About Engfa Feeling

1.4K 201 8
                                    

Author Pov

Charlotte bangun dan membuka matanya di pagi hari esoknya,kepalanya sakit mungkin karena minuman yang dia temukan di lemari pendingin engfa yang dia tenggak malam tadi,dia menoleh kesampingnya dan melihat engfa masih terlelap memeluk bantalnya dengan erat.

Wajahnya tampak damai,membawa senyum di wajah charlotte saat menatap betapa imutnya dia saat tertidur,gadis itu membelai rambut orang tercintanya itu dengan penuh kasih,sejujurnya dia agak bingung dengan keadaan nya sekarang,saat sadar kenapa dia berada di dalam kamar engfa tidur di sebelahnya,belum lagi dengan baju favorit milik engfa di tubuhnya,dan engfa yang kini pulas di sampingnya.

Dia yakin sesuatu terjadi malam tadi,walau dia tidak ingat apa yang terjadi,tapi apapun yang terjadi dia tidak menyalahkan dirinya,karena itulah dia yang sebenarnya.

****

Engfa mengepak beberapa barang ke dalam koper nya yg ke 3 di hari senin pagi, dia tampak serius dengan pekerjaan nya sekarang.

Sedangkan charlotte tampak ikut sibuk membantu,namun dengan wajah sedikit sedih.

"Nuu...bisa kah tolong ambil kan laptop ku di meja sana?" Pinta engfa di tengah kesibukan nya melipat baju bajunya.

Charlotte bangkit sambil mengangguk menggapai laptop milik engfa dan memberikan pada pemiliknya,"Nuu bisa tolong ambilkan itu? "Tolong ambil kan ini,tolong ambilkan itu" terakhir yg charlotte lakukan adalah melempar pakaian yang di minta engfa,pakian mendarat di atas kepala gadis yg lebih tua itu.

"Bisakah kau berhenti menyuruhku,dan biarkan aku mengepak barang ku" kata nya dengan nada ngambek nya.

"Bukan kah kita sudah membicarakan hal ini sebelum nya?" Tanya engfa.

Charlotte berjalan sambil menghentakan langkah kakinya layak bocah 5 tahun yang di larang ibunya untuk bermain,gadis duduk di tepi ujung tempat tidur engfa di tengah koper yang penuh dengan baju.

"Aku tak masalah kau pergi dalam beberapa hari,tapi kau akan tour dan pergi dalam jangka waktu yang cukup panjang" katanya dengan wajah memelasnya.

Charlotte ingat betul saat pertama kali engfa pergi meninggalkan nya untuk pertama kalinya untuk mengikuti ajang ratu kecantikan international di indonesia selama satu bulan,awalnya dia merasa cukup kehilangan sosok kakak nya,tapi melihat betapa engfa begitu di gemari para kontestan yang cantik dan ikut berbondong mencari perhatian nya membuatnya risih,padahal waktu itu dia sangat yakin dirinya adalah seorang yang straight dan tidak mengakui mungkin benih cinta yang lahir untuk engfa di dalam hatinya mulai tumbuh di mulai saat itu.

Dan sekarang dia harus kehilangan nya lagi di saat dia yakin tentang perasaan nya.

"Oh tidak aku tidak akan membiarkan kau pergi sendiri kali ini" katanya terang terang merasa kesal karena engfa terus melarangnya.

Engfa menatapnya bingung.

"Bukan kah kau akan mulai pekerjaan baru dengan mantan mu,dengan cafetaria baru kalian?"

"Pekerjaan ku bukan urusan mu,lagi pula aku dan freeya adalah owner tempat itu,kami memiliki karyawan untuk bekerja pada kami,aku tak perlu hadir disana setiap waktu,dan berhentilah cemburu pada nya" jawab charlotte dengan nada cukup tinggi.

"Kau kekanakan charlotte!" Ledek engfa

"Baik! Pergilah jangan perdulikan dengan perasaan ku,pergilah aku bukan lah orang yang cukup penting untuk mu,kau bisa datang dan pergi sesuka hatimu" gadis muda itu bangkit,tak bisa menahan air matanya,saat melihat itu pun otomatis engfa ikut bangkit mengekorinya ke kamar menahan pintu tertutup di depan wajahnya,melihat charlotte menjatuhkan dirinya diatas tempat tidur nya,memeluk bantal sambil menangis.

"Nuu..maaf"

"Pergilah,jangan perdulikan aku" jawab charlotte.

Engfa membelai rambut panjang charlotte tersenyum dan berbaring di sampingnya.

"Aku janji akan cepat pulang...kau tahu kan betapa berat nya aku harus pergi sekarang tanpa mu? Aku akan selalu ada untuk mu,dimana pun kamu membutuhkan ku,aku akan ada disini untuk mu,aku janji"dia mengucup dahi charlotte dengan lembut.

"Kau tak perlu meragukan perasaan ku untuk mu,aku akan segera menyelesaikan tour dan kembali dengan padamu,aku akan memikirkan tentang kita selanjutnya,aku janji hanya ada kita,jadi biarkan aku pergi sendiri dulu untuk berpikir"

Charlotte mendengak keatas untuk menatap engfa.

"janji?" Tanya nya.

"Aku berjanji Miss Charlotte Austin "

"Jangan panggil dengan sebutan begitu,aku tidak suka"

"Kau memang mau ku panggil apa?" Goda engfa mendekap tubuh charlotte dalam dekapan nya sepenuhnya.

" apa saja asal jangan dengan nama lengkap ku" keluh charlotte.

"Baiklah beee...baby"
Charlotte tertawa,sudah lama sekaki engfa tidak tidak memanggilnya begitu,membuat kupu kupu yang pernah pergi kembali datang beertebangan di perutnya.

TBC

100 Vote for Next chapter...

Sebenarnya aku kecewa karena permintaan aku yg 1000 vote untuk cerita ini ga terpenuhi,kalian juga malas bgt vote nya deh ih,jadi gini aja,biar kerja keras ku ga terbuang sia sia,aku minta tiap chapternya 100 vote untuk next nya ya...cuman tekan tombol bintang ga akan buat kalian capek kok,capek aku buat ceritanya wkwkw

Yuk di vote,next chapter nya aku spoiler ya.....






































































































































100 Vote for 21+ warning Adult nya di chapter selanjutnya
Partnya akan langsung di oublish begitu vote tercapai ya,sedang di buatkan adegan nya,ku buat senyata mungkin semirip mungkin,yang mau baca charlotte on top ayo buruan vote!

I Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang