Andai saja, kehidupan itu seperti sebuah film. seluruh pemeran utama tahu bagaimana solusi untuk menyelesaikan konfliknya di dalamnya. aku tak ingin menjadi aktor. bagiku aktor ada seorang yang bermuka dua, memainkan konflik orang lain padahal konfliknya sendiri belum dapat teratasi. dan aku tak mau menjadi aktor, aku tak mau dibodohi oleh naskah. sebenarnya apa aku hidup sendiri? tak ada aku mempunyai seseorang untuk menemani hari-hariku, seperti lirik musik yang selalu dikumandangkan di belahan dunia. aku hanyalah sebuah garis, yang masih belum mengetahui kemana aku akan bermuara.
********************************************************
"darimana kau?", tanya Zayn sepulang dari Airport.
"Airport", jawabku. zayn menaikkan alis kanannya.
"Mengejar Cady", jelasku.
Zayn mendekatiku dan menatapku dengan mimik wajah yang bingung. ia duduk di sofa ruang TV.
"Pantas saja Cady kabur. kau kan sudah kembali dengan Danielle", sindir Zayn.
"Maksudmu?", kataku sambil duduk di samping Zayn.
Zayn melihat kearahku dan membisu. diserahkannya ponselnya dan menunduk. aku pun meraihnya. kulihat dari layar ponsel Zayn, sebuah berita miring yang sama sekali bullshit! ingin kubanting ponsel ini, tapi ini milik Zayn! Bagaimana bisa paparazi langsung membuat kesimpulan berita ini? Siapa yang sebenarnya kembali lagi bersama Danielle?!
Sugarscape @sugarscape
Liam-Danielle are ever ever getting back together on.sugarscape.pe/1105km
"Liam, aku berbicara sekarang sebagai team-Liam..", zayn bersua.
"aku tahu Niall telah merelakan Cady. sekarang tinggal masalahmu, jujur, kau ingin membuat Cady menderita atau...", belum sempat Zayn melanjutkannya aku sudah menyelanya.
"I love her Zayn! I do love her".
"dan kau kembali dengan...", ucap Zayn semakin lama semakin membuatku emosi.
"Lemme clear, Danielle yang memintaku untuk kembali kepadanya tapi aku mengatakan aku tak bisa. ia mencium dan memelukku. dan momen bullshit itu terekam oleh paparazi sialan itu! aku tadi langsung mengejar Cady yang katanya pulang ke Indonesia dan ternyata tak ada keberangkatan menuju Indonesia. puas? now, can you stop this damn interrogation!", emosiku menjadi.
"Liam, you do love her. mau kubantu mengejar cintamu itu?", tanya Zayn.
"Zayn.. thank you", kataku perlahan.
seketika terdengar suara pintu kamar Niall terbuka dan keluar seorang Niall dengan tatapan mengantuk.
"Kalian ini ribut saja, tak tahu kalau aku sedang tidur?", kata Niall kesal.
aku dan zayn hanya menatap Niall. ia kembali menatap kami berdua. suasana awkward telah berhasil diciptakan. Aku-Niall bersangkutan dengan satu perempuan yang sama. dulu Aku-Zayn bersangkutan dengan satu wanita yang sama.
"mmh.. Awkward alert?", kata Niall.
"Kalian sudah resmi bermaafan?", tanya Zayn.
"yep, tak ada lagi dengki dalam hati kita. ya kan Liam?".
"Oh yeah Liam, bila kau mencari Cady. ia ada di rumah Mrs.White tadi dia menelponku", katanya dengan berleha-leha.
"Kau..", ucapku dengan nada rendah.
"sudahlah, kejar impianmu. dan wujudkan mimpinya", ujar Niall. aku hanya terdiam memandang Niall dengan tatapan bingung. sungguh aku tak mengerti maksud perkataan Niall tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Love: New York
FanfictionNew York, dari kata awal "New" yang berarti baru, membuatku berubah menjadi pribadi yang berbeda. Bohong pada diri sendiri bohong terhadap khalayak banyak, termasuk kepadanya. Semua hal mungkin bisa kusampaikan, namun untuk hal yang satu ini, entah...