6

34 16 2
                                    

Heppy reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
_____


Kring...
Kring...
Kring...

Suara alarm terdengar jelas di indra pendengaran seseorang yang tak lain adalah queen Aurora.

*Ara POV

Hari ini adalah hari weekend dan gue mutusin buat ngelakuin rutinitas sehari-hari, salah satunya adalah rebahan meskipun begitu juga cape.

"Bosen banget gila, Pengen ngajak main  tapi pada sibuk gak ya" renungku sambil membolak balikkan novel yang tadi sempetku baca. "Tanya aja lah" imbuhku

~panggilan berlangsung
Fitri, Lena, Leni, anda

Fitri: ada gerangan apa nih kawan?

Leni: iya nih masih pagi wehh

Lena: gue gabung Ama Leni aja lah ya

Lena keluar

Ara: gabut nih hangout yuk

Fitri: yuk lah udah lama juga kita gak ngumpul

Lena/i: gasss

Panggilan berakhir

*Ara POV end

"Saatnya siap siap" seru ara happy karena emang sudah lama mereka kumpul terhitung sudah hampir tiga Minggu paling paling ketemu pas di sekolahan setelah itu komunikasi online.

*Kafe golden

Kafe golden adalah kafe favorit mereka tapi anehnya nama dan arsitektur nya bertolak belakang namanya menggunakan kata golden tapi isinya di dominasi oleh warna hitam dan putih. Kenapa? Kalo kata pemilik kafe adalah untuk menyesuaikan isi hati kalau lagi bad mood bisa ke bagian yang bernuansa hitam, tapi ketika heppy bisa ke yang bagian putih begitu katanya.

Mereka sudah sampai dan mulai memesan makanan.

"Mbak-mbak sini bentar dong" ujar  lena dengan menaikkan satu oktaf suara sambil melambaikan tangan.

"Iya kak pesan apa" tanya waiters tersebut.

"Seperti biasa ya" jawab Ara.

"Oke avokado kocok, Thai tea, cookies and cream, banana coklat" ujar waiters tersebut hafal karena mereka bukan hanya sekali dua kali tapi emang mereka sudah lama berlangganan di sana mungkin sudah terhitung dua tahun lebih. Avokado kocok adalah minuman kesukaan Ara, Thai tea kesukaan Lena, cookies and cream kesukaan Fitri dan banana coklat adalah kesukaan Leni.

"Bener banget mbaknya" ujar Lena dan Leni kompak sedangkan Ara dan Fitri hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Mereka berbincang bincang selang beberapa menit pesanan mereka datang.

"Eh gess gue mau cerita nih" ujar Ara setelah itu ia kembali menyeruput minumannya.

"Sok atuh mangga" ujar Lena Leni kompak.

"Cerita aja Ra" tambah Fitri.

"Kemaren pas kalian gak sekolah kan gue berangkat bareng bokap, nah pas di tengah perjalanan bannya kempes dong, terus gue gak sengaja ngeliat ada paku di ban nah yang bikin gue Janggal adalah kenapa, di jalan juga ada banyak paku tapi kayaknya bokap yue gak sadar" jelas ada panjang kali lebar kali tinggi dengan ekspresi wajah yang serius.

"Paling orang iseng kali" argumen Fitri dan di setujui si kembar.

"Nah masalahnya setelah itu ada cowo yang nyamperin gue Ama bokap dan anehnya kenapa dia gak kena paku itu padahal satu jalur" lanjut Ara bercerita karena merasa janggal dengan peristiwa tersebut.

"Kalo di bilang kebetulan bisa gak si" tanya Fitri sedangkan si kembar hanya menyimak karena mereka gak tau harus merespon apa.

"Bisa sih tapi kenapa gue ngerasa kayak familiar gitu padahal gak kenal" ujar Ara ragu ragu.

"Dan yah.. akhir akhir ini gue ngerasa ada yang ngikutin gue" lanjut Ara dengan helaan nafas panjang.

"Positif thinking aja paling bodyguard bokap Lo kan" yakin Lena.

"Iya positif thinking aja semoga semuanya baik baik aja" imbuh Leni.

"Kita selalu ada buat lo" ujar Fitri memberi support. Lalu mereka saling berpelukan, itulah gunanya sahabat yaitu menjadi support sistem setelah keluarga tetapi seperti keluarga.





TBC

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN
.
.
.
.
.
.
.
____

Ara's Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang