Hari ke-25 : Topi seleksi

45 3 0
                                    

"Julian Malfoy." panggil professor McGonagall.

Seorang pemuda berjalan menuju ke tempat duduk yang berada di tengah aula, lalu professor McGonagall memakaikan Topi Seleksi kepada pemuda tadi, yang diketahui bernama Julian.

Tidak berselang lama, Topi Seleksi meneriakan satu nama asrama dari keempat asrama yang ada di Hogwarts.

"Slytherin!" seru Topi Seleksi.

Setelahnya, tepuk tangan riuh terdengar dari meja paling ujung di mana para siswanya mengenakan seragam Hogwarts yang dominan berwarna hijau dan perak, sesuai dengan warna asrama Slytherin.

"Ian masuk Slytherin? Gue juga harus masuk Slytherin sama Ian."

"Nabila Lovegood," panggil professor McGonagall.

Kerumunan orang yang berada di aula celingukan karena nama yang dipanggil oleh professor McGonagall tidak kunjung maju ke depan.

"Ish, kenapa gue jadi Lovegood, berarti kan gak bisa satu asrama sama Ian," gerutu Ila.

"Nabila Lovegood!" panggil professor McGonagall sekali lagi.

"Siapa yang namanya Nabila Lov—" Salah seorang yang berada dikerumunan belum selesai mengucapkan kalimatnya, namun gadis yang sedari tadi namanya dipanggil tiba-tiba maju ke depan karena ada yang mendorongnya.

"Udah ketemu orangnya," ujar orang yang tadi mendorong Ila ke depan tanpa rasa bersalah.

"Ayo cepat nona muda, duduk di sana," perintah professor McGonagall.

Ila yang masih sedikit terkejut karena ada yang mendorongnya barusan segera berlari kecil menuju tempat yang dimaksud professor McGonagall.

"Beneran gak ada harapan gue masuk Slytherin—"

"Slytherin!" seru topi seleksi.

Ila mendongakan kepalanya, tak percaya dengan yang baru saja di dengarnya.

"Kok Slytherin? Gak salah? Bukannya harusnya masuk Ravenclaw ya?" gumam Ila.

Namun tak ada respon dari Topi Seleksi, sementara professor McGonagall sudah memintanya untuk beranjak dari sana, karena masih banyak kerumunan orang yang harus disortir pada keempat asrama Hogwarts.

"Ian!" panggil Ila dengan senyumnya sambil mendudukan dirinya di samping Ian.

Pemuda yang namanya dipanggil menoleh pada Ila, menatap gadis itu sambil menaikan sebelah alisnya.

"Apa kita sebelumnya saling kenal?" tanya Ian.

Ila langsung menoyor kepala Ian, "Lo gak usah sok kegantengan kayak Draco Malfoy, gak cocok."

Ian terkekeh, "Luna Lovegood juga mana pernah noyor kepala temennya,"

Ian dan Ila lalu kembali menyaksikan beberapa orang yang sedang disortir asramanya oleh Topi Seleksi.

Ian dan Ila sedang berada di salah satu taman hiburan, bukan tempat baru, namun taman hiburan tersebut baru saja menambahkan wahana baru yang terinspirasi dari dunia Harry Potter.

Pengunjung yang datang bisa menyewa seragam Hogwarts sesuai keinginan mereka. Selain itu, ada juga beberapa replika tempat lain seperti toko Ollivander's Wand Shop tempat Harry Potter membeli tongkatnya, atau replika aula Hogwarts di mana para pengunjung bisa merasakan pengalaman ditempatkan pada asrama Hogwarts oleh Topi Seleksi.

Kedepannya akan ada beberapa replika tempat lain yang di bangun. Dan jika ada wahana baru lagi, tentu saja Ila akan meminta Ian untuk menemaninya, seperti biasa.





— To be continue





Tema : Random web lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tema : Random web lagi. Pilih salah satu film untuk menjadi latar tempat cerita kalian hari ini.

 Pilih salah satu film untuk menjadi latar tempat cerita kalian hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pilih latar Harry Potter and
The Sorcer's Stone

Jangan lupa vote kalo sayang Ian dan Ila

Best Friend Ever | Jaelia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang