Sepi

2.1K 153 5
                                    

"Dengar, aku minta maaf jika hal itu membuatmu kesal. Percayalah, itu hal terakhir yang ingin kulakukan", kata engfa tulus.

"Menurutku ini agak aneh. Kami pernah dekat tapi kamu berbeda dan spesial dan hanya itu yang ingin aku katakan." Itu adalah kata kata terakhir engfa pada nya sebelum Charlotte pergi.

Engfa Berharap kata-katanya akan sedikit menghiburnya, dia sempat memperhatikan ekspresi wajahnya dengan saksama. Ada waktu di mana pada dasarnya dia bisa membaca gadis itu seperti buku. Kali ini Charlotte agak berbeda dengan yang dia kenal, gadis itu tampak agak frustrasi tetapi tidak tahu mengapa.

Sekarang engfa punya lebih banyak ide mengapa Charlotte terlihat begitu kesal. Dia tampak lebih frustrasi dengan dirinya sendiri

Apa dia cemburu?

Pikir engfa, Charlotte memang pencemburu tapi setelah apa yang terjadi seharusnya dia tahu bahwa kehidupan yang di jalani engfa cukup keras setelah kepergiannya dan pichy lah yang menolongnya.

*****

Charlotte duduk di balkon apartemen yang di sewa nya,memandang langit, menunggu jawaban pesan singkat dari Nudee, hatinya gelisah dan kalut.

*setahu ku mereka sudah tidak brkencan, tapi aku juga tidak tahu kenapa p'faa membawa gadis itu kemarin malam, tapi bukan kah kau bermalam di tempat nya? Apa yang terjadi, apa kalian bertengkar atau apa? * balas Nudee saat gadis keturunan Inggris ini bertanya tentang status engfa dan pichy.

Charlotte tidak tahu apa yang terjadi malam kemarin, yang dia tahu dia minum banyak karena merasa dirinya kesal melihat engfa berdansa dengan pichy, tentu saja dia cemburu, dia memang sangat pecemburu, semua orang tahu tentang betapa posesif nya char di masa lalu terhadap engfa, dan betapa dia terkadang tidak bisa menahan dirinya bila seseorang dekat dengan engfa, padahal di saat itu dia sendiri belum yakin dengan perasaan nya dan itu juga yg membuat nya melarikan diri saat itu.

Tentu saja Charlotte mencoba sesuatu di luar dugaan saat dia berada di Inggris, selama 5 tahun dia mencoba segala macam cara untuk melupakan engfa, dia bekerja siang dan malam, untuk menghabiskan waktu, bahkan dia pernah mencoba ber
kencan dengan beberapa pria, tapi semua tak kurang dari 1-2hari dan berakhir, dirinya masih saja memikirkan gadis thailand itu, dia sempat meragukan sex orientasi nya setelah beberapa kencan dengan para pria itu dia rasa tidak cukup berkesan, mungkin engfa telah merubahnya siapa tau, dan akhirnya dia mencoba juga dengan seorang wanita.

Charlotte berkencan dengan wanita di tahun kedua saat dia menetap di Birmingham,selama beberapa bulan, dia cukup nyaman dengan 2 gadis mantan nya itu, 2 gadis asia berkulit kecoklatan, entah kenapa dia memilih gadis asia,dengan rambut sebahu tidak terlalu tinggi berpipi lesung, entahlah dia selalu berpikir mungkin itu adalah kriteria tipe nya, tapi saat Marima yang sudah lama jadi sahabatnya tahu tentang mantan kekasihnya karena dia mengiriminya foto gadisnya, secara otomatis mymma memanggilnya (panggilan dari Marima) engfa_1 dan yg kedua adalah Engfa_2, karena walau di lihat dari mana pun memang ada kemiripan antara mereka semua, walau Charlotte menepis dan mengabaikan nya.

Pukul 10 malam dia merebahkan dirinya diatas tempat tidur nya, tubuh nya sudah sangat lelah, matanya hampir terpejam, namun jemarinya masih saja mendorong layar ponsel di sebuah aplikasi twitter, melihat beberapa postingan teman teman nya, sambil tersenyum dan detik berikut nya dia melihat engfa baru saja memposting dan muncul di beranda nya, secara otomatis gadis itu langsung tersadar dan terduduk.

'Aku mungkin sudah gila! Tapi apa salahnya mencoba'

******

Latar belakang biru twitter sepertinya menjadi satu-satunya perasaan kenyamanan di malam itu. Mungkin ini bodoh, tetapi ketika semua orang tertidur, Engfa mendapati dirinya menelusuri tag favoritnya larut malam, seperti yang akan selalu dia lakukan di rumah. Kecuali bila dia tidak ada di rumah. Dia sudah lama tidak pulang ke rumah. Meskipun dia senang melakukan tur, hal itu pasti dapat merugikannya. Kesepian terkadang menghampirinya. Terutama akhir-akhir ini. Tidak peduli berapa banyak orang yang meneriakkan nama nya ketika dia berada di atas panggung, dia merasakan kehampaan yang mengerikan ini ketika lampu padam dan dia menemukan dirinya berada di kamar hotel lain. Kemudian dirinya merasa bersalah karena mungkin tidak tahu berterima kasih.

Pikirannya terganggu oleh bell di apartemen nya. Saat itu hampir tengah malam dan dia yakin semua orang pasti sudah tidur sekarang. Dengan enggan dia bangun dan kini mendengar ketukan pelan. Kali ini diiringi dengan suara.

"P'faa? Ini aku Charlotte." Suara rendahnya terdengar tidak yakin.

Engfa segera mengerutkan kening karena itu adalah orang terakhir yang dia harapkan berada di balik pintu. Apakah sesuatu terjadi?

"Hei", jawabnya sedikit bingung ketika dia membuka pintu. Senyum yang hampir gugup menyerempet bibirnya dan sekarang dia benar-benar mulai bertanya-tanya apa alasannya berada di sini. "Apakah semua baik-baik saja?"

"Iya, baiklah. Aku..uhm..melihat kamu baru saja memposting sesuatu di twitter..artinya kamu masih bangun dan aku tidak bisa tidur", jawab Charlotte dengan suara tergesa-gesa yang meredakan kekhawatiran yang mengunjungi engfa, Bukannya dia tidak menikmati kebersamaannya atau kunjungan larut malam, tetapi itu bukan sesuatu yang biasa mereka lakukan. Yah, tidak lagi. Dia masih belum memberikan alasan sebenarnya kenapa dia berdiri di depannya sekarang tapi engfa mencoba untuk bersabar dan hanya menatapnya.

"Apakah kamu ingin ditemani? Atau apakah kamu akan tidur?"Dia bertanya dengan gugup.

"Tidak, masuk. Aku tidak melakukan apa-apa tapi aku juga tidak lelah."

Membuka pintu sepenuhnya, aku melihatnya perlahan berjalan menuju tempat tidur engfa. Dia mengenakan tank top putih dan celana pendek merah, membuatnya terlihat sangat kasual namun tanpa cela. Sedangkan engfa masih belum berubah dari pakaian pertunjukan akhir nya malam ini dan tiba-tiba merasa berpakaian berlebihan dengan celana kulit hitam dan kemeja ketat. Engfa melihat dia duduk di satu sisi tempat tidur sementara dirinya mengambil yang lain.

"Aku suka kamar mu dengan dekorasi nya, musik yang mengiringi juga hangat dan romantis" Kata Charlotte.

"Aku suka musik untuk mengantar tidur ku" Jawab engfa Memberinya seringai khas nya ketika dia menyampaikan kalimat itu, dia tahu dia akan mengerti pesannya. Dan dia melakukannya. Senyumnya mengatakan itu semua.

Engfa menggeliat sedikit, memperlihatkan sebagian besar perutnya karena kaus pendek konyol yang dia kenakan. Ketika dia melirik Charlotte, dia menangkap matanya pada bagian tubuh nya itu yang terbuka membuatnya menyeringai sekali lagi. Tetapi dia masih bertanya-tanya mengapa dia ada di sini dan akhirnya memutuskan untuk bertanya saja.

"Jadi, apa yang kamu pikirkan? Pasti ada sesuatu karena kamu tidak bisa tidur", tanya engfa dan mencoba menunjukkan perhatianya

"Apakah kamu benar-benar berpikir aku orang aneh?", gadis yang lebih muda itu berseru sambil menatap mata milik engfa

"Apa? Tidak", engfa berhasil berkata sebelum dia melanjutkan.

"Datang tiba tiba kesini di jam hampir tengah malam, kau pasti berpikir aku orang yang aneh" Charlotte menggaruk rambutnya wajah gadis itu memerah.

"Ada apa? Apa ada yg mengganggu mu? " Tanya engfa merasa khawatir.

Charlotte menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku hanya kesepian, boleh kan aku menginap disini bila aku merasa kesepian? "

Engfa mengangguk, dia tidak merasa terganggu sedikit pun apalagi dia juga merasa kesepian belakangan ini, tapi kedatangan Charlotte di luar dugaan nya, dia tidak tahu dia harus merasa senang atau apa yang pasti kini hatinya di buat kembali ke masa masa dimana Charlotte pernah bergantung padanya seperti dulu.

TBC

I Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang