•🦋• 17

1K 176 122
                                    

•🎼• Letter of Reply

•🎼• Letter of Reply

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••oOo••

Mansion keluarga Pramana...

Entah dorongan dari mana, Bayu menaiki tangga menuju lantai dua, tempat yang paling jarang ia datangi.

"Pa... Papa masih ingat letak kamar aku?"

"Ya, tentu."

Lebih tepatnya, hanya satu ruangan di lantai dua. Bayu bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia ke sana.

"Syukurlah. Aku kira papa lupa."

Kamar Renza.

'Sudah lama sekali rasanya... Selain malam dimana aku memarahi Renza karena memberikan makanan sembarangan pada Wilona, kapan terakhir kali aku kemari?'

Bayu memperhatikan sepanjang lorong lantai dua, tempat dimana kamar Renza berada.

Lantai dua memang terasa sangat suram dan gelap, sebab pencahayaan nya yang kurang bagus karena membelakangi cahaya dan jendelanya yang tertutup pohon-pohon tinggi.

"Suram sekali. Hari itu saat aku memberikan 'kembali' kamar ini padanya, apa yang Renza katakan, ya?"

Dulu sebelum di serahkan pada Neneknya, kamar Renza memang berada di lantai dua.

"Papa, apa boleh kamar ku juga di lantai satu? Aku takut sekali disini sendirian. Kamarnya gelap dan pencahayaan nya kurang bagus."

Bayang-bayang Renza kecil yang tengah merengek padanya terlintas di kepala Bayu.

Anak kecil berusia 12 tahun yang pernah tinggal jauh dari orangtuanya selama 10 tahun.

"Hari itu aku membentaknya."

Sedikit penyesalan menghinggapi dada Bayu.

"Kalau di pikir-pikir wajar saja anak kecil seusianya takut tidur sendirian di kamar suram seperti ini."

'Tapi aku malah memarahinya, dan meminta Renza untuk jangan bersikap manja sebab sudah jadi kakak'

Bayu sadar tindakan nya sangat bodoh. Ia menyesali itu sekarang.

Tapi sudah terlambat.

Semuanya sudah berlalu.

Bayu melangkah kan kakinya memasuki kamar Renza yang sunyi dan sepi, terasa sangat dingin dan kosong, sebab sudah di tinggal pemiliknya selama berbulan-bulan lamanya.

Bayu mendekati meja belajar Renza yang penuh dengan tumpukan buku-buku. Pria itu meraba-raba permukaan meja kayu yang terasa kasar, dan catnya yang sudah mengelupas.

At The End Of My Time | NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang