When I Fly Towards You (COMPLETED)

51

Bab 26 bagian 2
　　
Setelah beberapa saat.
　　
Su Zaizai menghela nafas, dan bergumam: “Aku paling benci gadis memalukan, tapi dia sangat menyebalkan.”
　　
“Apa yang dia lakukan?” Jiang Jia penasaran.
　　
Su Zaizai mendengus: "Ceritakan laporan kecil."
　　
"Kamu dipanggil oleh guru hari ini karena dia?"
　　
"Ya."

"Sial, dia pasti sakit."

Keduanya menghentikan suara mereka, dan berkata: "Bukan apa-apa." 　　

Asrama menjadi sunyi. Su Zaizai membuka jendela obrolan dengan Zhang Lurang.

Su Zaizai: Biarkan saja. Mungkin karena saya memberi tahu dia sebelumnya, dia merespons dengan cepat.

Zhang Lurang: Ya.

Su Zaizai berpikir sejenak: Guru mungkin menyuruh orang tua untuk [/tears][/tears] 　　

Zhang Lurang: ... 　　

Su Zaizai hendak mengetik kata "jangan takut".

Kalimat lain datang dari ujung sana: Mengapa kamu menangis? 　　

Su Zaizai: "..." 　　

Dia menatap kedua ekspresi wajah barusan, dan terdiam untuk waktu yang lama. Setelah berjuang beberapa saat, Su Zaizai mengetik pelan-pelan: Aku adalah sebuah ekspresi...  tapi pada akhirnya dia menghapus kalimat itu. 　　

Su Zaizai menghela napas, mengambil keputusan, dan menjawab: Bukan apa-apa.

Jika dia mengklarifikasi, si cantik akan kehilangan muka. Lihatlah betapa bodohnya dia. 　　

Su Zaizai: Apakah kamu takut diundang oleh orang tua? 　　

Su Zaizai: Sebenarnya, tidak perlu takut, kita sangat murni!

Zhang Lurang: Ya.
　　
Su Zaizai tidak bisa melihat emosinya dari kata "dia".
　　
Dia memikirkannya, dan dengan hati-hati mengusulkan: Mengapa kita tidak menjaga jarak di sekolah?
　　
Su Zaizai: Jangan biarkan guru mengetahuinya.
　　
Su Zaizai: Seperti berselingkuh.
　　
Zhang Lurang: "..."
　　
Dia menyelipkan jarinya di layar beberapa kali, tetapi dia tidak tahu harus menjawab apa.
　　
Setelah beberapa detik.
　　
Su Zaizai: Diam-diam memupuk perasaan...
　　
Su Zazai: Persahabatan...
　　
Zhang Lurang: ...
　　
Su Zazai tanpa malu-malu: Aku terlalu malas untuk mengetik, kamu harus mengerti aku.
　　
Zhang Lurang tidak ingin berbicara dengannya lagi: belajar.
　　
Su Zaizai: Izinkan saya memberi tahu Anda.
　　
Zhang Lurang: Ya.
　　
Su Zaizai: Teman meja depan Anda datang menemui saya hari ini, dan memberi tahu saya bahwa dialah yang membuat laporan kecil dengan guru.
　　
Su Zaizai: Jadi izinkan saya memberi tahu Anda.
　　
Su Zaizai mulai berbicara omong kosong: Kamu tidak bisa selalu begitu pemarah.
　　
Su Zaizai: Saat waktunya tepat, kamu harus acuh tak acuh pada orang-orang itu.
　　
Su Zaizai: Tentu saja saya berbeda.
　　
Su Zaizai: Aku adalah Zaizong yang sangat menyayangimu, jadi tentu saja kau harus memperlakukanku dengan baik.
　　
Su Zaizai: Untuk menjadi manusia, seseorang harus memiliki hati nurani.
　　
Zhang Lurang: ...Mengerti.
　　
*****
　　
Keesokan harinya, setelah kelas membaca pagi.
　　
Ye Zhenxin berjuang untuk waktu yang lama sebelum menoleh dan bertanya: "Kemarin ..."
　　
Zhang Lurang menundukkan kepalanya dan tidak menanggapi sama sekali.
　　
Dia mengambil keputusan dan bertanya dalam satu nafas: "Nah, apakah Su Zaizai memberitahumu sesuatu?"
　　
Melihat dia tidak berbicara, Ye Zhenxin menjadi sedikit cemas.
　　
"Aku melakukannya untuk kebaikanmu sendiri. Seberapa baik orang-orang di kelas biasa? Bahwa Su bahkan tidak lulus 100 besar dalam ujian tengah semester. Aku tidak ingin kamu terpengaruh olehnya."

Mendengar ini, dia akhirnya mengangkat kepalanya.Mengangguk, dia membalas dengan tidak sabar tapi sungguh-sungguh.
　　
“Dia bisa berada di peringkat 20 besar di kelasnya terlepas dari nilai komprehensifnya.”
　　
Ye Zhenxin tersedak kata-katanya.
　　
Setelah selesai berbicara, dia terus menundukkan kepalanya dan menulis pertanyaan.
　　
"Tapi aku masih bisa menempati peringkat dua puluh besar," katanya dengan enggan.
　　
Ye Zhenxin memikirkannya lama sekali tadi malam.
　　
Menurut penampilan Su Zaizai, dia mungkin menyukai gadis yang berinisiatif.
　　
Jadi meskipun dia tidak mendapat tanggapan, dia terus berbicara tentang topik itu.
　　
dalam semenit.
　　
Dengan wajah dingin, Zhang Lurang mendorong Zhou Xuyin yang berada di samping.
　　
"Ubah posisimu."
　　
******
　　
Su Zaizai sedang duduk.
　　
Huang Yuanjuan datang tiba-tiba, dan bertanya dengan rasa ingin tahu: "Zaizai, apakah kamu bersama Zhang Lurang dari kelas kunci?"
　　
Su Zaizai tertegun sejenak
　　
"Tidak."

"Semua orang di dekat jendela melihatmu keluar dari kantor bersama Zhang Lurang ..."
　　
Mendengar topik ini, seorang gadis yang duduk di depan Su Zaizai juga menoleh.
　　
“Kudengar Zhang Lurang sangat dingin, apakah kamu tidak bosan dengannya?”
　　
Su Zaizai tiba-tiba tidak mau bicara.
　　
setelah beberapa saat.
　　
Dia masih tidak bisa tidak berkata: "Tidak membosankan, tidak sama sekali."
　　
Betapa baiknya dia.
　　
Dia tahu semuanya.