Author pov
Charlotte datang sore di temani freeya untuk berbicara dengan engfa,awalnya dia ingin ceoat meyelesaikan ini secepat mungkin di pagi hari,tapi jadwal engfa sangat padat hari ini.
Kini engfa meletakan 2 minuman soda untuk menjamu mereka,dan duduk berhadapan dengan mereka,pergerakan nya tampak canggung,bahkan beberapa kali engfa menolak memandang mereka berlama lama.
Freeya menjelaskan semua dalam waktu 30 menit,dan engfa hanya mendengarkan baik baik.
Sejak berkonsultasi pada nudee,membuat berpikir,charlotte bukan lah siapa siapa nya,dia bebas menjalani hubungan dengan siapapun dia mau,tapi kenapa dia malah keberatan dengan kedekatan keduanya,dia merasa cemburu,mungkin kehadiran charlotte beberapa waktu ini membawa perasaan padanya kembali,tapi dia berpikir kenapa dia harus sampai harus sebegitu egois nya.
"Aku sadar akan sesuatu,bila kalian memang menpunyai hubungan dekat,akan baiknya kalian berhubungan tanpa melibatkan seseorang,maksud ku ini rumah ku,aku tidak terbiasa dengan tamu,kau tahu kan maksud ku? Aku tidak melarang apapun di kehidupan kalian,tapi aku merasa sangat canggung" jawab engfa menatap mereka berdua.
"Kenapa kau harus canggung? Aku hanya mengantarnya pulang sampai lobby di bawah,kebetulan kau melihat dengan nya,apakah itu kelewat batas? Aku mengantar teman ku sampai dengan tujuan nya dengan selamat" jawab freeya sambil menggelengkan kepala.
"Kalau aku boleh bicara lagi"
"Aku tahu aku tidak boleh ikut campur urusan kalian berdua,aku hanya orang luar,tapi aku tahu bahwa sahabat ku ini begitu menyukai mu,dia ingin kesempatan kedua,dan dengan menerima tinggal disini kau telah membuka jalan itu,dan aku minta maaf bila aku sedikit mengacaukan,tapi kalau kalian sudah saling membuka dalam hubungan kalian ke depan nya,hilangkan rasa kecurigaan itu"
Engfa bahkan tidak tahu harus menjawab apa,charlotte masih terdiam.
"Ku rasa sudah cukup? Aku akan pulang,char" kata freeya lagi bangkit,charlotte bangkit dan freeya memberikan saru anggukan pada engfa sebelum dia berjalan diantar oleh charlotte menuju pintu keluar.
Engfa masih duduk di ruang tamunya melamun,tidak sadar bahwa charlotte telah kembali dan duduk di sampingnya,dan menyentuh punggung tangan nya.
"Aku minta maaf.. aku tidak tahu kau merasa canggung akan hal itu,dengar,aku sudah bicara dengan marima,dia setuju sampai aku mendapatkan pekerjaan tetap dan aku bisa mencari apartemen kecil untuk ku,aku akan tinggal bersama nya" kata charlotte,dia tampak sedih,dia berpikir mungkin ini sudah berakhir.
Engfa menatap mata gadis yang lebih muda itu darinya lalu menggelengkan kepala.
"Apakah apartemen marima cukup besar?" Tanya engfa
"Lumayan dia punya 3 kamar tidur"jawab charlotte.
"Apakah dia tinggal sendiri?"
"Dia tinggal dengan kekasihnya tentu saja" jawab charlotte lagi.
Engfa tersenyum,dia meributkan betapa canggungnya hal yang sama antara dia charlotte dan freeya,sekarang alah charlotte akan melakukan pada marima dan pacarnya.
"Kau boleh tinggal disini char,aku tidak keberatan,tapi bila kau ingin berkencan dengan seseorang,ada baiknya kalian mempunyai privacy benar?"tanya engfa
"Kenapa kau berpikir aku akan berkencan dengan orang lain,bukan kah sudah jelas bahwa aku hanya tertuju pada mu" jawab charlote menatap nya.
Keduanya saling tatap beberapa detik sampai akhirnya engfa kalah dan berkata.
"Aku akan mandi"engfa.
Charlotte mengangguk,walau seribu cara engfa menghindar,charlotte berjanji dia bahwa gadia di hadapannya itu adalah akhir dari dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/337877078-288-k544278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Always Love You
FanfictionCharlotte berdiri di bangku penonton dengan standing ovation bangga menatap Cinta lama nya