Hari ke-21 : Rumah sakit

52 6 0
                                    

Ian dan Ila baru saja tiba di rumah sakit karena mereka mendapat kabar bahwa Sharon dirawat di sana.

Saat Ian dan Ila berjalan di lorong, keduanya melihat Haris yang berdiri di depan pintu kamar rawat Sharon.

"Kenapa—"

"Ssttt." Haris meletakkan jari telunjuk dibibirnya sebagai isyarat agar Ila tidak melanjutkan kalimatnya.

Ila menaikkan sebelah alisnya karena keheranan.

"Kenapa lo gak masuk, Ris?" bisik Ila.

"Gue gak bisa masuk. Suasananya lagi serius banget kayaknya, ada suara Sharon nangis juga." balas Haris dengan suara berbisik.

"Hah? Lo ngomong apa, njir? Gak kedengeran."

"Ck! Udah intinya kalian berdua jangan masuk dulu."

Haris menyeret Ian dan Ila agar duduk dikursi yang berada di depan kamar rawat Sharon.

"Sharon sama siapa di dalam?" tanya Ila lagi.

Belum sempat Haris menjawab, mereka mendengar suara isakan tangis Sharon, membuat ketiganya saling menatap dengan wajah serius.

Walau samar, Ian, Ila dan Haris dapat mendengar suara Sharon dari luar kamar rawatnya yang berkata, "Seumur hidupku, aku tidak tahu kalau aku mempunyai ayah."





— To be continue





Tema : Akhiri cerita kalian hari ini dengan kalimat "Seumur hidupku, aku tidak tahu kalau aku mempunyai ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tema : Akhiri cerita kalian hari ini dengan kalimat "Seumur hidupku, aku tidak tahu kalau aku mempunyai ayah."

Jangan lupa vote kalo sayang Ian dan Ila

Best Friend Ever | Jaelia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang