Cady: Kind of Broadway

2.1K 64 2
                                    

malam ini, aku menjadi peran utama dalam pementasan broadway di New York. pementasan yang sangat membuat harga diriku menjadi tinggi. rasanya, pementasan ini seperti aku menaiki roller coster. mengantri panjang untuk mendapatkan sebuah sensasi yang berbeda, pementasan ini jarang sekali kulakukan. mungkin inilah alasan mengapa aku tak pernah berani untuk tampil dimuka umum. bahkan berbicara dengan lantang saja aku dapat terkapar. aku senang menganalogikan sesuatu, pementasan ini kuibaratkan sebagai pembukaan hatiku terhadap seseorang, Liam Payne.

*********************************************************************

dreeet

From: Paynecake

morning gorgeous, wake up already?

aah... senangnya setiap pagi aku disapa seperti ini. sudah lama sekali aku tidak mendapatkan rasa kasih sayang dari seorang laki-laki. mungkin rasa cinta belum tumbuh diantara kami berdua. namun, rasa sayang mulai sedikit mengintip dari daun pintu. Love will find a way darl!

To: Paynecake 

morning paynecake, ya aku sudah bangun. bahkan aku sudah di kantor Aaron.

message sent to Paynecake

dreeet

From: Paynecake

Really? Uncle Simon sudah sampai?

To: Paynecake 

not yet, still otw.

message sent to Paynecake

dreeet

From: Paynecake

Ok take care :)x

kupandangi layar ponselku. tak tahu apa yang terjadi kepadaku. semua terjadi begitu cepat. seakan aku kembali dimasa aku belum mengenal Liam sepenuhnya. ketika aku selalu berprasangka buruk kepadanya. dan sekarang Liamlah yang menggantikan perasaanku terhadap Arga. Niall? beberapa persen lagi ia mampu menggantikan Arga, namun ia pergi ketika aku membutuhkannya. bukan salahnya, this is universe speaking.

"Pacar baru nih..", Karen mengagetkanku.

"Oh hey Karen", jawabku gugup.

"Jadi kau benar berpacaran dengan Liam?", tanya Karen penasaran.

"kau ini tukang gossip", kataku sambil menjitak pelan kepalanya. Karen pun menghindar.

"Sudahlah, tak usah ditutupi. aku melihat saat kau sedang adegan....", karen menggodaku dengan alisnya yang naikkan dan diturunkan.

"it's just a kiss, nothing special", kataku mengelak.

"terserah kau saja, tapi yang harus kau tahu. Liam hanya mencium seseorang yang ia anggap spesial", ujar Karen.

"iya, aku kan nasi goreng spesial pakai telur", candaku.

***************************************************************

suasana rapat menjadi menyenangkan. selain aku dapat berkenalan dengan Simon Cowell, aku juga dapat memandang laki-laki impianku. tak hanya itu, aku pun disuguhi dengan senyuman manis yang dikirimkan langsung dari seseorang itu.

"Cady, kau ada usul?", tanya Aaron. aku kaget, untung saja ruhku masih berada dalam perbincangan ini.

"bagaimana jika, tema yang digunakan adalah Back to the school. target pasar Band ini kebanyakan seorang pelajarkan? sekaligus menambah motivasi untuk belajar juga", tuturku.

"Ahh.. aku sangat setuju dengan Cady...", sambung Liam dengan senyumannya yang menawan.

"menurutku di lagu "I Would" memang menceritakan puppy love, cinta monyet anak remaja", usul Liam.

entahlah, ketika aku bersama Liam hidupku penuh dengan warna. aku tahu..aku tahu... setiap orang yang sedang mengalami jatuh cinta akan berkata demikian. apa aku tidak boleh mengatakan hal itu? aku memiliki hak yang sama dengan orang lain kan? orang lain diperbolehkan untuk jatuh cinta, mengapa aku tidak?

**************************************************************

"good job Cady!", kata Liam sambil menjilati es krim coklatnya yang hampir meleleh.

"Nah, it's just a silly idea", kataku sambil menatap jalanan New York.

"No! it's awesome! kau tau, kau dapat membuat storyboard dalam 30 menit. aku yakin, suatu hari nanti kau tak hanya menjadi desainer, kau akan menjadi even organizer yang handal!", kata Liam.

"kau terlalu berlebihan Liam", jawabku malu.

"Cady, you're blushing", kata Liam tersenyum.

"Tidak! pipiku tidak memerah!", elakku.

tiba-tiba, es krim yang ada digenggaman Liam dibuang begitu saja ke tempat sampah yang ada di pinggiran jalan. ia menempatkan diri di depanku. menggenggam kedua tanganku dengan perlahan namun penuh dengan kehangatan. matanya mulai mencoba merasuki mataku dan pikiranku. dia kah kekasihku?

"CadyCads, i wanna let you know about something", kata Liam penuh dengan penghayatan.

"Ow..okay.. tell me something", jawabku gugup.

"close your eyes", perintahnya.

"kau...".

"sudah cepat tutup matamu", ancam Liam. kututup mataku, genggaman tangan Liam bergetar, aku takut ia akan kenapa-kenapa.

"CadyCads.. I love you", kata Liam berbisik. kurasakan bibirnya menepel pada bibirku. Liam mulai melakukan adegan itu lagi. ia mengulum dengan penuh perasaan. kulepaskan ciuman tersebut, aku takut akan bertambah parah. 

"what's wrong?", tanya Liam.

"I think i'm a wrong girl", jawabku tertunduk. Liam kaget dengan pertanyaan ini, ia langsung menatap mataku dan bertanya kembali.

"but, why?".

"aku bukan orang yang mudah mengatakan 3 kata itu, aku takut kau akan...", kata-kataku terputus dengan jari telunjuk Liam dibibirku.

"Love tidak hanya dibibir, tapi disini", kata Liam sambil menunjuk dadanya. 

******************************************************

pementasan broadway sangat berhasil, seluruh penonton bertepuk tangan dan memberikan standing applause kepada para pemainnya. seakan universe terlalu bahagia atas penggantian status seorang Cady Martin dari seorang single mejadi seseorang yang berstatus Taken...... By Liam Payne.

Summer Love: New YorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang