Hari ke-18 : Cursed seventeen

48 10 3
                                    

Hari ini Ila sedang mendecluttering barang-barang di kamarnya. Setidaknya, 2-3 bulan sekali Ila rutin melakukannya.

Kini Ila sedang mengelap album masa kecilnya dengan kain lap yang agak lembab agar meminalisir debu beterbangan.

Saat akan meletakan ke tempat semula, Ian tidak sengaja menyenggol tangan Ila. Hal itu menyebabkan album foto tersebut terlepas dari tangan Ila.

"Eh, sorry." ucap Ian sambil berbalik melihat apa yang baru saja disenggolnya.

Album foto yang berisi kumpulan foto Ila terjatuh di lantai, lembaran yang terbuka menampilkan foto Ila memengang rainbow cake dengan lilin angka 17.

Hari saat Ila berulang tahun ke-17. Kalau kata orang, sweet seventeen. Tapi bagi Ila, hari itu adalah cursed seventeen.








Saat itu, Ila sangat excited menanti ulang tahunnya yang ke-17, seperti remaja pada umumnya.

Hingga saat hari Ila berulang tahun, ayah Ila mengatakan bahwa beliau membelikan motor matic sebagai hadiah ulang tahun untuk Ila.

Ayah Ila berjanji akan mengajari Ila mengendarai motor, lalu setelah itu menemani Ila mengurus SIM C.

Jangan ditanya sebahagia apa Ila mendengar penuturan ayahnya hari itu.

Ayah Ila memperlihatkan foto motor matic berwarna biru yang akan menjadi milik Ila, itu adalah motor matic yang selalu Ila inginkan.

Ian adalah saksi sesuka apa Ila dengan motor matic itu. Karena sejak rilis, Ila rutin menonton beberapa review motor matic tersebut. Dan yang membuat Ila menginginkan motor matic itu karena memiliki varian warna biru yang cantik, warna kesukaan Ila.



Ayah Ila pamit sebentar ke dealer motor untuk mengurus beberapa administrasi dan pembayaran.

Ila tadinya ingin ikut, namun ayah Ila menyuruh Ila untuk menunggu di rumah saja.



Satu jam berlalu, belum ada tanda-tanda ayahnya akan kembali, Ila mulai bosan menunggu.

"Ian, emang kalo beli motor tuh ngurus apa aja sih? Kok lama banget," ujar Ila tak sabaran.

"Mungkin dealernya lagi rame, makanya lama. Atau motornya dicek dulu mesinnya kali? Gak tau juga gue," sahut Ian.

"AAAAA!!!"

Ila dan Ian terkejut mendengar suara teriakan ibu Ila, mereka berdua segera berlari ke arah dapur.

Ibu Ila sudah terduduk lemas dan berlinang air mata.

Ila kaget lalu segera berlari memeluk ibunya, "Ibu kenapa nangis? Ibu sakit?" tanya Ila panik.

Ibu Ila memeluk Ila sambil menangis tanpa mengucap satu katapun.



Beberapa jam setelahnya Ila baru mengetahui bahwa ayahnya mengalami kecelakaan saat diperjalanan pulang dari dealer motor.

Sayangnya, ayah Ila tidak selamat.

Sepanjang tahun Ila membenci dirinya sendiri.

Bahkan Ila benci karena ayahnya mengabulkan keinginannya, membeli motor matic itu.

Jika saja Ila tahu, jika saja Ila bisa melihat masa depan, ia tidak akan berharap hadiah apapun pada ayahnya dihari ulang tahunnya yang ke-17.

Ila lebih memilih tidak mendapat hadiah apapun, dibanding dengan harus kehilangan ayahnya diusia 17 tahun.



Beranjak 17 tahun, menjadi semakin dewasa dari sebelumnya. Membuat Ila mengerti bahwa dewasa tidak semenyenangkan film atau bayangan yang ada dikepalanya.

Menjadi dewasa itu akan semakin banyak tanggungjawab, bahkan mungkin semakin banyak merasakan sakit.

Kepergian ayah Ila adalah salah satu contohnya, yang mungkin di masa depan nanti Ila akan merasakan hal yang lebih dari itu.

Tapi, Ila penasaran, memangnya ada hal yang lebih sakit atau setidaknya menandingi rasanya kehilangan seorang ayah? Meski tak menutup kemungkinan, karena hidup itu penuh kejutan.

Setelah kejadian itu juga, ibu Ila melarang Ila dan adiknya mengendarai motor. Ila selalu pergi bersama Ian, sedangkan adiknya menggunakan ojek online.

Ibu Ila masih membolehkan selama bukan Ila dan adiknya yang mengendarai motornya langsung, kalau dibonceng tidak masalah.








Setetes air mata jatuh dipipi Ila saat melihat foto itu, mau tidak mau memori tentang hari yang Ila ingat sebagai cursed seventeen terputar lagi diotaknya.

Ian dengan segera menutup album foto itu dan membawa Ila ke dalam pelukannya, mengusap lembut rambut Ila.

"Ila, tolong ingat hal-hal yang baik aja, ya?" ucap Ian lembut.





— To be continue





Tema : Tokoh cerita kalian baru saja berulang tahun yang ke-17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tema : Tokoh cerita kalian baru saja berulang tahun yang ke-17. Tanpa ia sadari, ketika usianya menginjak 17 tahun, maka semua permintaan (hanya di hari ulang tahunnya) akan terkabul. Namun, seperti kata pepatah, with great power comes great responsibility.

Jangan lupa vote kalo sayang Ian dan Ila

Best Friend Ever | Jaelia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang