I Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang