pt.27

97 56 1
                                    


Ceisya sudah berada di depan Gerbang kediaman Adeeva. Dia langsung berjalan memasuki rumah itu dengan sangat santai.

Saat Ceisya sampai di ruang tamu dia melihat ada Soya,yang melipat tangan nya di dada.

Awal nya Ceisya berusaha acuh dan melewati begitu saja mama nya itu. Tapi Soya memanggil.

"Ceisya"panggil Soya.

Ceisya yang di panggil pun, langsung berhenti dan hanya menengok ke arah mama nya. Tanpa menjawab apapun.

"Sya,apa yang kamu sembunyi kan dari mama"ucap Soya yang memelan.

"mama ngomong apa?,yang jelas"tanya Ceisya,yang tak mengerti apa maksud dari mama nya itu.

Soyq langsung menarik tangan Ceisya. "ikut mama". Entah mau membawa nya kemana.

Tak lama, ternyata Soya membawa Ceisya ke kamar nya sendiri.

Soya langsung mengeluarkan sesuatu dari kantong baju nya.

Ceisya yang melihat itu. Hanya diam menunggu apa yang akan di tunjukkan mama nya itu.

Benda itu sudah dalam genggaman Soya, dan dia langsung menunjuk kan pada Ceisya.

"ini apa?"tanya Soya, sambil menunjukkan benda pipih yang di bawah nya.

Ceisya yang melihat benda itu. Seketika langsung membeku di tempat,bibir nya terasa keluh untuk menjawab. Badan nya yang langsung berkeringat dingin.

"Ceisya jawab"ucap Soya yang sedikit meninggi kan suaranya.

Ceisya tetap diam,dia bingung harus merespon apa.

"JAWAB!"sentak Soya.

"ma-aaf ma"cicit Ceisya, sambil mendudukkan kepala nya.

"ini apa sya"ucap Soya dengan lembut.

"ma-aaf, ud-aah kee-ceewain ma-maa"ucap Ceisya terpatah-patah.

"jelasin semuanya"ucap Soya dengan nada yang sangat dingin.

"jadi waktu itu Ceisya-bla bla"ucap Ceisya mengceritakan semua kejadian malam itu.

"Syaa kenapa jadi gini"balas Soya dengan sendu.

"maaf ma,maaf"hanya kata itu saja lah,yang sedari tadi Ceisya ucapkan.

"sekarang bukan maaf saja Sya,lalu gimana nanti kedepan nya"lirih Soya. Dia sangat sedih, dia juga merasa sangat gagal menjadi orang tua,gagal mendidik putri nya.

"Ceisya ga tau,siapa cowo malam itu"ucap Ceisya nanar.

"mama gagal jadi,orang tua yang baik buat kamu sya"ucap Soya,yang mulai meneteskan air mata.

"ga maa,mama ga gagal, Ceisya yang gagal jaga diri Ceisya sendiri"ucap Ceisya, langsung memeluk Soya.

Mereka berdua saling menangis dan menguatkan,entah bagaimana pun kesalahan Ceisya. Dia tetap anak nya, sekarang yang di butuhkan Ceisya bukan di marahi tapi di tenang kan dan di yakin kan, bagaimana nanti kedepannya.

Sementara itu Haikal tengah melihat kedua wanita itu berpelukan. Haikal tau semuanya,dia mendengar kan semua percakapan mereka tadi. Lalu bagaimana lagi, semua nya sudah terjadi,marah pun tidak akan mengubah segalanya menjadi seperti awal.

Bukan hanya Soya yang merasa gagal. Haikal juga merasa gagal untuk ke dua kali nya,gagal menjaga orang tersayang nya. Tanpa sadar Haikal meneteskan satu air mata nya. Tidak kuat melihat semua nya,Haikal pun beranjak pergi dari tempat itu,dan memilih menenangkan diri nya di ruang kerja nya.

_______________

Sementara saat Haikal merenungi semua kesalahannya,entah itu di masa lalu maupun di masa sekarang. Dia selalu gagal menjadi kepala keluarga yang baik,bagi keluarga kecil nya.

CEISYA•CEIZYA  [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang