Ian dan Ila baru saja tiba di rumah sakit karena mereka mendapat kabar bahwa Sharon dirawat di sana.
Saat Ian dan Ila berjalan di lorong, keduanya melihat Haris yang berdiri di depan pintu kamar rawat Sharon.
"Kenapa—"
"Ssttt." Haris meletakkan jari telunjuk dibibirnya sebagai isyarat agar Ila tidak melanjutkan kalimatnya.
Ila menaikkan sebelah alisnya karena keheranan.
"Kenapa lo gak masuk, Ris?" bisik Ila.
"Gue gak bisa masuk. Suasananya lagi serius banget kayaknya, ada suara Sharon nangis juga." balas Haris dengan suara berbisik.
"Hah? Lo ngomong apa, njir? Gak kedengeran."
"Ck! Udah intinya kalian berdua jangan masuk dulu."
Haris menyeret Ian dan Ila agar duduk dikursi yang berada di depan kamar rawat Sharon.
"Sharon sama siapa di dalam?" tanya Ila lagi.
Belum sempat Haris menjawab, mereka mendengar suara isakan tangis Sharon, membuat ketiganya saling menatap dengan wajah serius.
Walau samar, Ian, Ila dan Haris dapat mendengar suara Sharon dari luar kamar rawatnya yang berkata, "Seumur hidupku, aku tidak tahu kalau aku mempunyai ayah."
— To be continue
Tema : Akhiri cerita kalian hari ini dengan kalimat "Seumur hidupku, aku tidak tahu kalau aku mempunyai ayah."✨Jangan lupa vote kalo sayang Ian dan Ila✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend Ever | Jaelia ✔️
Fiksi PenggemarEmangnya bisa ya cowok sama cewek sahabatan doang tanpa ngelibatin perasaan? Ian dan Ila adalah salah satu contohnya. Kita akan tahu jawabannya dihari ke 30. For NPC's 30 days writing challenge published on 17/06/2023 🏅#1 on nctzy (19/08/2023) 🏅#1...