•FLASHBACK!
"Bintang kejar aku dong!! "
Hentakan lari 2 anak itu terdengar nyaring di area taman komplek. Bahkan orang-orang yang berada di taman tertawa ringan melihat tingkah mereka berdua, namanya juga anak-anak yang masih dalam mode aktif.
"Hufft... Neta gak capek?Bintang udah capek, istirahat dulu ya?" tanya anak laki laki itu dan berhenti lari, panggil saja 𝘽𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜.
𝙑𝙖𝙣𝙚𝙨𝙩𝙖 atau dipanggil 𝙉𝙚𝙩𝙖 pun berhenti lari dan menoleh kebelakang dengan muka masam. "Kok Bintang capek?biasanya Bintang yang paling semangat main!" komentar Neta dengan dahi yang mengerut.
"Kan kita udah dari tadi mainnya" balas Bintang yang mengelap keringat di keningnya.
"Yaudah Bintang istirahat aja Neta main lagi" ujarnya penuh semangat dan lanjut lari
Bintang melihat Neta lari dan berjalan penuh kecapean ke arah bangku taman.
Bughh
"BINTANG!!"
Terkejut dengan panggilan itu Bintang berbalik badan dan melihat Neta sedang terduduk di tanah sambil memegang sikunya.
Dengan cepat Bintang mendekati Neta dan mengecek tangan, kaki, wajah, lengan, dengkul, kepala Neta dengan sangat panik.
"gpp kan?mana yang sakit?ini?" tanyanya menyentuh sedikit siku Neta, sehingga membuat Neta meringis karena lukanya disentuh oleh Bintang.
"Udahh ih!Neta gpp kok,cuma baret dikit nih hehe" jawabnya menyengir membuat Bintang lega dengan jawabannya.
"Bintang bawa minum, mau gak?"
Neta mengangguk "haus nih" sambil mengelus tenggerokannya.
Bintang membuka segel minum miliknya, melihat Neta yg kesusahan memutar tutup botolnya jadi Bintang ambil botol itu.
"Punya Net-"
"Iya tau!nih" potongnya dan memberi botol itu kembali."Makasihh!"
Tak lama dari itu bunda Bintang memanggil sang anak "Kak..."
Bunda?
"Eh ada tante mamah"
Bintang menoleh ke Neta "Bentar yah" yang diberi anggukan oleh Neta. Lalu ia berlari ke arah bundanya dengan rasa tanya.
"Kenapa bun,tumben bunda jemput Bintang pulang,nanti ya bun Bintang lagi asik main, bisa kok pulang bareng Neta! janji gak sore sore banget" ucapan Bintang begitu panjang membuat sang bunda membuang napas panjang dan tak enak hati.
"Em...Nak,kita pulang yuk? " ajak bundanya lembut, tetapi ditolak oleh Bintang.
Bunda membuang napas dan melihat kearah Neta yang sedang berdiri menunggu Bintang kembali. Lalu menatap Bintang lagi dan jongkok agar tingginya sama dengan Bintang "kita...pulangnya ke rumah ayah yaa?" tawar bunda yang berharap anaknya mau menuruti keinginannya.
Antara mau dan tidak Bintang pun bingung, dia memang senang ketika bundanya mengajak ketempat ayah karena sudah lama Ia tidak bertemu ayah.
Tetapi jika Ia pergi Neta akan Ia tinggal,dan tidak ada lagi teman bermain seperti Neta disana. Bintang membuang napasnya dan lari kearah Neta.
"Neta, Bintang pergi yaa" pamit Bintang
Neta mengerutkan keningnya yang maksudnya mengapa?
"Bintang balik lagi kan?"
Bintang mengangkat bahunya "Bintang gak tau, tapi kalo bunda mau nganter Bintang lagi main sama Neta gpp kayaknya"
Jelasnya yang membuat Neta semakin manyun."Hmmm Bintang...nanti Neta main sama siapa?kan Bintang temen Neta,kalo Bintang pergi siapa lagi yang nemenin Neta?"
Bintang tak tega melihat Neta, ia menatap biji mata Neta yang penuh dengan air, umurnya saat ini 8 tahun dan Neta 7 tahun.
Ia sangat mengerti keadaan Neta karena sudah lama kenal dan bermain."Jangan lama-lama ya" ucap Neta memberi jari kelingking nya kepada Bintang.
Bintang tersenyum dan membalas kelingkingnya. Tapi Bintang gak bisa janji ya...
"Yaudah Bintang pulang dulu yaa, nanti besok Bintang naik pesawat! kalo Bintang keliatan ama Neta, Bintang bisa kok lambai dari atas sebelum masuk"
"Neta mau dong anter Bintang sampai bandara!" ingin Neta dibalas anggukan oleh Bintang.
Di lain tempat ada bundanya yang memperhatikan mereka berdua, ada rasa tak tega hati dengan Neta ditinggal sendiri. Tidak mungkin untuk membawanya pergi bersama mereka. Neta sudah dianggap anaknya sendiri karena hampir 24 jam Neta diam dirumahnya.
Seketika air mata bunda netes, dengan cepat Ia mengusap air mata itu sampai hilang. "Bintang" panggilnya dari kejauhan.
Bintang menoleh bundanya "iya bun".
" Neta, Bintang udah dipanggil bunda, pulang dulu yaa" lalu Bintang lari ke arah bundanya sambil melambai kearah Neta.Neta membalas lambaian itu "daaah".
Dan memilih untuk balik pulang karena sekarang sudah pukul 14.15.
" laperrr" adunya dijalan sambil meremas perutnya.Batas suci...
..
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Promises (Vanta)
Teen FictionAda yang lebih basi dari roti jamuran. "Janjinya" pasal cinta, rasa dan kata hati. Perjuangan kisah seseorang. Yang kaya belum tentu bahagia. Yang kaya belum bisa mendapatkan keinginannya. Yang kaya belum bisa bebas semaunya. Apa yang kalian pikir...