•🎼• It's Never Goodbye
••oOo••
"Kenapa dia bisa tiba-tiba batuk darah seperti itu?" Jeno menatap penuh harap-harap cemas saat seorang Dokter paruh baya berstatus pamannya, tengah memeriksa keadaan Renza, yang terbaring tak berdaya di atas kasur kamarnya.
Jeno sengaja tidak membawa Renza ke rumah sakit, sebab submisive itu setiap kali sakit selalu saja menolak saat Jeno ajak untuk ke rumah sakit atau sekedar di panggilkan Dokter untuk memeriksanya. Entah apa alasan Renza yang sebenarnya, karena setiap kali di tanya Jeno selalu mendapatkan jawaban yang sama.
"Dia selalu bilang hanya sakit biasa, tapi yang ku lihat hari ini sepertinya tidak begitu."
Jeno selalu memperhatikan Renza.
Ia sering melihat Renza muntah-muntah setelah makan, mudah demam, sering mimisan, dan wajahnya selalu pucat dengan tangan yang dingin.
Sebenarnya sejak awal tinggal dengannya, Jeno sadar Renza sebenarnya sakit.
Sakit yang tidak bisa di bilang biasa saja.
Tapi Renza terus menutupi itu.
"Dia tidak mau di bawa ke rumah sakit, dan terus melarang ku memanggil Dokter. Paman, ada apa dengan Renza sebenarnya?"
Setelah selesai memeriksa dan memberikan penanganan pada Renza, Dokter mendekati Jeno. Ekspresi di wajah pria paruh baya itu tidak terlihat baik.
"Rakha... Apa kau tahu? Renza mengidap kebocoran jantung."
Deg
Jantung Jeno rasanya berdetak berkali-kali lipat lebih cepat dari biasanya. Udara di sekitarnya terasa sulit ia hirup, membuat Jeno merasakan sesak yang tiba-tiba.
"Jangan bercanda! Paman salah diagnosa, kan?"
Jeno berusaha menampik fakta ini.
Tidak mungkin.
Baru kemarin Jeno berlari di taman belakang bersama Renza, dengan tawa ceria submisive itu yang menghidupkan suasana di mansion sepi ini.
Fakta ini membuatnya terkejut bukan main, membuat Jeno bingung harus merespon dan mencerna semuanya bagaimana.
Ia merasa marah... Juga kecewa entah pada siapa.
Tangan pria tampan itu mengepal kuat, dengan rahang mengeras.
"Tidak mungkin... Aku bukan ahli medis, tapi aku tahu bahwa penyakit jantung itu mematikan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
At The End Of My Time | NOREN
FanfictionSinopsis: Anak kedua dari tiga bersaudara. "Sebagai adik, contoh kakak kamu." Kenapa? Kenapa harus selalu aku yang mengalah? "Adik kamu sakit, Renza ngalah, ya? Kamu kan sehat." Karena aku seorang adik yang kalah jauh dari kakaknya? Atau karena aku...