4

79 41 5
                                    

*dirumah
.
.
.
.
.
.
.
Jam dinding menunjukkan jam 14:45 Ara segera bersiap untuk pergi ke rumah Revina.

"Mami mana sih kok nggk ada, padahalkan mau izin"monolog Ara sambil mencari maminya di sekeliling rumah.

Selang beberapa menit dia keliling ruma tapi tak kunjung menemukan maminya. Akhirnya dia memutuskan untuk nge WhatsApp saja.

Mamiku

Mam aku izin pergi ada urusan sebentar
¹⁴'⁵⁰
✅✅

...............

Setelah itu Ara pergi ke tempat tujuan selang beberapa menit dia sampai lokasi dan di buat cengo oleh rumah yang ada di depannya.

"Bener gak ya ini rumahnya"monolog Ara sambil memandangi rumah yang ada di depannya.

"Gilasih gede banget"lanjutnya.

Niing...... Noong.....(Seara bel rumah)

"Iya sebentar"ujar satpam yang berjaga.

Setelah itu gerbang terbuka.

"Maaf non cari siapa"tanya satpam.

"Maaf pak apa benar ini rumahnya Bu Revina"tanya Ara sopan.

"Iya ada keperluan apa ya"tanya satpam lagi.

"Gak ada sih pak cuma mau berkunjung aja soalnya kemarin di undang ke rumahnya"jawab Ara.

Setelah itu satpam mempersilahkan Ara masuk. Satpam itu mempersilahkan Ara duduk.

"Bi.....bibi....."teriak satpam yang membuat Ara meringis karena suaranya seperti toa.

"Iya pak ada apatoh kok teriak teriak"jawab bibi dari dalam menuju ruang tamu.

"Eh ini bi ada tamu katanya mau ketemu nyonya"ujar satpam sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Setelah itu satpam pun pergi keluar untuk berjaga kembali.

"Tunggu sebentar non bibi panggilkan nyonya dulu"pamit bibik untuk memanggil Revina. Arapun hanya membalas dengan senyum.
.
.
.
.
.

Selang beberapa menit Revina menuruni tangga dengan tergesa gesa karena takut Ara menunggu lama.

"Hay Ara maaf ya Tante lama karna tadi lagi mandiin Raka"ujar Revina tak enak hati.

"Iya Tante gak papa kok ngomong ngomong Raka mana Tante kok ngak ikut"tanya Ara sambil tersenyum.

"Raka lagi ganti baju sama abangnya di kamar"jawab Revina dan saat itu pula perhatian mereka Ter alihkan karena ada bibi yang membawa minuman.

"Maaf ini minumnya"ujar bibi yang di ketahui namanya BI Ina.

"Iya Bu makasih"timbal Ara sambil tersenyum.

"Maaf ya Ara cuma seadanya"kata Revina.

"Iya Tan ini udah lebih dari cukup kok"

Revina dan Ara berbincang bincang ria. Sangking asiknya sampai tak sadar kalau ada dua manusia yang turun dari tangga.

"Kakak Queen "teriak bocah yang sedang berlari ke arah Ara.

"Hay Raka"sapa Ara. Ya bocah itu adalah Raka.

Sedangkan ada seseorang yang mengejar Raka untuk memakai bedak.

"Raka pakai bedak dulu"ujar seseorang sambil teriak.

Sesampainya di ruang tamu seseorag itu dibuat kaget dengan apa yang dia lihat.

"Loh Ara"beo Arkan, ya seseorang itu adalah Arkan.

"Arkan"kaget Ara sambil menunjuk Arkan dengan jari telunjuknya.

"Kalian udah saling kenal"tanya Revina.

"Iya Bun kita satu sekolah"jawab Arkan sedangkan Ara hanya mengangguk saja.

Setelah itu Revina pamit pergi karena mendapat telpon dari seseorang. Setelah itu Ara dan Arkan berbincang bincang sampai lupa kalau masih ada Raka.

Sedangkan Raka yang merasa di kacanginpun cemberut lalu dia mecari perhatian Ara.

"Abang kenalin nih pacar Raka namanya kakak Queen"ujar Raka dengan nada sombong sambil memeluk Ara.

Ara langsung kaget dengan apa yang barusaja dia dengar. Tapi tak ayal dia mengelus rambut Raka yang berada di dekapannya.

Sedangkan Arkan yang merasa cemburupun langsung ikut memeluk Ara.

"Apa apaan dia pacar Abang ya"ujar Arkan.

Ara yang mendengar itupun langsung terkejut. Bagaimana tidak terkejut ucapan Arkan membuat jantungnya berdetak kencang.

"Enggak Abang kak Queen itu pacarnya Raka" ucap Raka nyolot.

"Pacar Abang" jawab Arkan yang tak kalah nyolot.

"Raka"

"Abang "

"Raka"

"Abang titik gak pakek koma"

"Rakaaaa"

Ara yang dibuat pusing oleh dua saudara yang merebutkannya, adek kakak gak ada yang mau ngalah.

"Stooop"lerai Ara yang merasa jengah karena perdebatan mereka.

Sontak saja mereka menunduk karena teriakan Ara, mereka takut di marahi.

"Maaf"ujar Arkan dan Raka berengan sedangkan mereka masih menunduk.

"Aku maafin tapi kalian harus saling minta maaf"ujar Ara menengahi.

Sedangkan orang yang di suluh malah sama sama menatap tajam satu sama lain.

Pada akhirnya pun Arkan yang memulei minta maaf .

"Maaf"ujar Arkan sambil merentangkan satu tangannya untuk di jabat.

"Iya"jawab Raka sambil menjabat tangan Arkan.

"Ginikan enak dilihat gak kayak tadi berantem"ujar Ara sambil tersenyum lalu memeluk Raka.

"Ara aku gak kamu peluk"cicit Arkan pelan. Sedangkan Ara yang ditanya pun hanya tersenyum canggung. Tanpa ba-bi-bu Raka langsung ikut memeluk Ara.

Ekhem...

Terdengar suara deheman seseorang yang membuat mereka kaget kecuali Raka.

Ara's Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang