Emangnya bisa ya cowok sama cewek sahabatan doang tanpa ngelibatin perasaan?
Ian dan Ila adalah salah satu contohnya.
Kita akan tahu jawabannya dihari ke 30.
For NPC's 30 days writing challenge
published on 17/06/2023
🏅#1 on nctzy (19/08/2023)
🏅#1...
Ila sedang bersantai di kamarnya, menunggu Ian selesai memasak mie untuk mereka berdua.
Namanya juga akhir bulan, walaupun bukan anak kos, tapi makannya tetap mie karena uang jajan sudah sekarat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat Ila meng-kliklink yang dikirim Sharon, yang muncul bukannya tampilan aplikasi Zoom seperti biasa, namun malah terhubung dengan sebuah video call.
"Lia, semangatin aku dong, lagi syuting konten nih." terdengar suara seseorang menyapa Ila.
Ila terdiam sejenak memperhatikan laki-laki yang berada dilayar ponselnya.
Laki-laki tersebut dari suara hingga wajahnya seperti Ian, tapi rambutnya berwarna pink. Ila jadi bingung.
"Ian? Bukannya lo lagi masak mie di dapur?"
"Hah? Lia apaan sih becandaan kamu tuh, ini aku Jaemin pacar kamu, Lia sayangku." Laki-laki yang mengenalkan dirinya sebagai Jaemin itu kini menyatukan ibu jari dan jari telunjuknya sambil tersenyum, "Saranghae, my LoveLia."
"Eh wait— rambut kamu udah gelap lagi? Kok gak bilang sama aku ganti warna rambut? Gantinya kapan? Padahal platinum blonde looks good on you."
Ila mengeryitkan alisnya, sedikitpun ia tidak mengerti dengan hal yang dikatakan Ian berambut pink yang ada dilayar ponselnya, "Hah? Lia siapa, njir? Terus lo bukan Ian? Tapi kenapa mirip Ian? Kenapa rambut lo warna pink? Lo siapa?!"
"Loh emang rambutku warna pink kan buat comeback, kamu sendiri yang bilang pink hair suit for me."
Ila memutar bola matanya malas, makin kesal karena ia tidak mengerti apapun yang dikatakan Ian rambut pink, "Ih kapan gue bilang gitu Ian jamettt. Makin kayak jamet lo yang ada."
"Ian jamet?" gumam Jaemin.
Ila dan pemuda di layar ponsel Ila sama-sama terdiam, saling memperhatikan sosok yang tidak tampak asing, namun berbeda.
"Julia siapa lagi, njir? Ini tadi gue nge-klik apaan sih kok malah video call sama AI. Sialan, kayaknya gue dikerjain sama Sharon." geruru Ila seorang diri.
"AI? Lo AI?" tanya Jaemin.
"Lo yang AI ya anjir!" jawab Ila ketus.
"Ok, jelas lo bukan Julia. Julia yang gue kenal gak bar-bar dan emosian kayak lo." ucap Jaemin.
Emosi Ila mendidih, ia tidak terima dikatai bar-bar oleh Ian berambut pink yang mungkin saja itu merupakan AI, "Dih?! Lo juga lebih jamet daripada Ian jamet. Lo jamet kuadrat— eh triple jamet malah!!!!"