Dengerin lagu sambil baca chapter ini deh.
🎧Fall In Love Alone
by: Stacey RyanRasa yang baru.
Sesuai janjinya. Aland ingin menjemput Neta kerumahnya. Ia tidak membawa mobil. Melainkan motor ninjanya. Langsung saja ia melaju ke rumah Neta.
Neta yang tengah mengemil snack di ruang TV sembari menunggu Aland. Ayah melihat Neta, menemuinya, melihat penampilan Neta dari atas sampai bawah.
Neta mengernyit bingung, kenapa ayah menatapnya begitu. "Ada yang aneh?" Neta bertanya.
"Ck ck ck, gadis ayah mau kemana nih?"
"Lunch bareng Aland dong yah" jawab Neta menyengir.
Ayah tersenyum. "Aduh kak...enggak pernah cerita atuh sama ayah. Baru tau kal-"
"Yah. Gak kenapa napa kok, lagian Aland udah punya calon nya ih" Neta menyela kalimat ayah. Ia tidak mau mendengar lontaran aneh dari mulut ayah.
Ayah bingung "loh kok makannya sama kamu"
Neta tertawa "ceweknya diluar kota sekarang. Lagi kerja bantu orangtuanya" Neta menjelaskan.
Ayah diam, menatap mata Neta. "Kak, kalo main, main aja. Jangan berlebihan, ayah pesen kakak harus jaga jarak. Jangan deket deket banget. Kakak udah tau dia punya calon. Seharusnya kakak tau apa yang harus kakak lakuin" ujar ayah panjang lebar, seperti mengerap.
Neta lelah, ia mendengus. "iyaaa ayah sayang. Lagian Neta gak pernah gini gitu sama Aland kok. Dia sahabat Neta pas SMA sama kuliah. Pulang sekolah juga kadang sama sama. Dia baik, yakin deh sama Neta. Neta gak bakal berlebihan. Neta tau mana yang baik mana yang buruk" Neta tersenyum, meyakinkan ayah.
Ayah mengangguk, percaya dengan anaknya. Keduanya sama sama menoleh ke pintu utama, ada suara klakson motor. Neta heran, suara knalpotnya berada di depan rumah.
"Yah, bentar ya" Neta pergi ke pintu. Mengintip sedikit dijendela. Tidak jelas siapa itu karena tertutup helm.
Neta keluar untuk memastikan. Pas Neta turun tangga untuk berjalan ke pagar. Orang itu melepaskan helmnya, Neta melebarkan matanya.
"Lo bilang pake mobil!" Neta kesal. Kesal karena motor Aland sangat tinggi. Aland terkekeh.
"Mobilnya gue simpen dulu. Pake ini aja, pasti lo suka angin alami kan" alis Aland turun naik.
Neta mengumpat dalam hati.
Cari kesempatan"Yaudah, gue masuk dulu". Neta memutar badan, balik kedalam rumah. Aland menunggu disana beberapa menit. Melihat rumah Neta keren sih ini. Gak main main orang kaya nya. Moana mah gak seberapa.
Melihat Neta yang sudah kembali. Masih dengan wajah yang cemberut. Aland mengulurkan helm. Neta memakainya. Masih berdiri disana.
"Naik neng" suruh Aland, Neta mendengus sekali lagi. Berusaha naik, motornya tidak sependek kemarin. Apa Aland membeli motor baru?
Aland menoleh ke Neta. "Apa lo liat liat" Neta menyergah Aland. Aland tersenyum, "bisa gak naiknya?".
Akhirnya Neta berhasil menaiki motor itu. Walau Neta takut jatuh, nungging sekali dia saat ini.
Aland melirik mimik Neta dari spion hanya terkekeh pelan, "udah, gue bawanya pelan pelan kok" ujar Aland menenangkan Neta.
Neta berdecak. Ia tidak memeluk Aland, hanya mencengkram tepi baju cowok itu. Was was takutnya ia terjengkang kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Promises (Vanta)
Teen FictionAda yang lebih basi dari roti jamuran. "Janjinya" pasal cinta, rasa dan kata hati. Perjuangan kisah seseorang. Yang kaya belum tentu bahagia. Yang kaya belum bisa mendapatkan keinginannya. Yang kaya belum bisa bebas semaunya. Apa yang kalian pikir...